Skip 3 tahun
Kini pernikahan yang mereka jalani sudah menginjak usia 3 tahun
Kesuksesan yang mereka rintis bersama selama ini dapat mengembalikan kekayaan Elvan seperti sejak dulu lagi, bahkan lebih kaya dari sebelumnya" Kring...kring...kring ..... " Suara yang berasal dari telpon rumah yang berada di ruangan tamu yang kini begitu besar
" Halo " ucap Elvan mengangkat telepon yang sedari tadi berdering
" Halo Elvan " suara wanita paruh baya yang sangat dikenal Elvan, telah menjawab ucapannya dari seberang sana
" Bunda apa kabar " ucap Elvan kepada ibunya Clarissa
" Alhamdulillah baik nak, oh ya Clarissa mana, sudah lama bunda gak mendengar suara Clarissa, bunda kangen " ucap wanita paruh baya itu menyatakan perasaan rindu pada putrinya yang telah dinikahi Elvan
" Alhamdulillah, emm... Sebentar ya bund biar aku panggil Clarissa dulu "
" Iya nak "
Suara teriakan Elvan memanggil Clarissa dengan teriakan manja, mampu membuat Clarissa turun dari lantai atas menghampiri suami tercintanya itu
" Sayang....kamu dimana aku tunggu kamu di bawah ya, cepat turun ada kejutan buat kamu " teriak Elvan
Tidak lama kemudian Clarissa turun dengan terburu-buru meninggalkan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya walaupun dalam keadaan dirinya terpuruk sekalipun
" Ya, ada apa " ucap Clarissa menghampiri Elvan sambil menaikkan salah satu alisnya sambil tersenyum penasaran dengan kejutan apa yang akan diberi Elvan untuknya
" Nih " ucap Elvan memberikan telepon pada Clarissa
" Telepon rumah ? " Tanya Clarissa bingung, untuk apa Elvan memberinya kejutan sebuah telepon rumah? toh itu kan memang salah satu aset rumah yang mereka beli
" Telepon nya memang biasa, tapi suara yang ada didalamnya yang istimewa " Clarissa yang semakin bingung dibuat Elvan langsung mengambil alih telepon dari genggaman tangan Elvan
Dengan sigap Clarissa menempelkan telepon ke telinganya lalu mengucapkan empat huruf yang sudah tidak asing lagi untuk memulai pembicaraan dalam mode panggilan telepon
" Halo "
" Halo sayang kamu apa kabar "
" Bunda...., " Ucap Clarissa kaget lalu tertawa disertai senyuman bahagia
" Alhamdulillah bunda Clarissa baik baik aja, Clarissa kangen bunda... " Ucap Clarissa di akhir kalimat meneteskan air matanya perlahan tanpa ia sadari
" Bunda juga kangen kamu " ucap balik wanita paruh baya yang berada di seberang sana dengan nada sendu
" Bunda.... "
" Ya nak "
" Maafin Clarissa ya belum ada waktu buat nemuin bunda, jujur selama ini Clarissa ingin ketemu bunda lagi " suasana sendu mulai dirasakan Elvan
Elvan yang melihat air mata yang terus menerus mengalir di antara wajah Clarissa, seolah seperti mengerti apa yang saat ini Clarissa butuhin
Elvan mulai memberikan bahunya dan menyenderkan kepala Clarissa di atas bahunya dengan lembut, dilanjutkan dengan mengusap rambut Clarissa secara perlahan lalu sesekali mencium rambut Clarissa" Bunda juga nak, tapi ya sudah gak papa yang terpenting kamu bahagia, itu udah lebih dari cukup buat bunda, bunda selalu ingin melihat kamu bahagia...., Jaga kesehatan kamu terus ya " wanita paruh baya yang tak sanggup menahan air matanya untuk keluar, kini tengah menangis sejadi jadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR ( Cinta Yang Tak Pernah Berakhir )
General FictionTakdir cinta telah mempertemukan kita, sampai takdir cinta jugalah yang telah memisahkan kita dan mendatangkan dia sebagai pengganti dirimu dalam cinta ini Namun rasa tak sama dengan cinta Cinta yang sesungguhnya kumiliki hanyalah untukmu dan akan b...