5.Hari yang indah (2)

135 15 3
                                    

Elvan mengemudikan mobilnya dengan bersemangat, untuk pergi mengajak Clarissa ke sebuah tempat yang sudah dipersiapkan olehnya

                               ******

" I LOVE YOU CLARISSA "

Mata nya yang indah memancarkan sebuah binar kebahagiaan, tak kala dirinya melihat tulisan yang begitu besar di langit setelah sebuah petasan bermain di atas langit dengan begitu indahnya membentuk sebuah kata dengan namanya

" Kamu suka ? ", Ucap Elvan dari arah belakang tersenyum padanya dengan tulus

" Kamu yang....-,

" Aku sengaja rencanain semua ini untuk kamu ", ucap Elvan memotong ucapan Clarissa dengan menaruh telunjuknya ke bibir indah Clarissa, sedetik kemudian memeluk Clarissa seperti ingin berdansa

".......... ", Clarissa hanya diam tanpa bisa berkata satu kata pun

Ya, dirinya begitu terpesona dengan apa yang dilakukan Elvan untuknya
Dirinya tak pernah menyangka bahwa Elvan akan memberinya sebuah kejutan yang tak akan pernah dapat dilupakan

" Aku juga punya kejutan lain untuk kamu... ", Ucapnya lalu beralih menggenggam tangan Clarissa, membawanya ke sebuah meja dan kursi yang telah di atur begitu rapi dan romantis di tepi danau

Lilin lilin yang menghiasi pinggiran danau, dan suara gesekan biola yang terdengar menjadi sebuah musik romantis

Menciptakan suasana malam yang sulit untuk terlupakan baginya

" Kamu ingatkan ?, 3 tahun yang lalu saat aku bilang ke kamu bahwa aku belum bisa membahagiakan kamu ", ucap Elvan sambil memegang kedua tangan Clarissa

" Lalu ? ", Tanya Clarissa

" Kali ini aku akan mewujudkan semua yang dulu belum sempat aku berikan untuk kamu ", ucap Elvan kemudian melepaskan tangan Clarissa sambil mengambil sesuatu di dalam kantung jas yang ia gunakan

" Kalung ? " , Tanya Clarissa saat melihat Elvan memperlihatkan kalung dengan liontin berbentuk hati dengan inisial " C & E " dihadapannya dengan keadaan berlutut

" Kalung ini sebagai tanda bukti cinta kita ", ucap Elvan kemudian berdiri dihadapan Clarissa

Clarissa yang saat itu berperan sebagai putri yang sedang dimanjakan oleh pangeran Elvan yang begitu romantis memperlakukan dirinya, tidak sanggup menahan air mata bahagianya langsung memeluk Elvan dengan penuh kebahagiaan

" Kamu bahagia ? ", Tanya Elvan seraya melepaskan pelukan Clarissa dan membawa Clarissa kehadapannya lalu mengusap air mata Clarissa

" Aku bahagiaaaa...... banget ", ucap Clarissa lalu tertawa kecil disela senyum bahagianya setelah Elvan mengusap air matanya

" Aku juga bahagia, karena Tuhan telah menitipkan bidadari yang begitu indah untuk menjadi pendamping hidup aku ", ucap Elvan mulai menggoda Clarissa sembari mencolek hidung Clarissa

" Kamu apaan sih, gombal tau gak ", ucap Clarissa sembari mencubit hidung Elvan

" Suka gak kalungnya? "

" Suka banget "

" Aku pakaiin ya ", ucap Elvan mulai memakaikan kalung leher Clarissa

Tawa bahagia mulai terdengar dari mereka berdua yang sedang tertawa sambil berpelukan romantis seperti ingin berdansa

" Duduk di situ yuk ", ajak Elvan dengan masih memeluk manja Clarissa, sedetik kemudian menarik tangan Clarissa dan membawa Clarissa duduk di atas kursi putih di tepi danau dengan meja dan lilin sebagai penghias suasana dan beberapa taburan kelopak mawar berbentuk love di atas danau

Lihatlah betapa romantisnya Elvan memperlakukan Clarissa sangat berbeda dengan ibu nya yang tak pernah memperlakukan istrinya layaknya menantu melainkan ibu nya malah memperlakukan Clarissa seperti layaknya pembantu

Sebenarnya selama ini Elvan tahu bahwa ibunya sering memperlakukan Clarissa dengan sangat tidak baik
Namun, alasan Elvan selalu diam seolah tak pernah mengetahui apa yang terjadi pada Clarissa adalah karena ia ingin menguji Clarissa apakah Clarissa akan jujur pada dirinya tentang perlakuan ibunya selama ini

Dan ternyata Clarissa selalu menutupi semua penderitaan yang telah ibunya lakukan terhadap Clarissa dengan memuji kebaikan ibunya yang tak pernah ada

Hal itu juga yang membuat Elvan tak pernah ingin menyakiti Clarissa apalagi membagi hatinya untuk wanita lain

                                 ******

Lantunan gesekan biola yang semakin merdu terdengar bercampur aduk dengan keindahan malam di tepi danau yang penuh dengan lilin dan bunga bunga bertebaran dengan selarasnya

" Cla ", ucap Elvan sambil menarik tangan tangan Clarissa di atas meja cantik yang telah di persiapkan Elvan sebelumnya

" Iya "

" Aku akan mewujudkan impian kita selama ini yang telah tertunda "

" Maksudnya "

" Ini ", ucap Elvan memberikan selembar kertas pada Clarissa

" Tiket liburan ? ", Ucap Clarissa setelah membaca tulisan di kertas yang diberikan Elvan

" Ya, kita akan menikmati liburan itu berdua saja ", ucap Elvan, sambil mencium punggung tangan Clarissa

" I LOVE YOU ", ucap Clarissa

" I LOVE YOU TOO ", ucap balik Elvan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

# author

Hai penasaran yang sama kelanjutannya

Next 👉 episode

Vote ✔️
Coment✔️
Follow ✔️

Unfollow ❎
Folback ✔️
Feedback ✔️

Papay sampai jumpa lagi di next episode

Happy reading 👋😘

 TAKDIR ( Cinta Yang Tak Pernah Berakhir )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang