Setelah perdebatan panjang di apartemen ayya akhirnya jinni dan Alex menyetujui permintaan ayya untuk tetap mempertahankan anak mereka, karena ayya ingin merawat nya dan membawanya pergi dari Korea. Jinni sebenarnya tak tega melihat sabatnya menangis demi menyelamatkan bayinya walaupun sebenarnya dirinyalah yang salah.
Ayya tak pernah berfikir dirinya akan menjadi seorang ibu di usia 20 tahun, walaupun bukan ayya yang mengandung namun ayya ingin sekali membesarkannya. Ayya pernah melihat tetangga rumahnya di Indonesia yang mengadopsi anak dari panti asuhan apalagi mereka sangat menyayangi anak itu dan ayya ingin menjadi seperti mereka memberikan kebahagiaan untuk anak yang ada di kandungan jinni.
Jinni berhenti menjadi model selama 1 tahun itupun usul dari ayya karena tak ingin anak di kandungan jinni kenapa-napa. Dan kini usia kandungan jinni sudah memasuki bulan ke 9 ayya semakin sering menemani jinni bahkan menginap selama kehamilannya. Ayya pun semakin giat bekerja karena dirinya harus meninggalkan Korea dan pergi ke Indonesia beberapa bulan lagi.
3 bulan lalu ayya sudah melakukan wisuda di kampusnya, dan mendapatkan gelar terbaik. Para member tidak datang semua saat wisuda ayya namun itu tak masalah, karena ayya sendiri tau jadwal mereka yang sangat padat, untuk perwakilan dari ayya ada orang tua ayya yang datang bersama adiknya. Ayya juga sudah menceritakan masalah dirinya yang ingin mengadopsi anak dari jinni dan untungnya di izinkan oleh orang tuanya walaupun sempat ada sedikit penolakan.
Orang tua ayya hanya 1 bulan di Korea dan sudah kembali lagi ke Indonesia karena ayah ayya berkerja sebagai guru di salah satu SMA terbaik. Adik ayya pun sudah memasuki pembelajaran baru jadi tak bisa terlalu lama di Korea walaupun mama ayya masih ingin tinggal di Korea.
Kini ayya sedang menyiapkan makan untuk jinni, karena akhir-akhir ini jinni nafsu makannya meningkat. Namun ayya justru sangat senang karena bisa menemani jinni bahkan ketika sedang ngidam ayya bersedia pergi untuk membelikan apa yang jinni inginkan.
Jinni dan Alex masih menjalin hubungan namun selama kehamilan Alex banyak menghindar jika di suruh untuk menemui jinni. Awalnya jinni sedih akan hal itu namun ayya selalu membuat jinni berfikir positif dan tak boleh gegabah.
Ayya sudah mulai menyiapkan makanan dan membersihkan dapur agar tidak berserakan, jinni pun sudah menunggu di meja makan bahkan sedari awal ayya masak jinni sudah ada di meja makan.
"Nih jin, makanan yang Lo minta" ucap ayya sambil meletakkan piring beserta beberapa lauk lainnya
"Huahhhhh pasti enak banget" ucap Jinni dengan senang, karena dirinya benar-benar sangat lapar
"Ya udah gue tinggal mandi, mau ke asrama" ucap ayya sambil melihat jinni Yang asik mengambil lauk
"Yah, gue sendiri dong di sini" ucap Jinni sedih
"Gue gak mungkin bawa Lo jin, liat perut lu aja gue ngeri" ucap ayya sambil menatap perut jinni yang sudah besar
"Gue mau ikut, boleh ya" ucap Jinni dengan puppy eyes
"Gini nih yang bikin gue gak bisa nolak" ucap ayya dengan kesal
"Ya udah cepat makan, terus langsung ganti baju yang ketutup" ucap ayya pasrah
"Yeyyyy, gue pengen ketemu smaa anak-anak NCT soalnya kan lama banget gue gak ketemu mereka" ucap Jinni sambil tersenyum sedih
Sejak kejadian di asrama beberapa bulan lalu, Jinni tak pernah lagi pergi ke asrama atau bertemu dengan member NCT karena dirinya malu, dan juga jinni lebih memilih untuk diam di rumah selagi menikmati waktu santainya.
Setelah jinni menyelesaikan makanya ayya keluar dari kamar dengan pakaian serba hitam dan itu sudah biasa jinni lihat, jinni pun langsung masuk ke kamar juga dan mengganti pakaiannya selagi ayya ke dapur untuk membereskan tempat makan jinni.
Selama kehamilan ayya melarang jinni untuk melakukan pekerjaan apapun karena itu adalah perintah dari Alex, ayya juga tau kalau sebenarnya Alex sangat menyayangi jinni Dan juga anaknya namun ada 1 hal yang membuat Alex harus menghilangkan bayi itu dari jinni. Bahkan ayya pun belum bisa menemukan jawabannya, ayya berharap Alex dan jinni akan berubah pikiran setelah melihat anak mereka nantinya.
"Ayya, gue gak punya sepatu" ucap Jinni setelah keluar dari kamar
"Pake sendal jin, jangan sepatu" jawab ayya dengan sedikit teriak agar terdengar
"Ya udah" ucap Jinni kemudian mengambil sandal milik ayya dan menghampiri ayya di dapur
"Ya udah kita berangkat sekarang, taksinya sebentar lagi sampai" ucap ayya mengajak jinni
Mereka akhirnya berangkat ke asrama bersama-sama, ayya dan jinni memakai pakaian yang sangat tertutup bahkan hampir seperti seorang penculik mungkin? Tak jarang beberapa orang yang ber papasan dengan mereka akan menatap dengan intens.
Sampai di depan pintu ayya langsung mengetuk pintu dan di buka oleh bibi yang sekarang bekerja untuk mengurus dorm mereka Karena ayya sudah tidak sanggup jika harus bolak-balik asrama ke apartemen nya.
Jinni dan juga ayya langsung melepaskan atribut mereka karena cukup tidak nyaman dan panas, ayya juga langsung menyuruh jinni untuk ke kamar tamu khusus yang memang hanya ada 1 kamar saja.
Saat sedang duduk di ruang tamu dan melihat jadwal kegiatan yang tinggal beberapa bulan lagi akan ayya tinggalkan, tiba-tiba haechan datang dan memeluk ayya dari belakang, sontak hal itu membuat ayya terkejut bahkan hampir berteriak namun untungnya ayya tidak melakukannya.
"Ngapain sih?" Tanya haechan yang kini mengubah posisi untuk duduk di samping ayya
"Nih nyusun beberapa jadwal kalian" jawab ayya menjukkan beberapa kertas di hadapannya
"Lo serius mau balik ke indo?" Tanya haechan tiba-tiba dengan wajah serius
"Ya serius lah. Ntar kalo gak ke indo mama sama ayah mikirnya gue gak mau pulang kampung lagi" jawab ayya yang masih fokus dengan kertasnya
"Pasti nanti sepi deh kalo gak ada lo" ucap haechan lagi, entah mengapa ayya merasa jika haechan sedang sedih sungguh bukan seperti biasanya
"kok jadi mellow sih? Tenang aja, ntar gue pasti bakalan ke Korea setiap 1 tahun buat ketemu kalian hehe. tapi kalo punya uang haha" jawab ayya tak ingin membuat haechan kepikiran
"Pokoknya ntar kalo gue telfon atau chat Lo harus balas cepat kalo enggak gue datangin Lo ke indo terus buat Lo jadi kewarganegaraan Korea bukan Indonesia lagi" ucap haechan dengan sungguh-sungguh bahkan ayya sampai melotot di buatnya
"Gile Lu? Ntar lakik gue gimana?" Jawab ayya dramatis
"Cari aja yang orang Korea, kok susah bener" jawab" haechan santai
"Sembarang kalo ngomong" ucap ayya sambil memukul bahu haechan
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan perlakuan mereka, sejak haechan memeluk ayya, Doy melihat semuanya. Bahkan Doy juga tak rela jika adik kesayangannya itu harus kembali ke negaranya. atau masih bisa kah doy menyebutnya adik? karena keraguan di dalam hatinya.
Perlu di ketahui jika Doy sempat ingin mengangkat ayya sebagai saudara angkat, dan ketika Doy mengajukan hal itu kepada orang tuanya mereka setuju dan senang, namun ayya tidak bisa karena dirinya merasa akan menjadi beban mereka. Ayya sangat senang mengetahui jika orang tua abang-abang nya menyukai nya namun untuk menjadi adik angkat ayya tidak bisa, ayya sangat ingin ke Indonesia untuk hidup bersama keluarga nya kembali.
komen+bintangin ya kawan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossoms In Agency || Aleyya (Completed)✓
FanfictionSelesai! Dari seorang fans dan menjelma menjadi asisten NCT merupakan anugerah paling berharga bagi seorang aleyya. Selesai Desember 2020 Revisi September 2021 rank : #1 - smentertaiment #2 - smentertaiment |NCT|•|NCT 127|•|NCT U|•|NCT DREAM|•|WAYV...