🌻 Chapter 29 : Caprice

46 13 112
                                    

Caprice : Perubahan pikiran dengan tiba-tiba tanpa adanya sebab yang nyata.

"Kadang, sikap dan perbuatanmu yang membuatku kerap kali lupa, bahwa kita, hanyalah sebatas khayal."

🌻

Yora membawa Reno ke UKS untuk mengobati luka gores di lengan kiri lelaki itu. Reno bersikeras menolak, namun Reno akhirnya luluh juga karena paksaan Yora untuk membawanya ke UKS.

Reno tersenyum. Sikap pedulian Yora padanya memang kerap kali membuat hatinya menghangat.

Tetapi, mengingat Yora yang menyemangati Arka saat pertandingan basket tadi, Reno jadi kesal sendiri pada gadis ini. Sialnya, Reno tidak pernah bisa meluapkan kekesalannya pada gadis ini secara langsung. Reno hanya bisa memendam kekesalannya dan selalu berakhir dirinya kesal sendiri.

"Kenapa ini, Kak?" tanya salah satu adik kelas yang kebetulan menjaga UKS hari ini.

"Jatuh," jawab Yora dan Reno kompak. Mereka kemudian menoleh, lalu terkekeh.

"Cie, kok bisa barengan gitu sih jawabnya, Kak?"

"Bisa, dong. Kita berdua kan temen yang selalu kompak. Iya kan, Ren?" Yora merangkul Reno.

Reno terdiam. Temen, ya?

"Yakin temen doang nih, Kak? Bukan gebetan?"

Yora berdecak. "Kebanyakan nanya lo! Kayak Dora. Gue pinjem UKS-nya ya, buat ngobatin temen gue."

Adik kelas itu terkekeh. "Iya, silakan, Kak."

Yora dan Reno kemudian masuk ke ruang UKS. Yora menyuruh Reno duduk di brankar, sementara Yora mencari obat merah beserta perban di kotak P3K.

"Lagian, Ren, lo kenapa sih bisa jatuh?" tanya Yora sambil menarik pelan lengan kiri Reno dan meneteskan obat merah pada luka Reno.

Sebenarnya, ingin sekali Reno menjawab alasan mengapa dia jatuh adalah, karena dia kehilangan fokus saat Yora menyemangati Arka, bukan menyemangati teman-teman sekelasnya, atau pun menyemangati dirinya.

Katakanlah, ini berlebihan. Tetapi, bagi Reno, hal yang menurut orang lain berlebihan, justru sangat berpengaruh terhadapnya. Buktinya, dia sampai jatuh dan kehilangan fokusnya hanya karena mendengar ucapan semangat dari Yora untuk Arka. Ya, meski penyebab lainnya adalah Reno tidak sengaja terdorong sedikit oleh Caka yang siap memasukan bola ke dalam ring.

Siapa sih yang fokus dan pikirannya tidak terganggu hanya karena melihat orang yang kita sayang, dekat dengan orang yang disayanginya, tetapi bukan kita orang yang disayanginya itu? Bagaimana tidak rusak perasaan dan juga pikiran kita kalau seperti itu?

Reno ingin sekali menjawab alasan sebenarnya itu, tapi lagi-lagi hatinya menyuruhnya untuk tetap diam dan menjawab pertanyaan Yora dengan jawaban yang bukan sebenarnya. Reno sepertinya sering membohongi Yora akan keadaannya yang sekarang.

"Tadi gue soalnya terlalu fokus sama bola, Yor. Makanya, gue nggak nyadar kalau gue kedorong dan jatuh," jawab Reno, berbohong..

Jelas Reno berbohong. Karena, Reno hanya fokus pada Yora. Bukan fokus pada bola atau pertandingan basket tadi.

"Oh, gitu. Lain kali hati-hati ya, Ren? Lo boleh fokus sama apa yang menurut lo harus difokusin banget. Tapi, terkadang, lo juga harus perhatiin hal-hal di sekitar lo yang menurut lo nggak penting dan nggak lo sadari." Yora dengan telaten memerban luka Reno.

Reno lagi-lagi terdiam karena perkataan Yora. Benar kata Yora, harusnya saat pertandingan tadi, dia lebih fokus pada permainan saja, tidak fokus pada hal lain seperti ketika melihat dan mendengar Yora menyemangati Arka.

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang