Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Jangan lupa untuk vote dan coment~
Berita tentang kembalinya Tasya ke pun menggemparkan seluruh SMA Trisakti. Bahkan tampilan Tasya berbeda dari sebelumnya, ia terlihat lebih cantik dan pakaiannya pun lebih ketat membuat seluruh siswa-siswi ilfeel.
Sepanjang perjalanan di koridor sekolah, Alexa mendengar para perempuan membicarakan Tasya. Alexa yakin, akan ada masalah kedepannya.
Alexa melangkahkan kakinya menuju kelas Arthur. Setibanya di kelas Arthur, Alexa mengumpat dalam hati saat melihat Tasya yang menempeli Arthur. Sepertinya gadis itu tidak kapok dengan apa yang Alexa perbuat dulu.
Alexa menepis tangan Tasya dari lengan Arthur. Ia menatap tajam ke arah Tasya. Bukannya takut, Tasya malah tersenyum mengejek.
Seperti biasa, Alexa membawa bekal untuk Arthur. Ia pun menaruh bekalnya tepat dihadapan Arthur.
"Kemarin lo kemana?" tanya Alexa.
Mengingat kejadian kemarin membuat Alexa kecewa. Ia menunggu Arthur sampai jam sebelas malam di taman. Bayangkan saja ia menunggu Arthur sendirian di taman akan tetapi hasilnya nihil.
"Dia jemput gue di bandara."
Bukan Arthur yang menjawab, melainkan Tasya. Kini Alexa menatap Arthur yang menatapnya datar, ia perlu penjelasan. Lama menunggu, tapi Arthur tak kunjung berbicara.
"Lo tau? Gue kayak orang bodoh nunggu lo selama tiga jam di taman sendirian," ucap Alexa menahan sesak dadanya.
Arthur yang mendengar itu pun tertegun. Ia merutuki kebodohannya sendiri karena lupa memberi kabar pada Alexa. Bahkan dari mata Alexa pun menandakan bila Alexa benar-benar kecewa pada dirinya.
"Maaf." lirih Arthur.
"Kamu ga perlu minta maaf sama dia, ga guna," ucap Tasya seraya mengelus dada Arthur.
Alexa menepis tangan Tasya, "gausah kegatelan sama pacar gue!" desis Alexa.
Tasya tersenyum miring. "Masa? Tapi gue tunangan Arthur."
Alexa terkejut. Ia mengingat pada saat ibu Arthur mengatakan bahwa Arthur telah dijodohkan.
"Bener?" tanya Alexa dengan suara bergetar.
"Iya." jawab Arthur membuat dada Alexa semakin sesak.
Tanpa sepatah katapun Alexa pergi begitu saja membuat Arthur panik. Saat Arthur akan mengejar Alexa, Tasya menahannya dan menarik tangan Arthur agar duduk kembali di kursinya.
"Arthur bego banget, buang bidadari demi iblis." bisik Kevin pada Revan.
"Biarin, dia nyesel nanti gue embat si Alexa. Cewek cantik ga boleh di sia-siain," ucap Revan santai. Kevin melotot, kemudian mengangguk menyetujui ucapan Revan.
Alexa masuk ke dalam kelas dengan raut wajah datarnya membuat seisi kelas bingung. Tidak biasanya Alexa seperti ini, auranya pun mencekam.
"Lo kenapa?" tanya Elisa, ia mengetahui bila sahabatnya yang satu ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Alexa menghela nafas panjang kemudian menjelaskan semuanya pada Elisa dan Disya. Mereka yang mendengar penjelasan Alexa pun terkejut.
"Terus hubungan lo sama Arthur gimana?" tanya Disya.
"Gue ga tau." jawab Alexa lemah.
"AYO KE LAPANGAN! PAK BAMBANG UDAH NUNGGU DI LAPANG." teriak Rafi.
Seluruh murid kelas 11 IPA 1 pun mulai berjalan keluar kelas menuju ke lapangan. Pagi ini mereka ada jadwal pelajaran olahraga. Setelah seluruh murid berkumpul di lapangan, Pak Bambang menyuruh mereka berdoa terlebih dahulu lalu disusul absen satu persatu.
Suasana hati Alexa bertambah buruk saat mengetahui bila kelas Arthur pun sedang dalam pelajaran olahraga. Sedari tadi mata Alexa tidak lepas dari Arthur yang terus ditempeli Tasya.
Materi olahraga kali ini permainan bola basket. Pak Bambang telah membagi kelompok untuk bermain. Setelah suit, bola berada di tangan team Alexa.
Permainan pun di mulai. Alexa tampak jago bermain basket karena ia pernah mengikuti pertandingan basket tingkat nasional. Bahkan berkat Alexa yang merupakan sang kapten, ia berhasil mencetak banyak poin untuk team basketnya. Sayang sekali Alexa selalu berbuat ulah sehingga ia dikeluarkan dari sekolah lamanya, padahal ia murid paling berprestasi.
Dalam waktu 5 menit, Alexa berhasil mencetak 3 poin. Para murid yang melihat itu pun menyemangati Alexa. Bahkan mereka menatap Alexa kagum yang bergerak begitu lincah.
Pandangan Arthur pun tidak luput dari Alexa yang bermain basket. Seketika ia menggeram kesal saat para lelaki mengangumi Alexa.
"Arthur." panggil Tasya bergelayut manja di lengan Arthur.
Arthur yang merasa risih pun menepis tangan Tasya. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan Tasya yang tampak kesal.
"Lo jadi cewek jangan kegatelan." sinis Kevin.
"Kalo gatel, sini gue garukin." timpal Revan.
Tasya menatap Kevin dan Revan tajam lalu pergi menyusul Arthur yang duduk di kursi dekat lapangan. Tanpa tahu malu, ia terus-menerus menggoda Arthur.
Pertandingan pun telah selesai. Team Alexa menang dengan mencetak 18 poin. Alexa mengelap keringat dipelipisnya lalu duduk di kursi. Elisa dan Disya pun menyusul Alexa.
Beni, teman sekelas Alexa menyodorkan sebotol minum pada Alexa. Karena ia merasa haus, Alexa pun menerimanya.
"Alexa aja nih? Buat gue ga ada?" tanya Disya.
Beni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue cuma beli satu."
Disya yang mendengar pun mendengus lalu meminta minum pada Alexa. Tidak sengaja pandangan Alexa terjatuh pada Arthur yang menatapnya tajam. Merasa kesal, Alexa pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Jam pelajaran olahraga pun telah selesai, Pak Bambang menyuruh para murid kelas 11 IPA 1 untuk mengganti pakaiannya. Mereka pun bubar untuk mengganti pakaiannya dengan seragam putih abu-abu.
"Arthur, liat apa sih?" tanya Tasya kesal saat Arthur tidak mendengarkan ucapannya sedari tadi.
"Bitch!" desis Arthur seraya menghempaskan tangan Tasya lalu pergi meninggalkannya sendirian.
TBC
Holla readers...
Aku bakalan double update, tapi malem ya🙈Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️
Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku hehe:vNEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD KETOS [TAMAT]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY ANNOYING HUSBAND' Note: sebelum baca COLD KETOS, baca terlebih dahulu cerita MY ANNOYING HUSBAND. #Gen3 Romance-Humor Warning! Membaca cerita ini akan membuat anda sakit perut karena selalu...