43. Menghindar

160K 15.7K 2.3K
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Taxi yang ditumpangi Alexa dan Cindy berhenti tepat di depan markas LAW GIRLS. Setelah selesai membayar Taxi, mereka pun memutuskan masuk ke dalam markas. Mengapa mereka melarikan diri ke markas LAW GIRLS? Karena Arthur dan juga Adrian tidak mengetahui apapun tentang markas LAW GIRLS.

"Kenapa muka lo berdua kusut banget?" tanya Elisa bingung saat Alexa dan Cindy baru saja duduk di sofa.

Alexa dan Cindy tidak menjawab. Mereka lebih memilih mengambil stik ps lalu mulai bermain, sebagai bentuk pelampiasan mereka. Elisa, Disya dan Shireen hanya diam saja, mereka seakan mengetahui bila keduanya tidak ingin diganggu.

"Disya, anak gue haus," ucap Alexa seraya menunjuk perut buncitnya.

Disya yang seakan paham apa yang diucapkan Alexa pun langsung bangkit dari duduknya. Ia mengambil air putih dan beberapa biskuit. Disya sengaja tidak mengambil cemilan yang mengandung micin, ia takut nanti calon keponakannya menjadi generasi micin.

Disya kembali lalu menaruh beberapa minuman dan makanan diatas meja. Alexa yang sudah sangat merasa haus pun langsung meminum air mineralnya hingga sisa setengah. Setelah puas minum, kini Alexa beralih memakan cemilannya dan menyuruh Disya untuk menggantinya bermain.

Mereka yang melihat Alexa sibuk makan pun terkekeh. Alexa tampak lucu dengan pipi chubby yang menggembung. Mereka sangat tahu bila hormon kehamilan dapat meningkatkan nafsu makan ibu hamil.

"Tumben sepi, yang lain pada kemana?" tanya Alexa bingung.

"Beberapa dari mereka tanding basket dan futsal di SMA NUSANTARA." jawab Elisa.

Alexa mengangguk. Entah mengapa setelah banyak makan ia menjadi ngantuk. Alexa pun berpamitan pada teman-temannya menuju ke sebuah kamar kosong untuk tidur siang.

Dilain tempat, Arthur dan Adrian tampak frustasi mencari keberadaan Alexa dan Cindy. Bahkan Arthur sudah mencari Alexa ke rumahnya dan rumah Elang pun tidak ada, apalagi rumah Cindy. Ditambah lagi ponsel Alexa dan Cindy tidak dapat dihubungi.

.
.
.

Tidak terasa hari sudah mulai sore. Alexa menguap lalu membuka matanya perlahan. Ia melirik ke arah jam dinding sekilas lalu melotot saat melihat waktu menunjukkan pukul 4 sore. Buru-buru Alexa bangkit dari tidurnya lalu mencari keberadaan teman-temannya.

"CINDY, AYO PULANG!" teriak Alexa menuruni tangga sehingga banyak pasang mata menatap ke arah Alexa.

Cindy mengangguk lalu mengambil mobil sport milik Elisa di garasi guna mengantar Alexa pulang. Alexa pun langsung masuk ke dalam mobil. Setelah memasang sabuk pengamannya, Cindy menjalankan mobilnya menuju rumah Arthur dan Alexa.

Sedari diperjalanan, Alexa terus memilin ujung bajunya. Ia merasa khawatir dengan keadaan Arthur, takut terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Butuh waktu 20 menit untuk Alexa sampai di rumahnya. Setelah mengucapkan terimakasih kepada Cindy, Alexa pun langsung keluar dari mobil. Ia memastikan kepergian Cindy terlebih dahulu lalu masuk ke dalam rumah.

Arthur yang mengetahui kedatangan Alexa pun dengan tergesa-gesa menghampiri Alexa. Dari pancaran matanya menatap Alexa penuh khawatir. Bahkan Arthur memeluk tubuh Alexa erat seraya mengecupi seluruh wajah Alexa sangking khawatirnya.

Alexa melepaskan pelukan Arthur dengan paksa saat deru nafas Arthur yang terasa panas diwajahnya. Ia pun menaruh telapak tangannya di kening Arthur. Seketika Alexa melotot saat mengetahui bila Arthur demam.

Buru-buru Alexa menarik tangan Arthur menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar, Alexa membaringkan tubuh Arthur di ranjang lalu menyelimutinya dengan selimut tebal. Saat ia akan pergi, Arthur terlebih dahulu menahan tangannya.

"Jangan pergi hikss... Disini aja."

Alexa yang merasa tidak tega pun mengangguk. Ia membaringkan tubuhnya disamping Arthur. Tiba-tiba Arthur beringsut mendekati Alexa lalu memeluknya erat. Bahkan Arthur menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alexa.

"Baby, Mama kamu nakal sama Papa." gumam Arthur mengusap perut buncit Alexa sebentar lalu mulai memejamkan matanya.

Alexa yang mendengarnya pun melotot. Nakal? Bukankah Arthur yang nakal. Alexa yang merasa kesal pun melepaskan pelukan Arthur dengan paksa membuat si empunya terkejut.

"Sayang, maaf." lirih Arthur mengejar Alexa yang keluar dari kamar.

Arthur terus mengejar Alexa sampai dapur seraya terus mengucapkan kata maaf. Bahkan ia mencoba menggangu Alexa yang memasak bubur demi mendapatkan perhatian Alexa.

"ASSALAMUALAIKUM, DUDA HOT DATANG." teriak Elang memasuki rumah dengan beberapa paper bag ditangannya.

"Buset, muka lo kenapa tong? Melas amat." tanya Elang pada Arthur saat sampai di dapur.

"Alexa, maafin aku." rengek Arthur menghiraukan ucapan Elang.

"Dari luar so cool, padahal aslinya lembek." cibir Elang lalu memutuskan untuk duduk disofa.

Tidak lama pun Gavin datang lalu ikut duduk di sofa. Ia membuka salah satu paper bag yang dibawah Elang tadi.

"Alexa, mau coklat enggak?" tanya Gavin seraya mengangkat coklat berukuran sedang.

"Mau dong." balas Alexa seraya memindahkan bubur yang ia buat ke dalam mangkuk.

Tanpa melirik Arthur yang ada disampingnya, Alexa menghampiri Elang dan Gavin dengan semangkuk bubur yang ada ditangannya. Arthur mendengus lalu mengikuti langkah kaki Alexa dibelakang.

"Daddy, Alexa mau cari suami baru yang ganteng terus enggak genit ke perempuan lain."

"Kebetulan anak temen daddy ada yang sesuai kriteria kamu. Bahkan laki-laki nya bule terus tajir loh." balas Elang seakan tau bahwa Alexa tengah menyindir Arthur.

"Temen gue juga ada nih yang suka sama lo. Kata dia lo cantik, ditambah lagi lo termasuk perempuan idaman." timpal Gavin.

"ENGGAK BOLEH!!!" teriak Arthur mengangetkan Elang, Gavin dan juga Alexa.

Habis sudah kesabaran Arthur. Buru-buru Arthur mengambil alih bubur yang Alexa buat lalu menaruhnya diatas meja. Sedetik kemudian Arthur menggendong tubuh Alexa ala bridal style, membawanya menuju kamar. Elang dan Gavin yang berhasil mengerjai Arthur pun tertawa terbahak-bahak seraya memegangi perutnya.

"Tu-"

"Diam!" desis Arthur datar.

Alexa memilih diam. Bisa dipastikan sebentar lagi ia akan menerima hukuman dari Arthur.

TBC

Holla readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla readers...
Dikit lagi ending🤪
Mau happy ending atau sad ending?

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku hehe:v

NEXT?

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang