Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Jangan lupa untuk vote dan coment~
Hari-hari berlalu, kini Alexa semakin gencar mendekati Arthur. Ia juga telah terbiasa membawa bekal untuk Arthur.
Seperti biasa, Alexa melangkahkan kakinya menuju kelas Arthur. Alexa menghiraukan tatapan sinis dari kakak kelasnya yang mungkin iri pada Alexa. Bahkan ia sangat bersyukur menjadi bahan ghibah mereka, itung-itung nambah pahala.
Langkah Alexa terhenti di depan pintu kelas Arthur. Ia menatap tajam seorang gadis yang duduk di samping Arthur. Bahkan gadis itu secara terang-terangan mencoba mendekati Arthur. Alexa menghampiri gadis tersebut lalu menatapnya tajam, berani-beraninya gadis itu mengusik milik Alexa.
"Siapa lo?" tanya Alexa sengit.
"Lo nanya sama gue?" tanya gadis itu seraya menunjuk dirinya sendiri.
"IYALAH BEGO, BUTA MATA LO." teriak Alexa tidak santai, bahkan sekarang ia menjadi pusat perhatian seisi kelas.
"Wah ada yang mau berantem nih, gue live streaming ah." gumam salah satu siswi yang ada dikelas tersebut.
"Liat deh Rev, singa betina ngamuk." bisik Kevin seraya menyenggol lengan Revan.
"Jangan cari masalah sama dia, bisa-bisa lo disunat mendadak," ucap Revan santai seraya membalikkan halaman bukunya. Kevin yang mendengar itu pun mengerucutkan bibirnya lalu memilih melanjutkan bermain game.
Gadis itu terkekeh, "nama gue Tasya, pacar Arthur."
Amarah Alexa semakin memuncak, "ngimpi lo, Arthur mana mau sama cewek buluk kayak lo. Muka menor, ditambah rambut warna-warni kayak pelangi. Mau jadi jalang? Oh atau emang lo beneran jalang?" ejek Alexa.
Rahang Tasya mengeras mendengar perkataan Alexa. Saat ia akan menampar Alexa, tangannya lebih dulu ditahan oleh Arthur yang menatapnya tajam. Sedetik kemudian Arthur menghempaskan tangan Tasya.
Alexa mengeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya lalu menaruh di meja Arthur. Tapi lagi-lagi Alexa dibuat marah saat Tasya melempar kotak bekal tersebut ke arah lantai hingga isinya berceceran.
"Gue pastiin lo bakalan nyesel sama apa yang lo perbuat hari ini, gue ga bakalan biarin lo hidup tenang." desis Alexa lalu pergi begitu saja.
Alexa berjalan di koridor sekolah dengan raut wajah datar. Berani mengganggu Alexa? Harus menerima konsekuensinya.
Sesampainya di kelas. Alexa pun menceritakan kejadian tadi kepada teman-temannya. Mereka pun mendukung Alexa agar membalaskan perbuatan gadis tersebut.
***
Kini Alexa dan teman-temannya berada di markas. Alexa menatap datar seorang gadis yang duduk terikat di kursi. Mungkin bila Alexa seorang pshycopath, gadis tersebut sudah mati terlebih dahulu saat Alexa dan teman-temannya berhasil menangkapnya.
Alexa menjambak rambut Tasya saat gadis itu tidak berhenti memberontak meminta dilepaskan. Ia benar-benar kesal, ingin rasanya ia membunuh Tasya sekarang juga.
"Lo mau apain dia?" tanya Cindy yang datang seraya memakan kuaci.
"Sedikit bersenang-senang." jawab Alexa santai.
"Bunuh aja sekalian." celetuk salah satu gadis anggota LAW GIRLS.
"Kagak berani gue, nanti di azab." jawab Alexa seraya terkekeh kecil.
Tiba-tiba Elisa datang menyodorkan gunting pada Alexa lalu berkata, "botakin rambutnya, silau mata gue liat rambutnya kek pelangi."
Alexa mengangguk, dengan senang hati ia menerima usulan Elisa. Alexa tersenyum miring, dengan tanpa berperasaan ia memotong rambut Tasya. Ia pun memerintahkan Elisa dan Cindy memegangi tubuh Tasya agar tidak banyak bergerak.
"Pantes rambut kayak pelangi, ternyata ada ubannya." pekik Alexa menatap jijik ke arah Tasya.
"Muka dia juga menor, paling udah keriput." celetuk Cindy.
Alexa memandang Tasya yang tanpa ada sehelai rambut pun di kepalanya. Sepertinya Alexa nanti akan membuka salon, tampaknya ia sangat berbakat dalam hal mencukur rambut. Karena merasa ada yang kurang, Alexa pun menyuruh Disya mengambil alat tatto.
"Kayaknya tulis kata jalang di lengan lo bakalan bagus deh," ucap Alexa pada Tasya.
Tasya yang mendengar itu pun menggelengkan kepalanya. Cukup rambutnya yang jadi korban, ia tidak ingin Alexa berbuat lebih.
"Lo setuju? Oke deh gue buat."
Alexa menyeringai. Ia memerintahkan Cindy untuk memegangi tubuh Tasya yang terus memberontak. Setelah itu ia menuliskan kata 'jalang' pada lengan Tasya. Bahkan ukurannya pun cukup besar. Mungkin karena terlalu lama menangis, Tasya pun pingsan.
Salah seorang gadis bernama Dea menghampiri Alexa lalu berkata, "semua aib dia udah gue sebar, paling besok dia viral."
"Thanks, nanti gue kirim motor sport gue kerumah lo," ucap Alexa diacungi jempol oleh Dea.
Alexa memerintahkan kedua pria berbadan besar untuk membawa Tasya pulang kerumahnya. Ia sudah cukup puas dan ingin Tasya segera pergi dari markas.
Alexa memilih duduk di sofa bersama teman-temannya. Seketika ia mengernyitkan dahinya lalu bertanya pada Disya, "lo makan apa?"
"Odading mang oleh." jawab Disya
"Oh, odading mang oleh yang rasanya anjing banget itu ya?"
Disya mengangguk, "lo mau?" tanya Disya.
Alexa pun mengangguk. Ia mencomot kue bantal milik Disya. Seketika mata Alexa membulat, rasanya benar-benar anjing banget.
Ponsel Alexa berdering menandakan bahwa ada panggilan telepon masuk. Ternyata Elang yang meneleponnya, buru-buru ia angkat.
"Heh! Lo dimana bocah? Anak perawan jam segini belum pulang," ucap Elang diseberang sana.
Alexa meringis, "iya ini Alexa pulang." Setelah mengatakan itu Alexa langsung memutuskan sambungan teleponnya sepihak.
Alexa mengambil tas dan jaketnya lalu ia berpamitan pada anggota LAW GIRLS untuk pulang. Buru-buru Alexa keluar markas lalu menghampiri dimana motornya berada. Setelah memakai helmnya, Alexa menjalankan motornya meninggalkan area markas dengan kecepatan diatas rata-rata.
TBC
Hallo readers...
Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku🤪NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD KETOS [TAMAT]
Ficção Adolescente[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY ANNOYING HUSBAND' Note: sebelum baca COLD KETOS, baca terlebih dahulu cerita MY ANNOYING HUSBAND. #Gen3 Romance-Humor Warning! Membaca cerita ini akan membuat anda sakit perut karena selalu...