26. Putus?

150K 16.7K 2.6K
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Sedari tadi Alexa terus melamun, ia tidak fokus belajar. Bahkan ia mengabaikan Bu Fita yang sedang menerangkan materi. Pikirannya entah kemana.

"Alexa, jawab soal Ibu di depan!" titah Bu Fita saat menyadari bahwa sedari tadi Alexa terus melamun.

"Saya Bu?" tanya Alexa seraya menunjuk dirinya sendiri. Bu Fita pun mengangguk sebagai jawaban.

Alexa menghela nafas sejenak lalu bangkit dari duduknya, ia berjalan menuju papan tulis. Alexa menatap soal di papan tulis lalu mengambil spidol. Ia menjawab soal dengan cepat. Rumus matematika sudah ia hafal diluar kepala.

"Kapan gue kayak Alexa?" gumam Disya saat Alexa telah selesai mengerjakan soalnya dalam waktu satu menit. Otak kentang seperti dirinya mana mampu mengerjakan soal dalam waktu satu menit.

Alexa kembali duduk di tempatnya semula. Ia menopang dagunya dengan tangan seraya menatap Bu Fita yang sedang memeriksa jawabannya.

"Jawaban kamu benar, nanti jam istirahat kamu ke ruangan saya," ucap Bu Fita pada Alexa.

"Ngapain Bu?" tanya Alexa bingung.

"Nanti saya jelaskan." jawab Bu Fita.

Bu Fita kembali menjelaskan materi. Setelah selesai, ia memberikan tugas kepada mereka. Tidak tanggung-tanggung, Bu Fita memberikan 20 soal membuat para murid kesal.

Bu Fita pun keluar dari kelas karena ada urusan dengan Pak Rahmat. Kini para murid mulai beraksi. Mereka membuka brainly, mencari jawaban dari soal matematika. Alexa? Ia mengerjakan soalnya dengan tenang, tidak seperti teman-temannya yang ricuh.

***

Bel istirahat telah berbunyi, seluruh murid mulai berhamburan keluar kelas dan masih ada juga yang tetap di dalam kelas. Kini Alexa dan teman-temannya berjalan beriringan menuju kantin.

Tiba-tiba Alexa memberhentikan langkahnya, ia teringat saat Bu Fita menyuruh dirinya ke ruangan Bu Fita. "Bentar, gue ke ruangan Bu Fita dulu. Kalian duluan aja."

Mereka pun mengangguk lalu melanjutkan perjalanannya menuju kantin. Alexa membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju ruang guru. Saat berjalan melewati toilet, seseorang menarik tangan dan rambutnya kuat menuju toilet.

Sialan!

Alexa menatap Tasya tajam, ia mengumpati Tasya dalam hati karena berani-beraninya dia menarik rambutnya.

"Sakit?" tanya Tasya tersenyum mengejek.

Alexa memutar kedua bola matanya, ia malas berurusan dengan Tasya. Waktunya terbuang sia-sia bila meladeni Tasya. Saat Alexa baru saja membuka kenop pintu, Tasya kembali menarik tubuhnya hingga kepala Alexa terbentur di dinding. Alexa benar-benar merasa pusing, bahkan keningnya mengeluarkan darah.

Tiba-tiba Tasya mencakar tangannya dengan kuku panjangnya sampai berdarah. Ia juga merobek bajunya hingga menampakkan belahan dadanya. Alexa mengernyitkan dahinya saat Tasya menjatuhkan dirinya di lantai dan menangis keras seraya menutupi dadanya.

Pintu yang tadinya sempat terbuka pun kini terbuka kasar. Tampak Arthur yang datang menghampiri Tasya.

"Hikss... Arthur, Alexa hikss... Dia bully gue," ucap Tasya seraya menangis sesenggukan.

Arthur membuka baju seragamnya yang ia pakai hingga menampakkan Arthur yang memakai kaos putih. Ia menutup tubuh bagian depan Tasya dengan bajunya. Kini tatapan Arthur beralih pada Alexa.

"Kenapa lo bully dia? Karena gue lebih milih jemput dia daripada nemuin lo?" tanya Arthur datar.

Alexa menggelengkan kepalanya. "Arthur, lo jangan percaya sama dia. Tasya bohong sama lo!"

"Buktinya?" tanya Arthur datar.

Alexa diam. Disini hanya ada dirinya dan Tasya, ia tidak mempunyai bukti yang kuat. Alexa yang hanya diam saja membuat Arthur mengangguk paham.

"Kita putus, gue ga suka sama cewek yang egois kayak lo," ucap Arthur datar membuat dada Alexa sesak.

Arthur kembali menatap Tasya. Ia berlutut lalu menggendong Tasya ala bridal style. Tasya tersenyum mengejek pada Alexa, ia berhasil memisahkan Arthur dan Alexa.

Tubuh Alexa meluruh ke lantai. Matanya mulai berkaca-kaca. Tidak lama pun tangisannya pecah. Alexa memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Adrian yang tak sengaja melewati toilet pun memberhentikan langkah kakinya, ia mencoba mengintip toilet saat mendengar tangisan seorang perempuan. Adrian membelalakkan matanya saat mengetahui bila Alexa lah yang menangis. Buru-buru Adrian menghampiri Alexa lalu mencoba menenangkannya.

"Hei, lo kenapa?" tanya Adrian lembut, rasanya sakit melihat Alexa yang menangis seperti ini. Ia pun mengusap air mata yang mengalir di pipi Alexa.

"Dahi lo kenapa bisa berdarah gini?" tanya Adrian panik.

"Ayo gue anter ke UKS." sambung Adrian.

Alexa menggelengkan kepalanya. "Please, jangan bawa gue ke UKS. Bawa gue ke rooftop."

Saat Adrian akan protes tapi ia menjadi luluh saat Alexa menatapnya memelas. Adrian pun membantu Alexa berdiri lalu menuntunnya berjalan keluar dari toilet. Banyak pasang mata yang menatap mereka bingung, pasalnya keadaan Alexa tampak kacau.

Kini Alexa dan Adrian telah sampai di rooftop. Adrian mendudukkan Alexa di sofa lalu kembali pergi menuju UKS, ia harus mengambil kotak P3K untuk mengobati dahi Alexa.

Adrian sampai di UKS, saat ia akan masuk tiba-tiba ia menghentikan langkahnya di pintu masuk. Tangannya terkepal kuat saat melihat Arthur dan Tasya yang berada di dalam dengan posisi yang begitu intim. Ia memukul pintu dengan keras membuat keduanya kaget. Tanpa sepatah katapun ia mengambil kotak P3K lalu kembali ke luar UKS tanpa sepatah katapun.

Kini ia tahu apa penyebab Alexa menangis. Arthur benar-benar brengsek. Tadinya ia merelakan Alexa bersama Arthur, tapi Arthur malah menyia-nyiakan Alexa. Mulai hari ini Adrian bertekad menjauhi Alexa dari Arthur dan membuat Alexa jatuh cinta padanya.

Saat Adrian sampai di rooftop, ia melihat teman-teman Alexa duduk mengelilingi Alexa. Adrian dibuat kaget saat Cindy dengan tiba-tiba menimpukinya dengan banyak kuaci.

"Bangsat, lo apain temen gue?" tanya Cindy galak.

Adrian mendelik kesal pada Cindy. Ia menghampiri Alexa lalu menaruh kotak P3K nya diatas meja kecil, saat ia akan memulai mengobati Alexa tapi tangannya terlebih dahulu ditahan oleh Elisa.

"Mendingan lo pergi, ini urusan cewek. Cowok gausah tau." usir Elisa.

Adrian mendengus lalu menuruti ucapan Elisa. Ia yakin, Alexa akan baik-baik saja bersama teman-temannya.

TBC

Holla readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla readers...
Kalo ada yang minta double update, aku tusuk pake pisau nanti🔪

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku hehe:v

NEXT?

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang