Ch. 20 : Kebanggaan

512 97 29
                                    

Hallo semua! Kembali lagi sama Luna di ceritanya Ryuu~ astaga, gak kerasa loh, akhirnya Reizh bisa tamat. Yuk. Buruan di cek mumpung masih bisa baca gratis~ jangan lupa tap love nya juga loh!

***

"Rasakan semua energi mengalir pada bola itu."

Keiko tidak mengerti, namun ia mencoba sebisanya untuk mengalirkan sesuatu seperti energi menuju bola pengujian itu. Dan hasilnya, di luar dugaan. Bola pengujian perlahan-lahan mengeluarkan warna hijau, berubah menjadi kuning, kemudian merah, biru dan akhirnya berhenti di warna biru nila. Semua orang menatap gadis kecil itu dengan takjub.

"Ka-Kazemaki Keiko dengan warna bola biru nila!" seru sang pembawa acara dengan terbata-bata akibat terlalu syok dengan hasil yang didapatkan. Semua orang bersorak heboh kala melihat warna bola yang berwarna biru nila mendekati ungu tersebut muncul dari sosok anak yang merupakan anak dari seseorang yang berasal dari klan cabang.

Suara heboh terjadi di sekitar. Keiko tersenyum bahkan matanya berkaca-kaca. Ibunya telah menangis sesegukan karena bahagia. Sementara Ryuu menghela napas lega. Ia bersyukur bahwa adiknya tidak harus melalui hinaan sepertinya dulu. Karena ia tahu, tidak banyak Tetua yang menginginkan bocah tanpa masa depan sepertinya. Saat sibuk memperhatikan Keiko yang saat ini menjadi pusat perhatian di tengah lapangan, Reiji mengguncangkan tubuh Ryuu. "Adikmu... Keiko-chan... Biru nila...? Apakah dunia ini sudah gila, Ryuu!?"

"Aduh, apa sih?" Ryuu berusaha melepaskan diri dari guncangan Reiji. "Kau mau bilang cahayaku lima tahun lalu lemah dan adikku sekarang terang memperkuat hipotesismu kalau aku bukan anak kandung ayah dan ibuku?" gerutu Ryuu yang membuat Reiji memukul kepala temannya yang biasa bersikap dewasa dan terkadang bisa menjadi lebih kanak-kanak darinya.

Ryuu memelototi Reiji. Namun Reiji sama sekali tidak gentar. "Kata siapa aku akan berbicara begitu? Sudahlah, hampiri adikmu dahulu, dia terlihat kebingungan dihadapi banyak tawaran dari kakek-kakek pedofil itu," ujar Reiji sembari melirik ke arah Keiko yang saat ini benar-benar berwajah pucat. Melihat hal tersebut, Ryuu akhirnya berjalan menuruni tangga menuju adiknya.

"Mohon maaf kepada tetua, dikarenakan hal ini cukup langka terjadi di kalangan klan cabang, bukankah seharusnya hal ini didiskusikan terlebih dahulu akan siapa yang lebih baik untuk merawat Kazemaki Keiko?" ujar sang pembawa acara dengan bijak. Ryuu di belakang hanya mengangguk-angguk kemudian menatap adiknya sembari tersenyum manis dan berbisik. "Nii-chan, aku berhasil!" Ryuu mengangguk dan mengelus kepala Keiko dengan penuh kasih sayang.

***

"Kazemaki Keiko benar-benar berbakat, seperti Ayahnya saat muda dulu, bukan?"

"Benar! Kudengar Ibunya juga cukup berbakat dalam sihir, memang, inilah yang harusnya dilahirkan oleh pasangan itu, bukan anak sulung mereka yang dari segi penampilan pun sudah berbeda seratus persen."

Reiji yang mendengar hal tersebut dibisikkan benar-benar kehabisan kesabaran dan hendak meledak saat itu juga. Namun, Ryuu yang tengah dalam suasana hati yang sangat baik karena Keiko berhasil melalui Tes Bakat Tahunan sebagai Bakat Terbaik segera mencegah Reiji melakukan apapun. "Ingat, kau itu penerus keluarga Nakayama, jangan sampai kau dianggap rendah karena membelaku, Reiji."

"Tapi aku ini lebih rendah darimu!" seru Reiji dengan kesal sembari menendang batu kerikil yang ada di hadapannya. "Bagaimana bisa mulut mereka sejahat itu, sih?"

Ryuu melambaikan tangannya kemudian merangkul teman kecilnya itu. Ia benar-benar bersyukur mendapat teman seperti Reiji, sepertinya malaikat itu berbaik hati memberikan Reiji untuk dijadikan teman sehidup sematinya, yang belum pernah ia miliki di kehidupan sebelumnya. "Sudahlah, lagipula kita akan kembali ke akademi dalam waktu dekat, rumor seperti itu tidak perlu dibawa masuk ke dalam hati, atau aku akan ikut membawanya ke akademi juga nanti."

Re : Overlord [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang