📌Maaf {MABB - REVISI}

30K 1.9K 122
                                    

Dengan cepat cowok itu memasuki kelasnya yang sudah nampak penuh sesak dengan siswa – siswi yang sibuk menyoraki 2 manusia yang sedang bergulat di tengah – tengah mereka

"Minggir semua!" teriak Arlan, sedangkan Bara dan Leon sibuk menyibak kerumunan agar Aldani  bisa dengan mudah berjalan ke arah tengah

Sedangkan Givella dan Fania yang awalnya sedang sibuk menjambak rambut satu sama lain langsung menghentikan aktivitas mereka. 2 gadis itu lantas menoleh ke arah Aldani yang kian berjalan mendekat ke arah mereka

Givella menatap Aldani dengan tatapan penuh kebencian, sedangkan Fania melihat ke arah cowok itu dengan penuh harap agar perhatian Aldani sepenuhnya tertuju padanya. Nella yang melihat Aldani mendekat pun segera bergegas memindahkan posisi dirinya berada tepat disamping sahabatnya, dengan lembut dirinya mengelus – elus pundak Givella untuk memberikan sedikit ketenangan kepada gadis itu

Setelah berada dekat dengan Givella, Aldani mengulurkan tangannya perlahan dengan niatan ingin mengelus rambut gadis itu, "Kenapa?" tanya nya lembut. Namun dengan kasar Givella segera menepis tangan Aldani, air matanya luruh begitu saja dari kelopak matanya.

"Sekarang puas lo? Sebenernya lo di ajarin sopan santun nggak sih sama bokap nyokap lo?!" tanya Givella dengan nada tinggi

Aldani hanya terdiam membiarkan Givella meluapkan seluruh emosinya, sedangkan ketiga temannya hanya diam menyaksikan Givella yang habis – habisan memaki Aldani di depan semua orang

Setelah merasa dirinya puas melampiaskan seluruh amarahnya, Givella segera berlari menerjang kerumunan siswa – siswi tersebut. Semua orang melayangkan tatapannya kepada gadis itu, namun Givella terus saja berlari keluar dari kelas itu. Nella yang mengetahui sahabatnya telah meninggalkannya disana seorang diri pun segera menyusul kemana arah Givella pergi. Disisi lain, Aldani melirik tajam ke arah Fania yang sedang sibuk mengelus bekas cakaran Givella yang ada di lengannya, serta merapihkan kembali rambutnya yang nampak acak – acakan itu

Cowok itu mendekat, "Lo yang mulai kan?" tanya Aldani kemudian

Fania menoleh, "Ih kagak lah, cewek murah itu dulu tuh yang mulai" sanggah nya kemudian

Aldani berdecak kesal, kemudian menoleh ke arah Arlan seolah memberikan isyarat

"Lo!" Arlan menunjuk seorang siswa laki – laki berkaca mata yang turut serta menyaksikan perkelahian tadi

"Gue?" tanya siswa itu gugup

Arlan mengangguk kecil, siswa itu segera beranjak mendekat ke arah Arlan, "Kenapa gue?" tanya nya lagi

"Tau kan yang mulai siapa?" tanya Arlan balik, satu tangannya merangkul siswa itu seolah siap memberikan hantaman telak jika siswa itu tak mau menjawab nya

"I-iya Fania t-tadi yang dorong duluan" jelas siswa itu, Aldani mengangguk mendengarnya sedangkan Arlan mendorong kasar tubuh siswa itu hingga nampak terjungkal kedepan

"Masih mau ngeles lo?" sindir Aldani, "Jalang!" maki cowok itu kemudian

Fania mendekat, "Lo bilang apa barusan? Gue suka sama lo Dan, ya wajarlah gue gak suka kalo ada cewek lain yang nyariin lo" protesnya

"Kalo gue yang gak suka sama lo terus lo mau apa" jawab Aldani enteng, seketika itu juga raut wajah Fania berubah menjadi lesu. "Ya, ya gue gak peduli Dani.." rengek Fania kemudian

Aldani tersenyum mirin, "Dasar jalang!" makinya lagi

Fania tertunduk malu, karena saat itu juga banyak murid yang menyorakinya.

"Mampus lo Giv" batin Fania

Aldani segera bergegas keluar kelas, bagaimanapun juga dirinya harus meminta maaf. Semuanya juga termasuk kesalahannya, sehingga Givella akhirnya bisa bertengkar hebat dengan Fania

"Cari Givella di toilet sekolah, gue ke bawah" intruksi Aldani

Arlan dan Leon pergi bersama menuju ke toilet yang ada di lantai 3, sedangkan Bara mencari Givella ke toilet lantai 2 dan lantai dasar. Disisi lain, Aldani segera bergegas menuju ke ruangan UKS, ia faham betul dengan naluri wanita, jika sedang ada masalah di sekolah akan ada 2 tempat yang paling sering mereka datangi, toilet dan UKS

Di ambang pintu UKS, Aldani terdiam lebih dulu, menarik nafas sebelum kemudian tangannya menyentuh engsel pintu UKS tersebut, lalu kemudian mulai membukanya perlahan.

Matanya menangkap seorang gadis yang tengah terduduk di pinggiran ranjang UKS dengan 1 temannya yang nampak sibuk mengobati luka di lengan gadis itu. Aldani mendekat dengan sangat hati – hati, ia tau bahwa gadis yang akan ia hadapi sangat sensitif saat ini

"Giv..." sapanya pelan

Givella mengalihkan pandangannya ke arah orang yang memanggil namanya. Cara memandangnya seketika berubah drastis ketika mengetahui bahwa orang itu adalah Aldani, tercetak jelas di mata Givella aura ketidak sukaan atas kehadiran Aldani disana

"Giv gue mint~"

"Apa?! Mau minta maaf?" potong Givella sedikit keras

"Iya, dengerin dulu. Niat gu~"

"Udah puas, liat gue luka – luka begini?!" potong gadis itu lagi, kini air matanya mulai berkumpul dan siap mencuat keluar

Aldani bersusah payah menelan salivanya, ia tak bisa berkata apa – apa lagi

"Udah, lo lebih baik pergi sana Dan! Gue tambah sakit kalo ada lo disini" usir Givella

Aldani semakin merasa bersalah sekarang. Dengan segera ia mendekat ke arah Givella dan mencoba untuk meraih tangan gadis itu dan meminta maaf. Namun sayangnya, dengan segera gadis itu menepisnya kasar, membuat Aldani hilang harapan

"Gue bilang apa, pergi!" usir Givella sekali lagi

"Tapi, gue belum dap~"

"Pergi!!" sentak Givella keras, Aldani menyerah. Ia beralih menatap Nella seolah meminta bantuan

Nella menghela nafas, kemudian menatap kasihan Aldani, "Lebih baik lo pergi aja deh" ujarnya memberi saran

Sudahlah!

Aldani membalikkan tubuhnya dan mulai melangkah keluar, tentu masih dengan rasa bersalahnya terhadap Givella.

Diluar ruang UKS, nampak teman – temannya yang berjalan cepat ke arahnya, cowok itu menghela nafas

"Gimana bos? Ketemu nggak?" tanya Arlan

"Kita nggak ada nemuin soalnya" lapor Leon

Sedangkan Bara hanya terdiam melihat ke arah Aldani

"Udah, gausah dibahas! Capek gue!" sentak Aldani membuat teman – temannya terheran – heran

"Lo ngapa sih?" tanya Bara bingung

Bersamaan dengan itu, terdengar suara pintu UKS yang terbuka, kemudian menampakkan 2 orang gadis yang berjalan keluar dari dalamnya

Semuanya terdiam menatap ke arah Givella yang berjalan perlahan dibantu oleh Nella disampingnya.

"Giv, dengerin gue" ucap Aldani lirih, ketika Givella melintas di hadapannya. Namun, sayangnya Givella sama sekali tak menggubris cowok itu sedikit pun

MARRIED A BAD BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang