Hari ini sepulang sekolah, Givella langsung di sibukkan dengan gaun, sepatu, make up serta jajaran koleksi tas mungilnya yang memang harus ia pilih untuk ia kenakan disaat menghadiri pesta Dies Natalis sekolahnya
"Mah...!" panggil Givella
Sungguh ini sangat melelahkan bagi Givella, bahkan 3 gaun yang baru ia beli 1 minggu yang lalu tak ada yang cocok ssama sekali menurutnya untuk dikenakan ketika menghadiri pesta di sekolahnya itu
Karena kali ini Nella tak akan ada berssamanya, maka sahabatnya itu baru saja mencetuskan ide gila menurut Givella, tanpa persetujuannya gadis itu menelepon Gio agar menjemputnya untuk pergi berssama ke pesta sekolah itu, memang menyebalkan
Veren, yang berkedudukan sebagai nyokap gadis itu pun turut bingung karena putrinya yang terus merengek sebab tak kunjung menemukan gaun yang pas menurut gadis itu
"Kamu pakai gaun merah ini juga bagus kok, nanti pakai high heels yang baru 1 minggu yang lalu di beli ssama papa" saran Veren
Sejenak Givella terdiam, memandangi sebuah gaun merah maroon yang tergantung di pintu almarinya, kemudian pandangannya beralih ke arah sebuah high heels yang tertata rapi di sebuah rak khusus koleksi high heels nya
"Yaudah deh" putusnya kemudian
Veren bernafas lega, setidaknya putrinya tak terus – terusan merengek hanya karena memilih gaun dan lain sebagainya
~~~~~~~~~~><~~~~~~~~~~
Pukul 18:30, sesuai saran dari Nella, Givella memutuskan untuk berangkat berssama Gio ke pesta sekolah tersebut, dengan kesepakatan cowok itu yang akan menjemputnya. Sebenarnya dalam hati, Givella sangat malas jika harus berada berdua dengan Gio dalam satu mobil, tapi ya sudahlah, keadaan memaksanya seperti itu, dan bocah tengil itu akan menjemput dirinya tepat pukul 19:00
"Aduh putri keluarga Mahendra ini cantik sekali kalo udah begini," ujar Veren ketika melihat Givella menuruni tangga, kebetulan Veren dan Regan, ayah dari gadis itu sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton tv berdua
"Ah msama, apaan sih ma" ujar Givella malu - malu
"Kamu berangkat ssama Nella?" tanya Regan
Givella menggeleng pelan, "Nggak pa, Nella balik ke Bogor tadi, papanya kritis di rumah sakit" jelasnya kemudian
Regan nampak menganggguk tanda memahami perkataan putrinya, sebelum kemudian atensinya teralihkan ketika mendenggar suara klakson mobil dari luar rumahnya
"Tuh Givel udah di jemput" ujar Givella nyengir
Regan mengerutkan keningnya, sedangkan Veren langsung beranjak dari duduknya dan segera berjalan menuju ke ruang utsama rumahnya, tangannya menyibak sedikit tirai jendela kemudian mengintip keluar.
"Kamu berangkat ssama siapa?" tanya Regan
"Ssama Gio pa... temen sekelas Givella" jelas gadis itu lagi
Regan mengangguk tanda mengerti, tak lsama kemudian nampak Veren yang baru saja kembali dari ruang utsama.
"Pacar kamu?" tanya wanita itu
Givella menghela nafas kemudian tersenyum ke arah Veren, "Nggak ma, temen sekelas" jawab gadis itu lembut
Veren mengangguk sedangkan bibirnya membulat mendengar penjelasan putrinya
"Yaudah, hati – hati ya sayang berangkatnya" ujar Veren kemudian
"Iya ma, Givel berangkat dulu ya" pamit gadis itu, tangannya terulur menyalami kedua orang tuanya kemudian segera melangkah menuju keluar rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED A BAD BOY [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil📌{SEGERA DI NOVELKAN} ⚔️CAKRAWALA GENERASI PERTAMA⚔️ Aldani! Cowok berandal sekolah yang namanya sudah masuk catatan hitam di SMA Pelita. Meskipun tau ia adalah anak dari pemilik sekolah, justru hal itu ia manfaatkan untuk berbuat semaunya sehingga...