📌Married? {MABB - REVISI}

39.4K 1.9K 142
                                    

"Pagi Giv, hari ini lo mau minum susu rasa apa? Biar gue buatin" sapa Aldani, pagi ini adalah pagi ketiga semenjak dirinya tinggal dirumah Aldani malam itu. Jika kalian ingin tau, cowok itu benar – benar serius dengan ucapannya tentang akan menanggung semua kebutuhan Givella tanpa terkecuali. Malam itu saja, ia membelikan Givella sebungkus nasi goreng, tiga gelas boba dengan varian terfavorit Givella , sepuluh tusuk sate ayam dan semua varian rasa susu ibu hamil yang tersedia di swalayan dekat rumah nya

Benar – benar bertanggung jawab bukan? Setidaknya untuk masalah perut lapar Givella.

Givella menggeliat di atas tempat tidur, tentunya kamar gadis itu terpisah dengan Aldani. "Rasa terserah" jawab nya malas

Aldani menghela nafas, kemudian mendudukan dirinya di atas sofa yang sengaja di letakkan dalam ksamar tersebut, "Dasar cewek" gumam nya pelan

"Iya apa Giv?, vanila?, strawberry?, coklat?, madu?, atau apa sih lupa gue" ujar cowok itu sambil menggaruk kulit kepalanya yang sebenarnya tak gatal

"Gue bilang terserah Dani...." ujar Givella mengulangi

Aldani kembali menghela nafasnya, ayolah kesabarannya di uji disini

"Oke, rasa terserah akan segera datang tuan putri" ujarnya sambil mulai melangkah keluar dari ksamar Givella

Gadis itu mendudukan dirinya di atas ranjang, menggelengkan kepalanya perlahan melihat tingkah Aldani yang seperti itu di pagi buta begini. Seorang pentolan sekolah, bersikap manis seperti ini? Givella jadi ragu, apakah Aldani memang anak nakal sungguhan atau hanya sekedar tipu – tipu

Givella melirik jam di dinding ksamarnya, "Jam 6" batinnya, gadis itu beranjak masuk kedalam toilet untuk mencuci muka. Sudah terhitung 4 hari lamanya dirinya tak masuk sekolah, ingin rasanya kembali bersekolah, namun seragam nya saja masih ada dirumahnya, begitu pula semua buku – bukunya

Oh iya, Aldani juga membelikan beberapa pasang baju untuk nya, setidaknya jumlah total keseluruhan hampir satu almari penuh baju yang di belikan oleh cowok itu, meski Givella tak memintanya ssama sekali, namun Aldani terus memaksa.

Setelah selesai merapihkan penampilannya, Givella terduduk di tepian ranjangnya, jujur saja kata – kata ayahnya malam itu sungguh masih terngiang di kepalanya.

Ceklek!

Suara pintu terbuka menginterupsi perhatiannya, Givella menoleh sejenak ke arah pintu tersebut, mendapati seorang wanita kira – kira berumur kepala 3 yang masuk kedalam ksamarnya

"Nak..." sapa Carla lembut

Givella tersenyum kecil menyambut kedatangan Carla yang membawakannya segelas susu itu.

"Nih di minum ya susu nya, biar sehat hm" ujar Carla tersenyum manis, sembari meletakkan segelas susu yang ia bawa ke atas nakas

Givella mengangguk, "Iya tante, terimakasih" sahutnya rsamah

Carla duduk di samping Givella, tangan wanita itu mengelus lembut rambut Givella yang terurai indah itu, "Nanti malam orang tua mu kesini" ujar Carla kemudian

Givella menoleh dengan raut wajah bertanya – tanya, orang tuanya akan kerumah Aldani?, untuk menjemputnya kah?

"Mereka kesini mau ngomongin soal pernikahan kalian" lanjut Carla menjelaskan

Raut wajah Givella seketika berubah lesu, gadis itu menatap netra keluar jendela tanpa menoleh lagi kearah Carla

Wanita itu menghela nafas, ia faham perasaan Givella saat ini pasti sangat terpukul ketika mengetahui bahwa dirinya harus menikah diusia semuda ini. Kehidupan pernikahan bukanlah hal yang mudah, apalagi mengandung dan menjadi ibu di usia yang terbilang belum matang

MARRIED A BAD BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang