Hujan lebat mengguyur hari ini. Al hanya dapat menghela nafasnya dengan berat. Gagal sudah, rencana memancing hari ini. Entah pergi kemana ayahnya saat ini, mungkin saja kembali tidur.
Bukannya pergi memancing bersama sang ayah, Al malah disuruh untuk menjaga adik kecilnya. Sedikit membosankan memang.
"Dek, kalau hujan gini enaknya main apa ya ?" Meski tahu tidak akan ada jawaban dari sang adik. Al tetap bertanya kepadanya.
"Menggambar, main petak umpet, main puzzle atau apa ? Jangan ketawa aja dong, ayo pilih salah satu" memang saking bosannya Al sampai berbicara sendiri. El sendiri sangat senang sedari tadi terus tertawa.
"Kalau kamu enggak milih, mending bobo aja yuk. Enggak papa bobo sini nanti dipindahin sama ayah kok." Al, berbaring saking lelah dengan rasa bosannya. Melihat sang bunda yang berjalan kearahnya, Al kembali duduk tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala nya.
"Kenapa kak ?" Entah apa yang lucu, Al sedikit tertawa memandang Bila.
"Bunda, tadi adek bilang pengen main ujan-ujan loh" semoga saja, sang bunda dapat mengijinkan nya dan maaf untuk El yang sudah menjadi kambing hitam dari Al.
"Masa, adek kan belum bisa bicara. Kakak kali !" Lucu sekali, kelakuan Al saat ini.
"Enggak Bun benar tadi adek bicara sendiri" jangan sampai gagal, Al harus meyakinkan sang bunda.
"Adek kak belum bisa bicara" gemas itulah yang Bila rasakan saat ini.
"Bener Bun. Dek, kamu mau main ujan-ujan kan ?" Al mencari pembelaan dari sang adik. El tertawa dengan tawa bayi nya.
"Tuh kan Bun benar" Al, bahagia ternyata adiknya menyetujui perkataannya.
"Adek kan emang gitu kak, adek bahagia kamu ajak main. Udah main yang lain aja, hujannya deras banget bahaya. Sini main puzzle aja sama bunda." Bila sangat mengerti perasaan Al. Al hanya bosan saja, mungkin dengan mengalihkan perhatiannya Al akan kembali bersemangat. Gagal sudah rencana Al. Tapi tidak apa, yang terpenting sekarang Al dapat teman bermain.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Al dan Adek (Completed)
Художественная проза(follow dulu ya) - Sequel Kita- Kata bunda Al harus sayang adek. Tapi kenapa adek nyebelin. Saat Al dekat bunda, adek selalu nangis. Al harus nunggu adek tidur baru bisa dekat bunda. Dek tolong balikin bunda.