Sedari tadi Al terus mengikuti pergerakan sang bunda. Menurut informasi hari ini bundanya akan belanja bulanan. Jangan tanya Al dapat informasi dari mana, yang jelas tadi Al sempat menguping pembicaraan sang bunda dan neneknya. Kali ini bundanya sudah siap dengan tas miliknya, bisa dipastikan sebentar lagi akan segera berangkat."Ikut" Al mencoba memberikan tatapan yang menggemaskan agar sang bunda mengajaknya pergi.
"Kakak, tunggu di rumah aja jagain adek. Kakak mau pesan apa ?" ini tidak boleh terjadi. Pokonya Al harus ikut, kalau pesan hanya sedik yang ia dapatkan. Kalau Al ikut, nanti disana Al bisa milih sendiri.
"Udah Bil, bawa aja enggak apa-apa. Kasihan Al di rumah terus pasti bosen" Al harus berterima kasih kepada sang nenek. Tidak perlu banyak energi akhirnya pertolongan datang dengan suka rela.
Mereka berangkat diantar pak Maman, Bila dan Al duduk di belakang. Kepala Al bersandar kepada sang bunda. Secara refleks Bila memeluk Al dengan tangannya. Inilah waktu yang menjadi favorit bagi Al, waktu kebersamaannya dengan sang bunda, tanpa diganggu oleh yang lain. Bila mengusap rambut hitam Al, sesekali Bila mendaratkan kecupan di kening Al. Jika seperti ini sudah dipastikan waktu terasa milik berdua.
"Den Al, manja banget ya Mba" suara dari pak Maman tidak menganggu aktivitas Al. Yang ada, Al semakin erat memeluk sang bunda.
"Iya pak, bayi gede ini" setelah mengucapkan itu Bila mencium kening Al dengan sayang.
***
Al menggenggam bagian samping gamis Bila. Suasana supermarket saat ini memang sedikit ramai. Bila dan Al berjalan menuju tempat sayuran. Al hanya diam tidak banyak berkomentar, karena Al tidak dengan sayuran.Saat berpindah kearah buah-buahan Al begitu antusias.
"Bunda beli ini ya" Al memperlihatkan buah naga yang ada ditangannya.
"Iya boleh" Bila mengiyakan permintaan Al, Al terlihat sangat lucu dengan mata yang berbinar.
"Bunda ini anggur juga ya, Ayah suka banget loh sama anggur" Bila menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Selesai memilih buah-buahan, mereka pergi kearah Frozen food. Tepat disampingnya ada begitu banyak es krim.
"Bunda mau ini" Al menunjukan satu box es krim kepada sang bunda setelah mendapat kan persetujuan Al segera memasukannya.
Saat mereka berjalan menuju peralatan mandi. Mereka melewati tempat cemilan. Begitu banyak cemilan yang mengundang Al untuk datang.
"Bunda, adek tadi pesan minta dibeliin keripik kentang. Ayo kesana" Bila yang sudah hapal dengan tipu muslihat Al hanya menggelengkan kepala. Tapi tetap mengikuti Al dari belakang.
"Loh kak, tadi katanya adek cuma pesan keripik kentang, kenapa jadi banyak gini" Al mendekati Bila dengan setumpuk cemilan.
"Al lupa bilang tadi adek pesan jeli juga, kakek pesan coklat, tante juga pesan cemilan ini. Dan sisanya punya Al sama nenek" dengan penuh percaya diri Al mengabsen seluruh anggota keluarganya.
"Ingat kak, jangan berlebihan. Ambil yang sekiranya kakak sanggup menghabiskannya" Bila sangat tahu semua itu pasti punya Al semua. Anggota keluarganya hanya menjadi alasan.
Al hanya mengembalikan dua jenis makanan, sisanya Al masukan kedalam troli.
"Janji, makanannya nanti dihabiskan" Sebenarnya Bila tidak khawatir dengan sisa makanannya di rumah ada Airin yang siap membantu Al. Bila hanya ingin Al bertanggung jawab, atas apa yang telah Al pilih.
"Tapi bunda jangan hari ini juga, seminggu Al janji nanti habis" Bila tersenyum, mengusap rambut Al. Jika seperti ini siapa yang nega menolak permintaan Al. Ah, Bila juga baru menyadari bembeli cemilan adalah hobi baru Al.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Al dan Adek (Completed)
Ficción General(follow dulu ya) - Sequel Kita- Kata bunda Al harus sayang adek. Tapi kenapa adek nyebelin. Saat Al dekat bunda, adek selalu nangis. Al harus nunggu adek tidur baru bisa dekat bunda. Dek tolong balikin bunda.