"Tata bangun, udah siang ayo sholat subuh" Al merasakan goncangan yang melanda tubuhnya. Rasanya baru sebentar Al memejamkan matanya. Kedua matanya, harus kembali terjaga karena teriakan dari sang adik. Entah apa yang terjadi dengan adiknya. Al yang tidur, mengapa malah sang adik yang ngelindur. Siang hari begini, masa harus sholat subuh, ada-ada saja dia.
" Tata, itu cal nyariin loh. Katanya tata harus ikut main." Al masih pura-pura memejamkan matanya. Mungkin yang dimaksud adiknya adalah mainan mobil-mobilan milikinya. Tapi tunggu sebentar, masa mainan itu mencari dirinya. Ini pasti hanya akal-akalan adiknya saja, yang ingin mengajaknya bermain. Al yakin, pasti saat ini adiknya merasa kesepian.
"Ih, Tata enggak bangun-bangun. Masa kalah sama ayam kakek." Kali ini sang adik mengikuti gaya berbicara sang bunda. Ketika, membangunkan dirinya. Sungguh terdengar lucu dan sangat menggemaskan. Pasti adiknya, tidak akan berhenti sebelum dirinya bangun.
"Kalau Tata enggak bangun-bangun, bunda buat adek aja." Acaman kali ini sedikit mempengaruhi Al. Enak saja, bundanya hanya miliknya. Pokoknya Al harus segera bertindak.
"Adek ngapain ? Jangan ganggu kakak ! Ayo mending adek ikut tidur siang bareng kakak" baru saja Al akan mengakhiri aktingnya, ternyata sang bunda datang menyelamatkan dirinya. Jujur saja, hari ini Al sedikit malas meladeni adiknya. Adiknya itu entah mengapa sepeti tidak memiliki rasa capek.
"Endak mau bunda, tadi kata cal enggak boleh tidul, halus main." Adiknya ini, selalu memiliki banyak alasan.
"Enggak tuh, tadi malah car bilang kalau ketemu adek harus diajak tidur." Mungkin sebentar lagi akan terjadi sebuah drama. Pasti, adiknya ini tidak akan mengalah begitu saja.
"Endak, bunda belum tanya lobot kan ? Katanya halus main juga." Benarkan, adik kecilnya ini akan terus beralasan.
"udah tadi robot juga..."
"Endak kata lobot harus main" perkataan sang bunda harus terhenti karena teriakan sang adik. Inilah drama sesungguhnya, jika tidak dituruti pasti adiknya akan menangis seperti biasa.
"Ya sudah kalau tidak mau tidur. Ayo keluar ! Biarkan kakak bobo, adek main sama bunda aja." Bundanya memang selalu pengertian, bikin Al tambah sayang. Untuk kali ini, Al ijinkan adiknya berduaan bersama sang bunda. Tapi untuk lain kali, jangan harap !.
Al mendengar suara yang kaki yang semakin menjauh. Mungkin, adik dan sang bunda telah keluar dari kamarnya. Setelah gangguan kecil ini, lebih baik Al kembali melanjutkan tidurnya. Ah, sungguh menyenangkan siangnya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Al dan Adek (Completed)
Сучасна проза(follow dulu ya) - Sequel Kita- Kata bunda Al harus sayang adek. Tapi kenapa adek nyebelin. Saat Al dekat bunda, adek selalu nangis. Al harus nunggu adek tidur baru bisa dekat bunda. Dek tolong balikin bunda.