017

2K 230 15
                                    

I've lost you before, but I came back to see you when I was down, and you are not alone. I know this is a big mistake, but I will try to get you back, take refuge in your warm arms that always managed to calm me down, I don't care about your relationship now, and who you are now. To be sure I will prove to those who try to separate us, that you are mine, then you will still be mine -(Namakamu) Eugenie

Iqbaal POV

Aku membanting kasar mobilku. Aku masuk kedalam rumah, menghampiri perempuan laknat itu. Aku sangat marah, sangat dan sangat marah. Bisa bisanya dia berselingkuh dibelakangku.

BRAGHH

Aku menendang pintu ini. Dia nampak terkejut setengah mati saat menoleh kebelakang, dan melihatku.

Terus terusan saja goyangkan kakimu diatas sofaku sambil bermain ponselmu nyonya, sebentar lagi aku akan menceraikanmu!

"Iqbaal? What's wrong with you?" Ujarnya berdiri dan tanpa bersalah. Dia mengelus bahuku dan menatapku dalam. Sementara rahangku sudah mengetat.

Panas, jantungku benar benar panas berhadapan dengan jalang ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa Vanessa akan menyelingkuhiku.

Aku langsung menyodorkan sebuah map dan pulpen yang kusimpan di saku ku tadi. Aku mengulurkannya kepadanya.

Tangannya mengusap lembut lenganku. Kemudian menurunkam tangannya dan menunduk, dia mencoba meraih map itu.

Dia membuka map itu dan membaca surat itu dari atas hingga bawah.

Matanya langsung membelalak. Aliran darahnya nampak berhenti seketika, termasuk nafasnya.

Dia menatapku kembali, dan menatap suratbutu kembali dengan raut bingung. Dia kembali lagi menatapku.

"Apa--apa--"

"TIDAKKAH JELAS AKU INGIN BERCERAI DENGANMU HAH?!" Pekikku gemuruh. Dia nampak terkejut.

Jika dia saja terkejut, apa lagi aku yang mengetahui fakta bahwa dia adalah pacar dari ayah Dean? Yang notabenya pengusaha lebih duluan membuka perusahaannya daripada perusahaanku.

Dia menatap secarik kertas itu dengan panik. Lalu dia menatapku kembali dengan raut cemas. Wajahnya memerah.

"Tidak--apa masalahmu? Kenapa tiba tiba kau menceraikan aku?" Ujarnya. Aku mengepalkan tanganku.

"BUKANKAH INI KEMAUANMU SIALAN?!" Pekikku. Dia menatapku dan menggeleng.

"Aku tidak pernah menginginkan sebuah perceraian darimu sayang. Selama ini aku hanya menggertakmu" Ujarnya menangkup rahangku. Aku dapat merasakan bahwa tangannya sudah bergetar.

"TAPI AKU TIDAK SEDANG MENGGERTAKMU!" Ujarku. Dia menggeleng.

"Tunggu--katakan alasanmu-apa alasanmu menceraikanku?" Tanyanya. Aku terkekeh sinis.

"KENAPA KAU MASIH BERLAGAK TIDAK TAHU APA--"

"Cukup Iqbaal! Pelankan suaramu padaku. Aku istrimu! Katakan apa yang membuatmu seperti ini?" Ujar Vanessa. Aku menghela nafasku.

"Kau berselingkuh dibelakangku kan?! Kau berselingkuh dengan Dale Charleston?! Dimana otakmu hah?! Kau berselingkuh dengab pria yang lebih tua dariku?! Apa karena dia lebih kaya dariku?!" Ujarku lancar.

Deg

Aku dapat melihat dia semakin terkejut. Pupilnya membesar. Lihat? Reaksinya sangat membuatku yakin!

Aku tidak akan segan segan menceraikannya.

"Apa maksudmu?" Ujarnya reflek. Aku terkekeh sinis. Aku menatapnya tajam.

DESTROYED [IDR]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang