019

2.9K 229 21
                                    

Aku menyambut uluran tangan dari Luna, dia tersenyum licik padaku, apakah dia fikir aku akan merebut Dean darinya? Bodoh.

Lalu dia melepaskan uluran tangannya dariku.

"Nona Eugenie, kau bisa menunggu tuan muda di ruangan manajer jika kau lelah" Ujar ayah Luna. Aku berdehem dan mengangguk. Aku mendapati tatapan Luna yang tak suka.

"Tapi itu ruanganku?!" Ujar Luna. Ayahnya menarik tangan Luna. Ayahnya mengode dan menggeleng pada Luna.

Pasti dia keberatan. Hingga ayah Luna menatapku dan tersenyum, ayah Luna menyuruhku masuk.

"Apa ayah?! Kan pacar Dean itu aku! Bukab dia!" Ujar Luna. Ayahnya menggeleng.

"Tapi Luna, nona ini tamu penting untuk perusahaan Charleston" Ujar ayahnya. Luna menatapku sejenak, lalu dia memutar bola matanya.

"Terserahlah!" Ujarnya. Dia memencak lalu berjalan kearah dapur. Aku menatap kepergian Luna. Rasanya ingin sekali untuk menarik rambut panjangnya itu.

Ayah Luna begitu malu. Ayah Luna menatapku.

"Ah nona, kau bisa menunggu tuan muda di dalam" Ujar ayah Luna.

"Ya, ruangan itu di perkhusus untuk orang penting perusahaan Charleston. Dan perusahaan bossmu sangat penting bagi perusahaan Charleston. Kami bisa melayanimu dengan baik disini" Ujar ayah Luna. Aku tersenyum dan menggeleng.

"Baiklah, terimakasih paman" Ujarku. Ayah Luna tersenyum dan mengangguk. Ayah Luna mempersilahkan aku masuk ke dalam.

Aku duduk di sofa ruangan ini. Setidaknya lebih nyaman dari suasana di luar. Ruangan khusus yang memiliki pendingin suhu disetiap sudutnya, sofa empuk, rak buku besar , lemari berkas, dan kursi atasan berserta mejanya. Itu pasti kursi Dean, tapi--

Disini juga ada ranjang. Sangat nyaman bukan? Disaat kita lelah dari suasana luar, kita bisa berbaring disini, walaupun ranjangnya kecil. Tapi cukup untuk 1 orang.

Aku duduk di sofa empuk ini dan menyilangkan kaki ku. Tiba tiba pintu diketuk, aku menatap ke arah pintu.

Ternyata ayah Luna. Ayah Luna tergopoh gopoh membawakan senampan sirup untukku.

Aku menyambutnya dengan lembut dan berterimakasih pada ayah Luna. Ayah Luna baik, tidak seperti Luna.

"Silahkan di nikmati nona" Ujarnya. Aku mengangguk dan berterimakasih lagi.

Ayah Luna keluar dari ruangan ini. Aku menatap sirup yang tampak manis dan segar itu. Aku meraihnya dan mulai mencicipinya.

Manis!

Aku meletak kembali gelas itu, menatap ke sebuah meja. Disana ada akses jaringan internet gratis.

Andai aku memegang ponsel sekarang. Aku pasti sudah memainkan ponselku.

Aku dapat melihat seluruh lemari berkas berkas terkunci dan di gembok
Tentu, bagaimana bisa mereka sembarang memasukkan orang jika lemari penting yang ada disini tidak dikunci.

Aku menatao meja, tepat disamping akses jaringan internet gratis tadi, ada  sebuah map biru.

Map biru itu nampak berantakan seperti sengaja ditinggalkan. Bahkan penanya pun terjatuh ke lantai.

Aku penasaran.

Aku hanya ingin menaikkan kembali dan merapikan berkas itu, siapa yang tahu?

Aku semakin mendekat ke arah map itu. Aku menunduk mengambil pena nya dan meletakkannya diatas map itu.

Mataku melirik sekilas, ini map berlambangkan rumah sakit.

Aku menatap dan mencoba membaca mapnya tanpa menyentuh map ini.

Surat keterangan ini telah dibuat dengan sejujur jujurnya tanpa tuntutan apapun dan siapapun di sidang kali ini, bahwa Dale Charleston terkena penyakit langka Fields dan kemungkinan untuk sembuh sangat sedikit. Dengan itu saya, mengatas namakan Dale Charleston, bahwa Dale Charleston meninggalkan 80 persen ahli warisnya jika dia sudah tiada, pada Vanessa Prescilla, selaku istrinya. Dan 20 persen untuk Dean Charleston, selaku keponakannya.

Deg

Wait--

What???

Vanessa mendapatkan 80 persen dan Dean mendapatkan 20 persen?

Bagaimana bisa?

Kenapa Dale se rela itu pada Vanessa?

Dan kenapa--Dean disebut keponakan?

Bukannya Dean adalah anak kandung Dale?

Apa apaan ini?

Dan penyakit Fields itu sangat langka, aku tidak percaya Dale terkena penyakit itu.

Apakah itu disengaja?

Tapi siapa yang sengaja membuat Dale sakit?

FYI: Ini adalah penyakit neuromuskuler yang membuat otot dan saraf tubuh Anda memburuk, menyebabkan hambatan dalam pergerakan. Penyakit ini memengaruhi saraf, menyebabkan tubuh Anda melakukan gerakan otot yang tidak disengaja seperti gemetar di tangan.

Tapi ini adalah kesempatan yang bagus.

Berkas ini bisa menunjukkan pada Iqbaal sebagai tanda bahwa Vanessa hanya memikirkan harta dan harta.

Aku meraih map ini dan bersiap membawanya.

Tapi tiba tiba pintu terbuka. Aku terkejut. Aku menoleh kebelakang dan itu adalah Dean.

"Letakkan kembali berkas itu (Namakamu)" Ujar Dean. Aku menatap berkas ini dan menggeleng. Ini adalah bukti yang kuat.

Aku dapat melihat, Dean berbeda. Dia nampak lebih kacau dari beberapa jam yang lalu.

"Aku bilang letakkan" Ujarnya dengan suara berat. Aku menunduk dan meletakkan kembali map itu.

Deab berjalan kearahku.

"Kenapa?" Ujarnya. Aku menatapnya.

Aku langsung tertuju pada point pertamaku.

"Aku mau, kita mencari bukti yang kuat tentang Vanessa dan menghancurkan semua kebohongannya" Ujarku. Dean nampak berfikir sejenak kearahku dan mengangguk.

"Tentu, aku akan selalu membantumu" Ujarnya. Aku tersenyum.

"Minggu ini adalah hari ulang tahun ayahku. Itu akan menjadi kejutan yang besar bukan? Untuk mengekspos hubungan ayahku dan Vanessa?" Ujar Dean. Aku mengangguk.

"Ya, itu kesempatan emas, Dean" Ujarku. Dean terkekeh dan tersenyum.

"Aku mau kita berkerja sama" Ujarnya. Aku mengangguk. Tentu. Aku akan memecahkan semua kebohongan ini.

"Tapi map disana adalah salah satu kesempatan emas kita juga, bolehkah aku membawanya?" Ujarku. Dean menatapku sejenak, dan menggeleng.

"Tapi tidak untuk map itu" Katanya.

Deg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTROYED [IDR]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang