REVAN - 2

210 78 516
                                    

Hppy reading..

"Udahlah mending kita ngantin kuy!" Ajak Revan langsung menarik tangan Darra keluar kelas.

Sepanjang jalan banyak mata yg melihat ke arah Revan dan Darra dengan tatapan tidak suka, ada juga yang mendukung mereka berdua, dll. Hal itu membuat Darra kesal sendiri. Tidak enaknya jalan bareng dengan Revan itu ya begini, banyak di gosipin orang. Secara kan Revan itu most wanted di sekolah Darra.

"Woy Repan. Ah kesel gue kalo jalan bareng elo, banyak banget yang liatin pake bisik-bisik gaje lagi." Darra mengeluarkan uneg-unegnya pada Revan sambil menyenggol perut Revan dengan sikunya.

"B aja kali Dar jangan di dengerin. Anggep aja lo latihan jadi artis gitu. Lo jadi Victoria Beckham dan gue jadi David Beckham nya." Ucap Revan terkekeh lalu mengacak-acak rambut Darra kemudian merangkulnya.

"Yee jadi keluarga Beckham dong." Ujar gadis itu setelah membayangkannya.

"Iya lo jadi istri gue!" Jawab cowok itu yang kini terkikik geli.

"Dih ogahh!!! Amit-amit dah jadi istri lo, wlekk!" Gadis itu berpura-pura seperti sedang memuntahkan sesuatu. Membuat Revan lagi-lagi tertawa.

🕊🕊🕊

Mereka kini telah sampai di kantin dan terlihat Alvin, Farhan dan Theo sedang duduk di sebuah meja sambil makan bakso dan salah satu dari mereka melambaikan tangannya dengan maksud agar Revan duduk di meja itu juga.

"Widihhh bawa putri Darra ternyata babang kita ini." Seru Farhan dengan cengar-cengir tak lama Farhan mendapatkan jitakan di kepalanya yang membuat cowok itu meringis.

"Astaga gue di jitak!" Ucap Farhan mengelus-elus kepalanya. Darra hanya terkekeh pelan melihat cowok-cowok absurd di depannya ini.

"Gue pesen minum dulu ya." Darra melangkahkan kakinya hendak membeli minum namun lengannya di cekal membuat langkahnya terhenti.

"Gue yg pesenin. Lo tinggal duduk manis aja sono." Ya yg mencekal lengannya adalah Revan. Darra hanya membalas dengan senyuman lalu duduk di depan Alvin dan lainnya.

"Al, Al, gue mau nanya."

"Hm?" Alvin yang sedari tadi hanya fokus pada baksonya kini mengarahkan pandangannya pada Darra.

"Revan deket sama anak kelas sebelah itu ya?" Tanya Darra dengan mengetuk-ngetuk jarinya ke meja.

Sebelum Alvin menjawab Farhan sudah menjawab duluan. "Iya noh Ra, ati-ati tuh si Revan di ambil." Cengirnya memanas-manasi Darra. Padahal Darra tak panas sama sekali. Biasa aja.

"Eh apaan sih Farhan! Gapapa kok kalo mereka jadian." Balas Darra tenang sambil menunggu pesannaya datang.

"Emang lo nggak cemburu kalo mereka jadian Ra?" Tanya Alvin memancing.

Darra tampak berfikir dengan jari telunjuknya yang ia letakkan di dagu. Namun sebelum menjawab pertanyaan tadi Revan sudah muncul membawa dua gelas orange juice dan satu mangkok bakso.

"Yaelah Van lo tega amat pesen cuma satu, buat si Darra nya mana?" Protes Farhan melihat Revan hanya membawa satu mangkuk bakso.

"Ketauan pelitnya bego!" Olok Theo.

Darra juga merasa heran mengapa cowok itu tak memesankan untuknya walaupun gadis itu tidak terlalu lapar.

"Sengaja gue pesen cuma satu." Jawab Revan dengan santai lalu mengambil posisi duduk di samping Darra.

"Yok makan!" Ucapnya lagi. Darra tak bergeming. Gadis itu masih belum paham dengan sikap Revan. Teman-temannya saja hanya memandangnya aneh dengan mengrenyitkan dahi.

REVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang