Happy Reading All🕷
_____________________________Kini Revan sudah kembali ke rumahnya, ternyata kemarin cowok itu memilih untuk pulang ke rumah saja, meskipun akibatnya tidak dibolehkan pergi ke sekolah. Tak apa yang penting dirinya tidak akan kesepian dan bosan lagi di rumah sakit.
Ah.. Gue kangen my telor dadar! Batin Revan di dalam hatinya, cowok itu sedang duduk di balkon dengan menyandarkan punggungnya pada tembok, karena ia nerasa sangat lemas.
Cowok tampan itu menatap ke pekarangan depan rumahnya, disana terdapat beberapa anak kecil yang tengah bermain engklek dan kelereng. Yahh, Revan jadi rindu masa kecilnya.
Hingga terukir senyum manis pada wajahnya yang sedikit pucat itu. Sangat bosan rasanya, jika ia berada di sekolah pasti tengah bercanda tawa dengan teman-temannya.
Revan melihat sekilas jam pada layar handphonenya, sekarang adalah waktunya istirahat di sekolah. Ah, waktu yang tepat! Revan segera menekan tombol VC pada sebuah nomor yang disimpan dengan nama spesial di handphonenya.
🕊🕊🕊
Darra bersama Leana, Alvin, Theo dan Farhan berjalan menuju kantin. Kali ini terasa sepi saat tidak ada Revan di sekolah. Tidak ada lagi yang memanggilnya dengan sebutan telor dadar yang terkadang membuat gadis itu kesal.
Mereka berlima merasa kehilangan salah satu teman bobroknya. Revan sih pakai sakit segala, kan mereka jadi rindu.
Dengan tidak semangat mereka pergi ke kantin, tujuannya hanya untuk melepas suntuk karena berada di dalam kelas tiga jam lamanya.
"Begini ya rasanya ngga ada si curut." Semuanya mengangguk menyetujui ucapan Leana.
"Fix Len, lo kangen Revan!" Ujar Farhan.
"Gue emang kangen sama Revan, ngga papa gue ngaku daripada ada yang kangen tapi cuma dipendem di hati."
Jelas sekali jika perkataan gadis itu sedang ditujukan untuk menyindir seseorang yang kini tengah menaruh kepalanya diatas meja, dari tadi pun ia hanya diam dan jarang berbicara.
Semua melihat ke arah Darra. Nah kan bener nyindir gue! Batinnya.
"Apa? Apa lo pada liatin gue? Iya tau gue cantik tapi jangan di liatin terus nanti demen kan berabe." Ujar gadis itu mengapa sinis ke Leana, Alvin, Theo dan Farhan.
Sedangkan ke empat temannya itu langsung memberikan jitakan pada kepalanya. Oh sungguh jahat sekali mereka main keroyokan.
"Awww!!!!!! Woy!" Darra mengelus-elus kepalanya. Awas aja kalian pada gue aduin ke Revan! Eitss kenapa harus gue aduin ke Revan? Kenapa ngga Darren aja? Udahlah ngga tau!!! Batinnya.
Sepertinya mood Darra sedang turun. Tiba-tiba handphonenya bergetar, membuat kelima orang itu langsung memandang handphone milik Darra.
Revan🐶 video calling..
"Guys, si Revan vc gue!" Ujar Darra bersemangat sambil menunjukkan layar handphonenya.
"Ih beneran anjir, cepetan angkat Ra!!!!"
Darra pun mengangkatnya. Terpampang wajah pucat sedang tersenyum lebar di layar handphonenya, membuat gadis ini ikut tersenyum melihatnya. Ada rasa senang dan juga sedihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN
Teen FictionSuatu cerita tentang remaja-remaja yang sedang memahami arti 'Cinta' yang sesungguhnya. Merasakan hal yang manis maupun pahit pasti akan mereka alami. Kebanyakan hari-hari yang mereka lalui terasa menyenangkan, namun dibalik itu akan ada hari di ma...