3

267 112 137
                                    

"Oi Elo!"

"Eh iyes?" Elo bangun dari lamunannya.

"Gak ambil koper apa lu? Ngapain lagi bengong bengong begitu." kata Jon.

"Oh iye iye lupa gw haha." Elo bergegas ke tempat pengambilan koper dari bawah bus yang dibuka.

"Hei babe." Seorang perempuan datang mencium pipi Jon, sambil bawa kopernya.

"Hei baby..."

"Kamu mau tungguin Elo ya?"

"Nanti kamu jalan dulu aja ya. Love ya."

"Love you too." Deedee mencium pipi Jon lagi, berjalan pergi. Ia melangkah bergabung dengan Regina, yang letih setelah beradu mulut tadi.

"Dah tiga bulan ya cuk?" Elo sambil mengambil koper terseyum.

"Empat bulan sih... sok tau..."

"Najis lho, gw dulu pikir siapa dah anak SMP di Indonesia yang mau beneran pacaran, ehh temen gw aja dah mulai."

"Iri ya lo jomblo haha."

"Nggak lah bangga gw malah jadi jomblo."

"Hahah. Btw gw masih bingung. Sekolah kita miskin begini bisa nyewa hotel sekeren gini." Elo heran.

"Harganya lagi diskon kali..."


"Waaahhh gila cuk!" Steven heran, kamar yang ia masuki terasa hotel bintang lima.

Empat ranjang putih luas dengan tembok pintu kaca menyinari kamar dengan cahaya matahari putih, yang menampilkan balkon eksotis di depannya. TV dan lemari-lemari kayu terang di tepi-tepi ruangan ditata sederhana tetapi apik. Serasa hotel-hotel mewah di Bali.

"Anjir kamar kita enak bat!" Elo terkejut. Ia mengecek ke dalam kamar mandi, tidak terlalu luas tetapi bersih. Paket toilet, wastafel, dan tempat mandi shower tertata lengkap.

"Elo, mau saya bawa ke kantor polisi- woaaahhh..." Jon ikut melihat-lihat.

Justin ikut masuk kamar, melihat isi kamar sebentar, raut wajahnya masih murung, taruh koper dan mengeluarkan beberapa barang. Ia tak tampak terkesan terhadap apapun di sekelilingnya, sepenuhnya layu. Elo cuma bisa menatap Justin, merasa bersalah.

"Ahhhh gw pengen santai-santai dulu di kamar..." Jon melompat berbaring di salah satu kasur.

"Kan disuru ke hall abis beres beres di kamar kan tadi dibilangnya." Steven membuka pintu balkon, "Wow this is very nice ngl."

Elo penasaran, ikut ke teras melihat pemandangan di luar. Tepat di lantai dasar dibawah balkon terdapat kolam renang yang biru luas. Taman disamping kolam juga terhampar hijau.

"Yooo we got the remote!" Jon terkesan menoleh, mengambil remot TV di atas lemari kecil. Ia menyalakan TV lebar di hadapan keempat ranjang yang besar itu.

Layar TV menampilkan film kartun.

"Agghh channel Net udah mau bangkrut apa kerjanya nayangin kartun doang grrr..." Jon menekan tombol channel lain. Ia terus menekan, menekan, menekan...

...seorang berkekuatan supernatural sudah ditangkap oleh organisasi Bugjang...

"Agghh fck gw bosen dengerin berita ini mulu. Gw udah sering liat dimana-mana."

"Hold on. I wanna see this." Steven melangkah menonton tayangan berita TV yang dibacakan seorang presenter. Elo menoleh pula dari balkon, penasaran.

...misi sepenuhnya berasal dari ketua organisasi Bugjang yang jenius, Noa Hillenburg. Pertama kali organisasi kami menemukan seorang berkekuatan supernatural seperti ini dua bulan yang lalu di Surabaya. Lalu sekarang kami temukan lagi di Makassar. 

Butterfly KnifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang