Leave

38.5K 360 14
                                    

Jika kau memilihku, aku akan seperti pelangi yang selalu memberi warna dalam kehidupanmu..  Jika kau tak memilihku maka aku akan pergi seperti pelangi yang perlahan lenyap..
Jangan membuat harapan palsu seperti mencari dimanakah ujung pelangi itu..
karena bagiku kau seperti pelangi, terasa dekat jika dilihat,  Namun akan terlalu jauh jika aku berusaha meraihnya..

🌈🌈🌈

Drrttt... Drrtttt

Suara getaran hp Rio membuatku terbangun.

"Ya..  Ada apa? " jawab Rio masih dengan suara kantuknya.

"Apa?! Hahhhh..baiklah...Hmmm..  Ya.. Ya... Saya akan kesana sekarang,  pesankan tiket untukku.. Ok.. "

"Kenapa Yo?? "

"Hmmm...Aku harus ke Singapore kemudian ke Thailand karena ada masalah di beberapa perusahaan. Mungkin akan memakan waktu lama sekitar 3 mingguan lebih, jadi aku harus pergi honey...maaf ya sayang"

"Ok..Ga papa...aku akan tunggu kamu pulang, kabarin aku dan jangan lupa hubungi aku saat kamu ada waktu."

"Pasti sayang."

Aku melihat Rio bergegas mandi,  dan setelah itu prepare apa yang harus ia bawa. Aku juga bersiap pergi sekalian untuk diantar pulang ke kosan. Tapi aku merubah rencanaku dan akhirnya aku mengantar Rio sampai ke bandara. Setelah melihatnya pergi, aku baru sadar, kehilangan Rio itu sangat terasa mencekik. Bahkan rasanya hilang. Aku bahkan merindukannya padahal baru saja ia pergi meninggalkanku.

Aku kembali pulang ke kos,  dan aku mendapati di parkiran terdapat motor matic hitam yang belum terpasang plat nomor. Namun sudah ada name tag "Rania" yang terpasang di lampu depannya.

Disatu sisi emang seneng sih,  tapi aku ga suka jika dibalik ini semua ada keinginan terselubung..  Aku naik ke lt.2 menuju kamarku,  aku lihat sekilas kamar Hans yang tertutup.

sepertinya ia tidur. Pikirku.

Saat aku akan membuka pintu kamarku, tiba-tiba Hans muncul dan manggilku.

"Rania... "

"Ehhh...  Ya... Kenapa?? "

"Kenapa kamu ga pulang?? Aku khawatir tau."

"Hans..kan aku dirumah kakakmu..  Ngapain kamu cemas?? "

"Ya soalnya dia pria brengsek Raannn... "

"Emang kamu enggk?? Kalian sama aja brengseknya"

"Rania wait!!! "

Aku berusaha menutup pintu, tapi Hans menahan pintuku dengan ototnya yang besar agar pintu itu tak menghalanginya

"Oke Rania..Aku minta maaf,  mungkin omonganku terlalu berlebihan, tapi biarkan aku sedikit mengenalmu dan mendekatimu, kalo kamu ga suka, aku akan pergi, tapi kasih aku kesempatan"

"Aku ga bisa jawab Hans..beberapa pria sudah bikin aku pusing,  jangan menambahkan bebanku. Aku mohon."

"Aku janji aku tak akan membebanimu, aku ga akan menuntutmu untuk ini dan itu, aku akan masuk tanpa kamu sadari, aku akan ada disana tanpa kamu sadari juga. Bahkan jika aku harus pergi itu juga tanpa kamu sadari Rania"

"Huuuuffftttttt... Oke..silahkan..aku tidak memaksamu untuk datang, dan aku juga ga akan menghalangimu untuk pergi. Lakukan apa yang kamu mau, tapi jangan campuri urusanku,  paham?? "

"Siap bos!!!" Hans melepaskan tangannya sehingga aku bisa menutup pintu kamarku.

******

2 hari kemudian

Freaking LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang