Dissapear

32K 336 22
                                    

Jika ada waktuku yang tersisa.. Biarlah aku bisa terlupa..
Jika ada hatiku yang terluka.. Biarlah sisanya aku tata untuk ku buang..
Jika ada ingatanku yang terasa menyakitkan... Biarkan saja menghilang

Seperti asap rokok, biarlah kau mencium wangiku, namun kau tak mampu menggapaiku.. Cukup hidupku yang terluka.. Jangan ciderai hatiku... Aku lelah..

🚫🚫🚫

3 hari sudah aku dirawat di rumah sakit, dan saat aku bangun, aku tak ingat apapun. Bahkan namaku pun aku tak ingat, aku seperti bayi yang baru lahir, tak ingat apapun dan siapapun.

"Kamu sudah sadar sayang?? "

"Pergi... Kamu siapa!? "

"Raniaa...aku Rio..kamu..kamu ga inget aku?? Wait!! Dokter..!! " Rio memencet alarm kamar dan tak berselang lama dokter beserta perawat datang ke ruangan. Setelah Rio menceritakan semua, dokter meminta untuk CT SCAN ulang. Setelah beberapa lama ct scan dan menunggu hasilnya aku kembali ke kamar, hans kemudian datang menemuiku, Aku tak mengingat siapa dia. Tapi ketika melihatnya hatiku rasanya terluka dan sedih.

"Hai Rania...gimana kabarmu?"

"Kamu siapa??"

Hans sangat kaget akan apa yang ia lihat, Hans menoleh ke arah Rio dan Rio hanya bisa menggelengkan kepala dan mengangkat bahunya.

"Dia tidak mengingatmu juga?! " tanya Hans ke Rio.

"Yup..tadi abis CT Scan dan tinggal tunggu hasilnya..ini semua salahmu, kenapa kau pukul dia dengan kursi, otakmu di taruh dimana?! " kata Rio sembari duduk di sofa yang disediakan oleh kamar kelas VVIP

"Bukan maksudku untuk bikin Rania celaka!! Jika saja kamu ga ada dikantor Rania dan membuat segala sesuatunya menjadi runyam ini ga akan terjadi!!"

"Kalian itu siapa teriak-teriak di depanku.. Pergilah aku muak dengan kalian!!"
Entah kenapa rasanya jika aku melihat mereka berdua, rasanya hatiku makin sakit.. Kesedihan ini rasanya beranak pinak hingga beratus kali lipat, aku hanya bisa menangis tanpa sebab, bahkan tubuhku rasanya tak menginginkan mereka ada.

Kenapa??? Kenapa begini?? Apa yang sebenernya terjadi???

Hans dan Rio akhirnya meninggalkan kamarku secara bergantian dengan sejuta kekecewaan dan tanya yang tergambar jelas di wajah mereka.

Tiba-tiba kepalaku pusing dan seketika ingatan-ingatan itu muncul secara acak, hingga membuatku terguncang dan mimisan. Aku ingin memanggil dokter karena kepalaku terasa sangat pusing dan membuatku tak sadarkan diri.

Tak lama aku kembali sadar, namun langit yang kulihat sudah mulai sore, rupanya sudah pukul 3. Aku bertanya pada suster berapa lama aku pingsan. Ternyata hampir 4 jam, pintu kamarku diketuk oleh seseorang dan pria itu menyembulkan kepalanya, melihat apakah aku bisa dikunjungi atau tidak.

Pras datang ke kamarku dan membawakan buket bunga dan soft cheese cake.

"Haiii nona manis...kamu udah baikan??"

"Kamu siapa?"

"Hmmm... Menyedihkan melihatmu lupa denganku, well...ga papa..aku paham situasimu saat ini..dan ini bener-bener bikin aku sedih, tapi aku juga seneng kamu masih terlihat baik-baik saja. Kenalin aku Pras. Kakak tingkatmu, temenmu yang paling sange, sahabatmu yang paling gesrek, kakakmu yang paling resek. Perkenalanku lengkap detail dan memperlihatkan bagaimana aku sebenernya. Damn...ternyata bobrok banget ya aku.. hahahha"

Freaking LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang