You

37.1K 346 20
                                    

Ketika hati memintamu untuk pergi, namun kamu bersikeras untuk diam dan tinggal.. 
Maka alam akan memberikan jawaban atas apa yang kamu pikirkan.. Baik atau tidakkah keputusanmu
Jika baik.. Maka kamu akan bahagia
Jika tidak.. Maka kesedihan yang akan kamu rasa

🌸🌸🌸


Pagi ini aku pas shift pagi, dan sore harinya aku ada jadwal ngampus. Males sih,  karena capek banget rasanya, mau ijin gimanaaa..mau berangkat males. Galau ahhh.

Hari ini semua berjalan normal,  ga ada yang special.. Semua lancar jaya.. Tapi ada satu hal yang bikin aku bertanya-tanya..  Farah..  Apakah dia masuk kerja??  Dengan kondisi seperti kemaren apakah dia masih masuk kerja?? Aku mencoba tanya ke temen-temen apakah Farah masuk kerja, ternyata dia ambil off. Yasudahlah, aku berusaha kembali seperti biasa. Aku kembali ke ruanganku dan mendapati Rio disana sedang duduk diujung meja sambil memainkan hp.

"Kamu ngapain disini?!! "

"Bukankah ini juga hotelku??  Jadi secara tidak langsung ruangan ini juga milikku"

"Kamu mau apa?"

"Akuuuu...mau.. Apa...hmmm..  Itu juga yang aku pertanyakan dari tadi ke diri aku sendiri dan aku belum dapet jawabannya, dan sekarang kamu menanyakan hal yang sama, dan ternyata...saat melihatmu aku menemukan jawabannya" Rio berjalan mendekat ke arahku dan memojokkan ku di tembok dekat pintu, tangannya dengan sigap mengunci pintu agar tidak ada orang lain yang masuk.  Aku yang masih ketakutan melihat sisi gelapnya membuat badanku gemetar. Ketakutan,  jantungku berdegup kencang dan tidak tahu harus bagaimana.

"Mau berteriak? Silahkan, ini hotelku, aku bisa memutar balikkan kondisi...  Atau kamu diam dan dengarkan apa yang aku katakan. Semua pilihan ada padamu Rania." Rio mengurungku di dalam tangannya  dan membuatku makin tak karuan.  Nafasnya terdengar jelas di telingaku.

"Rania...jangan membuatku gila..aku mohon..maafin aku buat semua kebodohanku kemarin, aku cemburu tapi aku ini siapa? Aku berusaha mendapatkan kamu tapi kenapa aku selalu gagal, aku mencintai kamu lebih dari apa yang kamu tau Ran"

"Yooo...  Pleasssseeee...  Don't hurt me.. Pleassseeeee... Aku mohon Riooo...  Aku mohon jangan sakiti aku lagi. Aku takut yoooo"

"Kamu takut Rania? Kamu takut?? Ke aku??? "

Aku menganggukkan kepalaku beberapa kali, dan Rio menjadi lemas seketika,  dia merasa gagal dan menjadi pecundang. Dia merasa dunia yang diharapkannya menghilang. Dia merasa apa yang dibanggakannya lenyap, wanita yang dirindukannya menjadi takut seperti melihat seorang monster. Bagaimana Rio bisa mengatasinya. 

"Rioooo...Aku mohon lepasin aku"

Rio berlutut di hadapanku, ia terjatuh dengan lemah dan bersimpuh di kakiku.

"Rania..  Jangan lihat aku seperti monster,  hanya kamu yang bisa melihatku dengan tatapan yang manusiawi. Hanya kamu yang bisa membuatku nyaman tanpa melihat apa statusku dan kondisiku. Maafkan kebodohanku Rania. Tapi mengertilah apa yang aku rasakan sehingga membuatku melakukan hal yang bodoh!! "

"Rio bangun... "

"Aku ga mau sebelum kamu maafin aku"

"Rio!! Tolong jangan jadi pria pecundang didepanku. Berdirilah tegak seperti pria yang tangguh! Kamu seperti bukan Rio yang aku kenal"

Freaking LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang