Bagian 8

255 24 3
                                        

Dalam waktu satu bulan, Chan dan Hyunjin benar-benar menjadi teman baik. Sayangnya Hyunjin tak tau bahwa satu bulan itu juga Chan sibuk menggoda kekasihnya. Kasihan sekali Hyunjin. Nasibnya buruk di cerita ini.

"Aku sudah membuat tanda di papan itu. Arahkan ke sana agar bolanya masuk ke ring."

Hyunjin mengarahkan Chan saat Chan hendak memasukkan bola basket ke dalam ring. Hyunjin kesal sendiri saat Chan terus mengumpat karena belum mencetak angka. Mendengar orang mengumpat tanpa henti itu menyebalkan.

Chan mencobanya. Tapi tetap saja gagal.

Bakatnya memang hanya berbisnis.

"Sudahlah. Aku muak dengan olahraga ini."

"Kau muak dengan semua jenis olahraga."

"Sialan kau." Umpat Chan hingga membuat Hyunjin tertawa.

Hyunjin melempar sebotol air minum untuk Chan. Chan langsung meminumnya. Tiba-tiba alarmnya menyala. Dia harus pulang dan bersiap pergi ke kantor. Hyunjin juga sama. Dia harus bersiap mengajar.

"Aku akan sangat sibuk sekarang. Aku akan menghubungimu jika aku ada waktu. Kau bisa menghubungi Minho jika butuh sesuatu. Aku pergi dulu." Pamit Chan pada Hyunjin.

Saat sampai di rumahnya, Chan langsung masuk ke garasi untuk memarkirkan motornya. Motor yang sudah lama dia telantarkan, akhir-akhir ini berguna untuk pergi ke rumah Hyunjin. Di rumah Hyunjin ada lapangan sepakbola, lapangan basket, lapangan mini untuk golf, dan masih banyak lagi. Chan pikir bahwa lebih nyaman kalau dia berolahraga disana. Tak ada orang lain selain mereka berdua.

"Baiklah. Aku akan sedikit terlambat. Kalau Minho sudah ada disana, suruh dia membersihkan ruanganku." Ucap Chan pada sekretarisnya lewat telepon.

Setelah memantapkan niatnya untuk mengambil hati Seungmin, Chan memutuskan untuk mengendarai mobilnya sendiri. Dia melakukan hal itu agar Minho tak tau bahwa dia sering menemui Seungmin. Dia juga tak ingin Minho tau bahwa dia sering memperkosa Seungmin disana. Dia tak bisa menyebut itu bercinta karena Seungmin tak pernah benar-benar ingin melakukan itu. Chan memang gila.

"Saatnya bertemu Seungmin." Girang Chan saat hendak menjemput Seungmin.

Saat Chan sampai di area tempat tinggal Seungmin, dari kejauhan bisa dia lihat bahwa Hyunjin sudah mendahuluinya. Dia hanya bisa menghembuskan nafasnya. Tak perlu marah. Seungmin akan jadi miliknya. Tak perlu khawatir.

Chan mengendarai mobilnya dengan santai. Suara penyanyi favoritnya muncul di radio dan itu membuatnya begitu semangat. Lampu merah menyala. Tentu saja dia berhenti. Tapi tiba-tiba ada yang menabraknya dari belakang.

Tolong dong. Jangan buat Chan badmood di pagi hari.

"SIALAN!!"

Chan kesal. Kepalanya terbentur setir mobil hingga keningnya berdarah. Dia melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya. Dia melihat keadaan mobilnya. Mobilnya tergores. Ini membuatnya marah.

"Chris! Bagaimana kabarmu?"

Chan begitu terkejut. Dia buru-buru memeluk pria yang menabraknya. "Bambam?!! Kapan kau keluar dari penjara?"

Suara klakson membuat mereka melepas pelukan satu sama lain. Lampu lalu lintas sudah berubah menjadi hijau. Pantas saja semua orang mengamuk. "Ayo bertemu di cafe biasa. Ada banyak yang ingin aku ceritakan."

Mereka benar-benar bertemu di sebuah cafe. Chan sudah menghubungi sekretarisnya. Dia mengatakan bahwa dia ingin membatalkan jadwal pagi ini dan datang ke kantor di siang harinya. Siapakah Bambam? Kenapa Chan begitu bersemangat?

[4/4] MR. WET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang