#O6 : Jujur

804 132 14
                                    

"Loh nak, ini siapa?" Tanya mama Sunwoo yang bingung melihat Sunwoo pulang-pulang membawa Naya.

"Ma, pa, kenalin ini Naya, pacar Sunwoo"

"Pacar kamu? Kamu kok nggak pernah cerita sama papa?"

Sunwoo mengusap tengkuknya "I-iya belum sempet pa"

Naya benar-benar takut dan hanya bisa menunduk. Apa respon yang akan mama dan papa Sunwoo berikan terhadapnya? Semua pikiran-pikiran buruk terus mengitari isi kepala Naya.

"Pa, ma, boleh nggak Naya buat semalem ini nginep di rumah kita?"

"Boleh, tapi memangnya ada masalah apa?" Tanya papa Sunwoo.

"Nanti Sunwoo jelasin pa"

"Nak Naya, sini cantik" ucap mama Sunwoo.

Naya melangkah mendekat ke arah mama Sunwoo.

"Sini tante anterin ke kamar kamu ya"

"I-iya tante, makasih" ujar Naya lalu mengikuti mama Sunwoo.

Tersisa Sunwoo dan papanya.

"Sebenernya ada apa?" Tanya papa Sunwoo.

"Pa, ada yang mau Sunwoo ceritain sama papa"

"Kenapa? Sini duduk dulu aja kita"

Sunwoo dan papanya langsung duduk di sofa ruang keluarga.

Sunwoo sudah panas dingin, sementara itu papanya menatap Sunwoo bingung.

"Ada apa sebenernya?"

Yang tadinya Sunwoo sama papanya duduk berhadapan, kini Sunwoo beranjak dari sofa lalu berjalan mendekat ke arah papanya sambil menunduk.

Sunwoo berlutut di depan papanya.

"Pa maafin Sunwoo" ujar Sunwoo menahan tangis.

Bahkan untuk menatap wajah papanya saja Sunwoo tidak sanggup.

"Maaf buat apa? Kamu ngelakuin apa?"

"Pa..."

"Sunwoo liat papa"

Sunwoo akhirnya mendongak, menatap kedua mata papanya yang berusaha untuk meyakinkan dirinya.

"Kamu gausa takut, ngomong sama papa, ada apa?"

Sementara itu mama Sunwoo memperhatikan semuanya dari jauh setelah mengantarkan Naya ke kamar.

"Sunwoo... Sunwoo udah bikin Naya hamil pa"

Papa Sunwoo serta mamanya yang memperhatikan dari jauh tak kuasa menahan rasa terkejut mereka.

"Pa maafin Sunwoo, Sunwoo bener-bener nggak sengaja" isak Sunwoo.

"Sini duduk di sebelah papa"

Papa Sunwoo menuntun Sunwoo untuk duduk di sebelahnya.

"Sejak kapan?"

"Sunwoo baru tau beberapa hari yang lalu"

"Orang tua nya Naya udah tau?"

"Udah pa, dan papanya marah besar. Karena itu juga Naya pergi dari rumahnya, Naya diusir dan papanya nyuruh Naya buat gugurin kandungannya"

Papa Sunwoo menghela nafas sembari memijat pelipisnya "Papa kecewa sama kamu"

"Sunwoo tau Sunwoo udah bener-bener kelewatan. Sunwoo sama Naya juga nggak mau ada kejadian kayak gini. Ini semua diluar kendali Sunwoo, Sunwoo minta maaf pa. Papa boleh pukul Sunwoo, papa boleh tampar Sunwoo, terserah papa"

Sunwoo menunduk sambil menutup matanya.

Sunwoo kira, ia akan mendapat pukulan dari papanya tapi ternyata yang ia dapat malah elusan halus di kepalanya.

"Papa nggak mungkin mukul kamu, papa memang marah sama kamu tapi main fisik itu nggak bener dan nggak bisa nyelesain masalah, Sunwoo"

Sunwoo semakin menangis.

"Pa, Sunwoo harus gimana sekarang? Sunwoo bener-bener ngerasa bersalah sama Naya. Naya masih kelas sebelas, sekolahnya dia gimana pa?" Isak Sunwoo.

"Sunwoo udah jadi pacar yang brengsek buat Naya. Sunwoo nggak bisa jagain Naya, Sunwoo malah nyakitin Naya"

Papa Sunwoo membiarkan putranya tersebut untuk mengeluarkan semua uneg-unegnya.

Mama Sunwoo yang sedari tadi mendengar semuanya dari jauh mulai berjalan perlahan ke arah suami serta anaknya.

"S-Sunwoo"

"Ma... Ma maafin Sunwoo"

Mama Sunwoo membawa Sunwoo ke dalam pelukannya.

"Sunwoo udah ngecewain mama sama papa, maafin Sunwoo"

Mama Sunwoo melepas pelukannya "Kandungannya udah berapa minggu?"

Sunwoo menggeleng "Gatau ma, beberapa hari yang lalu Naya sempet cek pake testpack dan hasilnya positif. Cuma itu aja"

"Sunwoo denger papa"

Sunwoo kembali menatap mata tajam papanya itu.

"Kamu harus tanggung jawab sama semua yang sudah kamu perbuat"

Sunwoo mengangguk yakin "Iya pa, Sunwoo janji Sunwoo bakal tanggung jawab"

Mama Sunwoo mengelus kepala Sunwoo "Naya biar tinggal disini aja ya? Mama kasian sama dia, mama ngerti perasaan dia sekarang kayak gimana"

"Iya ma"

"Besok kan sekolah libur, kita sama-sama ke dokter kandungan buat cek kandungannya Naya ya?" Saran mama Sunwoo.

"Iya ma, makasi banyak ya mama udah mau nerima Naya"

"Sama-sama sayang, mama sama papa memang kecewa sama kamu tapi untuk ngomong semuanya sama kita, mama tau itu nggak gampang. Mama ngehargain keberanian kamu Sunwoo, ini semua kecelakaan. Mama percaya kamu sama Naya bisa ngelewatin semuanya sama-sama, kamu harus yakinin Naya kalo semuanya bakal baik-baik aja. Janji sama mama?"

"Iya ma, Sunwoo janji"

"Sekarang udah malem, kamu mending tidur ya"

"Iya pa, Sunwoo ke kamar dulu ya ma, pa"


to be continued

Desire | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang