#16 : Emosi

744 111 24
                                    

Berakhirlah Sunwoo dan Naya di sebuah tempat makan rujak di pinggir jalan.

"Pake cabe Nay? Gausa ya nanti perut kamu sakit"

Naya mempoutkan bibirnya "Kalo gitu sih sekalian aja gausa nawarin kak"

Sunwoo terkekeh "Iya iya maaf, gausa pake ya Nay?"

"Iya"

Sunwoo memesan dua porsi rujak untuk Naya dan juga untuknya sendiri.

"Enak banget" sahut Naya sambil melahap rujak buahnya.

"Kamu tuh bukannya gasuka rujak ya Nay? Tapi kok bisa ngidamnya rujak?"

Naya mengangkat bahunya "Gangerti deh kak, tiba-tiba aja aku kepengin makan rujak"

"Mungkin ibu hamil memang suka gitu kali ya Nay?"

"Hmm... Iya mungkin—"

"Sunwoo?"

"Chae? Lo ngapain disini?"

"Kamu yang ngapain malem-malem makan rujak di pinggir jalan gini? Sama cewe murahan ini lagi"

"Jangan mulai lagi, lo pergi aja mending daripada bikin keributan disini"

Bukannya pergi, Chaeyoung malah menarik sebuah kursi lalu duduk di sebelah Sunwoo.

"Ngapain malah duduk?"

"Ya aku mau makan rujak juga lah Woo. Mas, rujaknya satu ya jangan pedes" seru Chaeyoung sambil ikut memesan seporsi rujak.

"Nay, rujaknya dibungkus aja ya? Gapapa kan?"

"Gapapa kok kak"

"Sunwoo, kamu kenapa sih ngehindar terus dari aku?"

"Lo boleh bego, tapi jangan sampe jadi murahan kayak gini Chae"

"Cih, aku murahan? Murahan mana aku sama cewe baru kamu yang lagi hamil ini?"

Baik Sunwoo dan Naya keduanya sama-sama terkejut.

"Kenapa? Pada kaget? Kalian kira kalian bisa nyembunyiin semuanya?"

"Lo kalo ngomong gausa aneh-aneh"

"Loh aku bukannya bener? Naya, lo hamil kan?" Tanya Chaeyoung yang lebih terkesan seperti ejekan.

Naya hanya bisa terdiam dan menatap Chaeyoung dengan takut-takut.

"Lo yang udah godain Sunwoo kan? Lo tuh emang cewe murahan ya ternyata"

"CHAEYOUNG LO BISA DIEM GAK?!"

"Kak, udah kita pulang aja" ujar Naya saat melihat Sunwoo sudah mulai terpancing emosi.

"Woo? Cewe ini yang udah godain kamu kan? Dan bisa aja dia hamil anak orang lain, bukan anak kamu"

"BANGS—"

"Kak, maaf tapi aku sama kak Sunwoo balik duluan ya"

Setelah membayar pesanan mereka, Naya langsung menarik paksa Sunwoo untuk segera pergi dari sana menuju mobil yang terparkir tak jauh dari sana.

Naya tidak ingin Sunwoo kelewat batas. Itu saja.

Berlama-lama disana yang ada malah membuat naik darah.

"Chaeyoung lama kelamaan makin kurang ajar Nay, aku gasuka liat dia ngata-ngatain kamu yang nggak-nggak kayak tadi" ujar Sunwoo saat mereka berdua sudah duduk di dalam mobil.

"Kakak sendiri kan yang pernah bilang kalo omongannya gausa dimasukkin ke hati? Udah, kita anggep aja itu cuma angin lalu"

"Aku tetep gaterima Nay"

"Udah kak, udah. Kita pulang sekarang"

Sunwoo berdecak, rasa kesalnya masih benar-benar berada di puncak.

Setelah itu, mobil Sunwoo mulai melaju meninggalkam Chaeyoung yang tersenyum miring.

Chaeyoung bukannya sudah tau sejak lama, ia bahkan baru tau tadi. Ia tak sengaja menguping semua pembicaraan Sunwoo dan Naya.

Kaget tentu saja. Bahkan gadis itu sangat tak terima. Tapi ia bisa pakai hal ini untuk kembali mendapatkan Sunwoo.

"Sunwoo kamu liat aja, pelan-pelan kamu bakalan balik lagi sama aku"

to be continued

Desire | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang