Paginya, Naya bangun karena merasakan mual.
Ia langsung berlari ke arah kamar mandi tapi yang keluar hanyalah air.
Kepalanya juga sedikit pening.
Tapi Naya menahan itu semua karena tidak ingin merepotkan Sunwoo serta keluarganya.
Naya mencuci mukanya lalu menyikat giginya setelah itu keluar dari kamarnya.
"Naya udah bangun?"
"Udah tante" jawab Naya sambil tersenyum ramah.
"Beda banget ya kamu sama Sunwoo. Kalo Sunwoo mah jam segini kalo hari libur masi molor" canda mama Sunwoo yang membuat Naya terkekeh kecil.
"Tante lagi mau masak sarapan ya? Ada yang bisa Naya bantuin nggak?"
"Gausa nak, kamu tunggu di meja makan aja ya, sebentar lagi juga udah jadi kok"
"Iya tante"
Tak lama, Naya melihat Younghoon yang turun dari lantai dua.
"Loh Naya? Kamu disini?"
"Iya kak"
"Naya sementara ini tinggal di rumah kita Hoon" sahut mamanya.
"Kenapa? Oh aku tau, kamu gabisa jauh-jauh dari Sunwoo ya?" Canda Younghoon.
"E-eh?"
"Younghoon jangan dibercandain gitu dong Naya nya" bela mamanya.
"Iya iya bercanda doang ma"
Younghoon ikut duduk di depan meja makan.
Papa Kim juga keluar dari kamar dan ikut duduk di meja makan.
"Ini sarapannya" mama Sunwoo menaruh makanan di tengah-tengah meja makan lalu ikut duduk di samping suaminya.
"Younghoon bangunin adik kamu itu"
"Aduh pa, Sunwoo udah gede biarin bangun sendiri kali"
"Kalo nggak dibangunin bisa-bisa sampe siang itu tidurnya" ucap mamanya.
"Suruh Naya aja tuh" ujar Younghoon.
"Younghoon" tegas papanya.
"Iya iya pa" akhirnya Younghoon pasrah dan naik ke lantai dua untuk membangunkan adik satu-satunya itu. Sebenarnya Younghoon sedikit takut sih dengan papanya itu. Makanya akhirnya ia memutuskan untuk menuruti perkataan papanya.
Beberapa menit kemudian Younghoon serta Sunwoo turun kembali dengan kondisi Sunwoo yang masih setengah sadar.
Bahkan ia hampir terpeleset di tangga saking masih mengantuk.
"Kamu ini kebiasaan bangun siang, nggak malu apa sama pacar kamu" tanya mamanya.
Sunwoo hanya bisa terkekeh.
Semalam, ia baru bisa tidur pukul tiga subuh, itupun tidak nyenyak.
"Makasih tante" sahut Naya saat mama Sunwoo mengambilkan sepiring nasi serta lauk pauk.
Baru saja Naya hendak memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya, rasa mual itu kembali datang.
"Tahan Nay tahan" batin Naya.
Hoekk
Enggak, Naya sudah tidak bisa menahan rasa mualnya.
Naya langsung berlari ke arah wastafel diikuti dengan Sunwoo dan mamanya.
Mama Sunwoo memijat tengkuk Naya sementara Sunwoo memegang rambut Naya supaya tidak terkena muntahannya.
Tapi masih sama seperti baru bangun tadi, yang keluar hanyalah air.
"Kamu gapapa?" Tanya Sunwoo.
Naya mengangguk "Gapapa"
"Maafin Naya ya tante, Naya jadi ngerepotin"
Mama Sunwoo tersenyum tulus "Kenapa kamu minta maaf nak? Ini hal wajar bagi ibu hamil, namanya morning sickness. Kamu sama sekali nggak ngerepotin"
Mata Naya membulat.
"Ta-tante udah tau?"
Naya benar-benar takut. Bagaimana jika ia tidak diterima disini dan disuruh pergi dari rumah ini juga?
"Tante udah tau. Om juga udah tau, gapapa sayang kamu gaperlu mikir yang aneh-aneh" jawab mama Sunwoo.
Naya menatap Sunwoo, seakan-akan meminta penjelasan.
"Aku udah cerita sama mama papa Nay tadi malem" jelas Sunwoo.
Naya menghela nafasnya gusar "Maafin Naya tante"
Mama Sunwoo menangkup wajah Naya "Kamu nggak perlu minta maaf, kamu nggak salah"
Naya hanya bisa mengangguk pelan.
"Udah nggak mual lagi kan? Naya bisa makan nggak?"
"Ma-maaf tante tapi Naya mual setiap mau makan"
Mama Sunwoo kembali tersenyum "Yaudah kalo gitu tante bikinin kamu bubur sama teh manis hangat aja ya, kamu tunggu di meja makan"
"Naya buat sendiri aja tante"
"Udah Nay, kita duduk aja biarin mama yang bikinin" ujar Sunwoo.
Akhirnya Naya dan Sunwoo kembali bergabung di meja makan bersama papa dan kak Younghoon, sementara mama Sunwoo membuatkan bubur untuk Naya.
"Naya gapapa?" Tanya papa Sunwoo.
"Gapapa om"
"Nanti ke dokter kandungannya kamu sama Sunwoo aja gapapa kan? Om sama tante gabisa ikut nganterin karena ada acara"
"HAH?! NGAPAIN KE DOKTER KANDUNGAN?!!" Pekik Younghoon.
"Younghoon, jangan teriak-teriak" peringat papanya.
"Terus nanti habis dari dokter jangan lupa mampir supermarket atau minimarket buat beli susu ibu hamil ya" sambung papa Sunwoo.
"Anjir Woo?! Lo ngapain anak orang hah?!"
Younghoon langsung heboh sendiri karena memang cuma dia yang belum tau apa-apa.
"Younghoon mulutnya"
"Maaf pa, kelepasan. Eh tapi serius deh, lo ngehamilin Naya?"
Sunwoo menggaruk tengkuknya "Iya"
"Astaga adek gue kenapa jadi gini yaampun"
"Ya maaf kak" ujar Sunwoo.
"Udah udah, mending sekarang kita makan dulu" kata sang papa menengahi.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire | Kim Sunwoo
Fanfiction"Kak Sunwoo, aku hamil anak kakak" PS : beberapa part ada yang teracak, sebelum baca mohon perhatikan angka ditiap judul chapter. pretty cover by @hellomoon- © atmospherxe, 2O2O