Pelajaran olahraga merupakan satu-satunya mata pelajaran yang sangat sangat Naya hindari.
Selain karena ia memang tidak bisa berolahraga, sekarang dirinya tengah hamil. Tidak mungkin bukan jika ia ikut berolahraga seperti teman-temannya?
"Nay lo ngga ganti baju? Yang lain udah pada ganti loh" ujar Chaewon yang hendak menuju kamar mandi sekolah untuk mengganti seragam putih abunya dengan seragam olahraga.
"Ehm, gue hari ini agak gaenak badan Chae, gue ijin aja deh" bohong Naya.
"Yeu dikira gue percaya gitu? Bilang aja lo males. Awas dimarahin sama pak Sangyeon lo, yaudah gue ganti baju dulu"
Chaewon meninggalkan Naya sendirian didalam kelas.
"Gimana dong ya, gue nggak mungkin juga ikut olahraga, tapi pak Sangyeon juga susah banget dibohongin" monolog Naya.
Akhirnya Naya memutuskan untuk mengambil seragam olahraga dari dalam tasnya lalu menyusuli Chaewon ke kamar mandi.
Tidak ada gunanya juga berbohong. Ia akan ikut pelajaran olahraga tapi sebisa mungkin ia melindungi perut dan tidak terlalu melakukan aktivitas berat.
Tak lama, semuanya berkumpul di tengah-tengah lapangan.
Tak sedikit juga yang mengeluh karena panas matahari yang sangat menyengat siang itu.
"Sebelum kita mulai kegiatan olahraga hari ini, marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dipersilahkan"
Semua murid langsung menundukkan kepalanya masing-masing setelah mendengar arahan dari pak Sangyeon selaku guru olahraga mereka.
"Berdoa selesai"
"Untuk pemanasan, kalian lari keliling lapangan ini sebanyak lima kali putaran" sambung pak Sangyeon yang diikuti dengan keluhan dari para murid.
"Yah pak kok lima kali sih? Biasanya cuma tiga kali" protes salah satu murid, Haechan namanya.
"Gausa banyak protes kamu, ayo semuanya! Bergerak bergerak!"
Mau tidak mau dengan berat hati seluruh murid mulai lari keliling lapangan sesuai dengan suruhan dari pak Sangyeon.
Tapi pada putaran keempat, tiba-tiba saja Naya merasakan nyeri di bagian perutnya.
Tempo lari Naya pun semakin melambat. Perutnya benar-benar sangat nyeri.
"Akh perut gue"
"Nay? Lo gapapa?" Tanya Chaewon yang ikut berhenti lari untuk mengecek kondisi sahabatnya itu.
"Chae perut gue sakit banget tolong" isak Naya.
"Yaampun Nay muka lo pucet juga, lo tuh beneran sakit? Gue kira cuma alesan. Ayo kita ke uks sekarang"
"PAK SANGYEON! NAYA NYA SAKIT! SAYA ANTERIN KE UKS DULU YA PAK!"
Chaewon itu memang toa. Walaupun pak Sangyeon berada jauh dari Chaewon dan Naya, tapi pak Sangyeon bahkan anak-anak yang lain dapat mendengar teriakan Chaewon yang membuat semuanya menoleh menatap ke arah mereka berdua.
"PAK JANGAN PERCAYA, ALESAN ITU MAH!"
"HAECHAN GAUSA KOMPOR YA LO! NAYA BENERAN SAKIT, INI MUKANYA PUCET BANGET!" Balas Chaewon.
"SUDAH-SUDAH, CHAEWON KAMU BAWA NAYA KE UKS SEKARANG" Ujar pak Sangyeon
Chaewon langsung membopong Naya menuju ke uks.
"Chae perut gue sakit, gue gakuat" suara Naya sudah bergetar bahkan keringat sudah membasahi pelipisnya.
"Nay, sebentar lagi kita sampe uks,lo tahan ya"
Tiba-tiba saja Chaewon melihat Sunwoo yang melintas di koridor "KAK SUNWOO!! NAYA SAKIT!"
Sunwoo menoleh ke asal suara dan langsung lari ke arah Naya dan Chaewon.
"Naya kenapa?!"
"Gatau kak, perutnya tiba-tiba sakit" jawab Chaewon.
"K-kak perut aku... Ini sekarang gimana?"
Jujur, ketimbang rasa sakit, rasa takut Naya jauh lebih besar. Ia benar-benar tidak ingin kandungannya sampai kenapa-kenapa.
"Kita ke rumah sakit sekarang"
"Loh sampe harus ke rumah sakit?" Tanya Chaewon.
"Iya ini darurat"
"Tapi kak, repot minta ijinnya. Mending dibawa ke uks aja, disana kan ada dokter juga"
"Chae, Naya lagi hamil. Tolong ngertiin, jangan banyak omong dulu, gue minta tolong lo ijinin ke guru, gue bawa Naya ke rumah sakit dulu"
Sunwoo langsung menggendong Naya menuju parkiran sementara Chaewon masih mematung di tempatnya "Gu-gue nggak salah denger kan tadi? Naya... Naya hamil?"
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire | Kim Sunwoo
Fanfiction"Kak Sunwoo, aku hamil anak kakak" PS : beberapa part ada yang teracak, sebelum baca mohon perhatikan angka ditiap judul chapter. pretty cover by @hellomoon- © atmospherxe, 2O2O