#13 : Kuat

922 126 10
                                    

"Nay, bangun aku mohon"

Naya sudah selesai ditanggani oleh dokter dan dokter bilang kandungannya baik-baik saja. Rasa sakit yang dialaminya tadi karena kondisi Naya yang terlalu lelah. Dokter juga menganjurkan untuk tidak berolahraga dulu untuk sementara waktu.

Naya juga sempat tidak sadarkan diri. Bahkan sampai sekarang.

Tiba-tiba Sunwoo mendengar ponsel Naya yang berdering menandakan ada telepon masuk.

Inisiatif, Sunwoo mengambil ponsel yang berada didalam saku celana olahraga Naya lalu melihat nama yang tertera disana "Chaewon?" Sunwoo mengerutkan keningnya saat melihat nama Chaewon disana.

"Halo?"

"Naya kemana? Kondisinya gimana?"

Sunwoo bisa mendengar nada suara Chaewon yang sangat panik dari seberang sana.

"Naya baik-baik aja"

"Gue mau ngomong sama dia"

"Naya masih butuh istirahat Chae"

"Ck, kak lo gila apa ya? Naya hamil? Dia beneran hamil?"

Kini Sunwoo bisa mendengar perubahan pada nada suara Chaewon. Yang tadinya cemas, kini berubah menjadi penuh emosi.

"Chae dibahas nanti aja ya"

"Lo yang hamilin Naya?"

"..."

"Gue tanya tuh jawab, lo kak yang hamilin Naya?"

"I-iya"

"Brengsek lo kak. Kok lo tega sih ngelakuin itu sama Naya? Lo mikir apa sih sampe bisa berbuat yang kayak gitu sama Naya hah?!"

"Chae tenang dulu, nanti aku jelasin semuanya ya? Naya baik-baik aja kok"

"Terserah lo kak, gue kira lo orang baik, bisa jagain Naya. Tapi ternyata lo malah ngerusak dia"

Setelah itu panggilan dimatikan sepihak oleh Chaewon.

"Harusnya gue nggak kasi tau Chaewon tadi" sesal Sunwoo.

"Chaewon ya?"

"Nay? Kamu udah bangun?"

"Udah, dari tadi kak"

"Kamu gapapa kan? Perutnya udah ngga sakit lagi kan?"

"Aku udah gapapa kok"

Sunwoo menghela nafas lega.

"Kenapa kasi tau ke Chaewon sih?"

"Maaf Nay tadi aku ngga sengaja keceplosan"

"Keceplosan? Santai banget kak ngomongnya"

"Nay... Ngga gitu"

"Sekarang Chaewon udah tau. Kalo dia kecewa sama aku gimana? Kalo dia gamau temenan lagi sama aku gimana?"

"Nggak. Chaewon nggak bakal kayak gitu. Tadi dia telfon dan dia malah nyalahin aku. Kamu tenang aja, dan aku janji aku ngga bakal ceroboh kayak tadi lagi"

Naya menatap Sunwoo "Kak, kata dokter gimana?"

"Dia baik-baik aja" Tangan Sunwoo beralih ke perut Naya dan mengusapnya.

"Tapi kata dokter kamu jangan olahraga sama ngelakuin aktifitas-aktifitas yang berat dulu" lanjut Sunwoo.

"Aku takut banget tadi. Aku kira dia bakal kenapa-kenapa" ucap Naya.

Sunwoo tersenyum "Dia kuat Nay, dia kuat karena ibunya kuat"

"Maksud kakak?"

Sunwoo mengenggam tangan Naya "Kamu itu perempuan yang kuat Nay, kamu bisa ngelewatin ini semua, bahkan kamu rela diusir dari rumah kamu buat pertahanin si adek"

Naya tersenyum saat mendengar kalimat Sunwoo barusan "Itu bukan apa-apa kok kak, itu semua konsekuensi yang harus aku jalanin. Mau nggak mau harus aku terima"

"Makasi banyak Nay"

Naya tersenyum tulus "Iya kak, oh iya ini aku udah boleh pulang kan?"

"Boleh, aku anterin kamu pulang ya?"

Naya menggeleng "Ke sekolah aja kak"

"Gaada ya ke sekolah lagi, nggak gaboleh. Kamu harus pulang ke rumah" tegas Sunwoo.

"Aku udah gapapa loh kak"

"Aku nggak tenang kalo kamu di sekolah. Dirumah aja, biar mama aku bisa jagain kamu"

"Iya iya terserah kakak, tapi kakak harus balik ke sekolah lagi loh ya, jangan bolos"

Sunwoo mengusak pucuk kepala Naya "Iya sayang"

to be continued




Desire | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang