#18 : Sungchan

766 100 14
                                    

"Pagi Noy Noyyy!!!"

"Noy noy apaan dah?"

"Panggilan sayang"

"Chan..."

"Bercanda Nay bercanda yaampun pagi-pagi udah serius amat sih lo, ngga seru ah"

"Gausa banyak bacot Chan"

"Giisi binyik bicit chin",

"SUNGCHAN!"

"Eh ampun ampun Nay ampun!!!!!" Pekik Sungchan heboh saat Naya memukul lengannya dengan brutal.

"Gue lagi ngga minat bercanda"

"Iya iya yaampun sensi amat lo, lagi pms ya?"

Naya termenung. Sudah ada dua orang yang mengatainya sensi. Pertama Chaewon dan sekarang Sungchan. Apa benar akhir-akhir ini ia menjadi lebih sensian? Apa benar juga ini berkaitan dengan kehamilannya?

Naya menumpu wajahnya menggunakan tangan sebelah kanannya.

"Napa bengong lo? Mikirin apa hayo?" Tanya Sungchan.

Oke, jadi Sungchan ini merupakan teman sekelas Naya sekaligus teman sebangku Naya.

Entahlah, aturan tempat duduk dikelas Naya itu sudah diatur oleh wali kelasnya, jadi murid-murid tidak bisa duduk dengan semau mereka. Padahal Naya sangat ingin duduk dengan Chaewon.

"Noy"

"Nama gue Naya!"

"Iya iya, Nay"

"Apaan?"

"Lo gemukkan ya?"

"Hah?"

"Eng.. Jangan tersinggung ya Nay, tapi gue liat lo kayak lebih berisi aja gitu"

"Masa sih?"

"Iya, tapi gapapa tau. Bagus kok, maksud gue lo mau gemuk mau kurus bagus-bagus aja, tetep cantik"

Naya merotasikan matanya "Lo suka sama gue?"

"Pftt, suka sama lo? Kayak gaada cewe lain aja. Masa iya gue suka sama cewe orang?"

"Nah tuh tau, bagus. Jangan sampe lo suka sama gue pokoknya"

"Iye iye"

"Eh tapi serius lo, gue beneran gemukkan?"

Sungchan menyipitkan matanya, menatap Naya dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Iya, dikit"

Naya menghela nafas. Ia sangat yakin ini juga pasti karena ia sedang mengandung.

"Gapapa Nay yaampun, gitu aja dipikirin. Tenang aja, lagian bagus tau kalo lo agak berisi, biar ngga kayak tulang berjalan"

Plak!

Kali ini Naya memukul paha Sungchan yang sedang duduk disebelahnya.

"Sakit anjir"

"Siapa suruh ngata-ngatain gue?"

Sungchan masih meringis. Tenaga Naya memang tidak ada duanya.

"Eh emang sesakit itu ya?" Naya jadi sedikit tak enak terhadap Sungchan.

"Sakit lah! Tenaga lo macem kingkong gini Nay"

"Sorry sorry" kekeh Naya.

Sungchan tersenyum kecil "Gapapa gapapa, pulang sekolah nanti lo ada acara nggak?"

"Hmm gue udah janji mau nraktir si Chaewon sih di mall"

Mata Sungchan berbinar "Gue ikut ya?"

"Hah? Ngapain lo ikut? Kok tumben banget?"

Sungchan menggaruk tengkuknya kikuk "Ehm..."

"Jangan bilang lo naksir Chaewon?"

Sungchan mengangguk pelan.

Naya heboh sendiri.

"Serius? Yaampun. Boleh banget, lo boleh banget ikut. Gue kasian sama Chaewon yang jomblo sejak lahir itu, nanti gue bantuin juga deh supaya lo bisa deket sama dia"

"Ehm... Makasih Nay"

Naya menepuk-nepuk bahu Sungchan "Santai, ngomong-ngomong sejak kapan nih?" Tanyanya.

"Sejak kelas sepuluh"

"Serius lo?! Astaga lama banget lo bisa nahan gini"

Sungchan hanya tersenyum.

"Gapapa gapapa, bentar lagi gue jamin lo bakal bisa dapetin Chaewon. Semangat lo, jangan lemes gini!"

"I-iya Nay"

Tak lama guru masuk kelas, menandakan pelajaran akan segera dimulai.



















































"Nay, bukan Chaewon. Tapi lo. Lo orang yang gue suka dari dulu"

to be continued

jung sungchan

Desire | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang