#O3 : Teman-Teman Sunwoo

952 142 46
                                    

Rutinitas Sunwoo setelah pulang sekolah yaitu berkumpul dengan teman-temannya di warung belakang sekolah.

"Cewe lo gapapa tuh tadi?" Tanya Eric.

"Gapapa"

"Woo, gue curiga" ujar Sanha memicingkan matanya.

"Apaan?"

"Lo gaada macem-macem kan sama Naya?" Tanya Sanha.

Sunwoo menelan ludahnya "Macem-macem gimana maksud lo?"

"Gue tau lo ngerti, Kim Sunwoo" kali ini bukan Sanha yang berbicara, tapi Bomin.

Sunwoo menghela nafasnya sambil menatap satu persatu temannya.

Eric, Sanha, dan Bomin hanya menatap Sunwoo balik dengan bingung.

"Elah, kalo ada yang mau diomongin tuh langsung aja. Gausa belibet kayak cewe deh lo" protes Eric.

"Naya hamil"

"ANJIR?!"

"BANGKE?!"

Eric dan Sanha langsung bereaksi heboh, sementara Bomin hanya diam menatap Sunwoo seakan-akan meminta penjelasan secepatnya.

Sunwoo mengacak rambutnya "Gue nggak sengaja"

"Gimana ceritanya? Lo kok nggak pernah cerita?" Tanya Bomin.

"Waktu itu waktu Naya lagi sendirian dirumah karena papanya lagi ada kerjaan di luar kota, gue ditelfon sama Naya dan dia suruh gue kerumahnya. Dia takut sendirian dirumah katanya"

"Terus?"

"Gue bener-bener kelepasan, gue nggak sengaja waktu itu"

"Terus gimana? Nyokap bokap lo udah pada tau?" Tanya Sanha.

Sunwoo menggeleng "Gue mana berani bilang ke mereka"

"Beneran deh, kali ini lo udah kelewatan Woo. Cewe polos kayak Naya gitu lo bikin hamil. Dosa besar lo Woo" cerca Bomin.

Sementara itu Eric dan Sanha melirik Bomin dan mengkode Bomin untuk diam saja.

Memang terkadang mulutnya tidak bisa di kontrol.

"Iya gue tau gue kali ini udah bener-bener kelewatan. Tapi gue pasti tanggung jawab"

"Lo nikahin dia gitu?"

"Iyalah Ric, gue harus nikahin dia. Gue harus tanggung jawab"

"Tapi gimana sama mimpi-mimpi lo yang pernah lo ceritain sama kita-kita? Mimpi lo yang mau lanjut kuliah di luar negeri terus jadi pemain futsal itu" tanya Sanha.

"Gue harus ngerelain semuanya demi Naya, demi anak gue"

Eric yang mendengar ucapan Sunwoo langsung takjub "Sumpah keren banget lo, nggak semua orang bisa kayak lo gini. Malah gue nih ya, punya temen anak sekolah lain dan kasusnya sama kayak lo. Cewenya hamil tapi temen gue ini nggak mau tanggung jawab, dan akhirnya si cewenya ini bunuh diri"

Sunwoo bergidik ngeri mendengar cerita Eric barusan.

"Lagian lo nggak pake pengaman apa?" Tanya Sanha lagi.

"Ya enggak! Gue juga nggak pernah ngerencanain ini sebelumnya. Kepikiran pun sama sekali nggak pernah, kebawa suasana gue"

Bomin tiba-tiba saja beranjak dari kursi bambu yang mereka duduki sedari tadi.

"Mau kemana lo?" Tanya Eric.

"Pulang" jawab Bomin singkat.

"Kenapa tu anak? Sensi amat" bingung Eric.

"Tau tuh, padahal tadi baik-baik aja perasaan" balas Sanha.

"Gue juga duluan deh ya" ujar Sunwoo.

Sunwoo naik ke atas motornya "Duluan ya!" Seru Sunwoo.

"Yoi, hati-hati lo!" Seru Eric dan Sanha.

Motor Sunwoo pun mulai melaju mejauhi warung.

"Ric lo ngerasain sesuatu nggak sih?" Tanya Sanha tiba-tiba.

"Bomin?"

Sanha mengangguk.

"Gue tuh udah ngeh dari dulu kalo Bomin itu naksir sama Naya"

Mata Sanha membulat "ANJIR?! BENER KAN BERARTI TEBAKAN GUE?!"

"Santai anjir!"

"Ya abis gue kira gue doang yang ngerasa"

"Diem-diem aja, gausa kasih tau Sunwoo. Kita juga kalo bisa pura-pura gatau aja" sahut Eric.

Sanha mengangguk masih sambil terkejut karena ternyata selama ini apa yang ia rasakan dirasakan juga oleh temannya dan bisa aja hal tersebut benar.


to be continued

eric sohn

eric sohn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


yoon sanha


choi bomin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


choi bomin

Desire | Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang