Doctor's 9

382 42 1
                                        

Warning Typo !!

♡Doctor's♡

Seminggu sejak Luhan hampir kehilangan nyawanya telah berakhir. Remaja kecil itu telah bangun dari tidur panjangnya. Meski sempat terjadi sedikit pertengkaran kecil antara Yi Tian dan Sehun karena mereka sama-sama bersikukuh dengan kemauan mereka atas keputusan dimana Luhan akan dirawat, tapi kemudian hati Yi Tian melunak saat bahkan Luhan terlihat jauh lebih tenang dalam tidurnya saat berada ditempat asing. Untuk kemudian akhirnya dia pasrah membiarkan Luhan menetap dirumah sakit yang Sehun pilih.

Selalu teringat dikepala Yi Tian dan Jeongsuk bagaimana Luhan sering kali kejang dan merasa lelah dengan hidupnya seperti akan menyerah saat dia berada dirumah sakit tempat ayah dan pamannya berkerja.

Namun saat ini semua sudah jauh lebih baik, bahkan remaja itu sudah bisa tertawa banyak bersama dengan Chanyeol dan Baekhyun. Meski awalnya canggung dan Luhan tidak mau sedikitpun menarik bibirnya tersenyum saat Chanyeol membuat lelucon-lelucon yang biasa dia gunakan untuk menghibur sahabatnya saat dalam keadaan buruk.

Tapi bukan Park Chanyeol jika dia tidak berhasil meluluhkan hati remaja kecil seperti Luhan.
Buktinya saat ini Luhan sedang tertawa keras mendengar cerita lucu yang dibuat Chanyeol dengan Baekhyun yang sesekali menyuapkan anggur kedalam mulut kecil anak rusa itu tanpa penolakan seperti yang biasanya terjadi.

"Kau tau ? Paman gendut itu sampai terjatuh sangking terkejutnya mendengar teriakan Baekhyun hyung. Dan karena tubuhnya terlalu gendut dia tidak bisa bangun dari jatuhnya dan hanya terus berguling-guling diatas tanah karena kesulitan untuk berdiri."

"Bhaahahhaa.....,perutku sakit."

Luhan mengeluh, bukan karena sakit dengan penyakitnya namun perutnya terasa keram karena terlalu sering tertawa.

Mereka tertawa bersama, mengabaikan jika didepan pintu sana seorang ayah melihat dengan wajah sendu bagimana putra tercintanya akhirnya bisa tertawa kembali.

Bahkan kenangan kali terakhir tawa itu didengarnya muncul kembali dikepala Yitian.

("Papa Lulu tangkap bolanya pa...,"
Luhan memekik senang saat bola sepak yang berada dikaki sang ayah akan ditendang kearahnya.

"Yaaaa...,"

"Lu, tendang yang keras. Jangan biarkan paman Jongsuk menangkapnya." teriak Yi Tian memberitahu Luhan agar Jongsuk yang bertugas menjaga gawang tidak menangkap bolanya.

Duggggg

"Gooooooooollllll........,"
Luhan memekik dan tertawa senang, bersorak saat bolanya membobol gawang Jongsuk.

Terlalu bahagia sampai melupakan segalanya.
Berlari kesana-kemari dan terus bersorak. Sampai Luhan merasakan panas yang sangat menyengat tubuhnya dan terik matahari seperti menusuk penglihatannya padahal sekarang ini sore hari dan matahari sudah tidak nampak.

Brukkkk

Saat itulah Yi Tian dan Jongsuk terakhir melihat tawa bahagia Luhan. Tawa yang benar-benar tertawa dari hatinya.

Karena sejak saat anak yang dalam masa tumbuhnya itu keluar dari rumah sakit yang dia lakukan hanya menutup diri, Dari segalanya.
Bahkan dia, sang ayah tidak mampu untuk mengetuk pintu hati putranya sendiri.

Terkadang pria baya itu sering bertanya.
Apakah dia telah salah mengambil keputusan ?

"Hyung..,"

"Huh ?"
Yi Tian terkejut, bangun dari lamunannya dan melihat sang adik ipar berdiri dibelakangnya.

"Luhan tertawa lagi hyung. Bukankah terlihat sangat indah ?"

[BL] Doctors || HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang