Doctor's 8

335 48 1
                                    

Warning Typo !!

Budayakan vote setelah membaca. Karena vote adalah wujud apresiasi kalian kepada penulis yang udah susah payah mikir bikinin kalian hiburan ditengah rutinitas kehidupannya.😊

♡Doctor's♡

Katakanlah Sehun sedang tidak waras. Karena sepanjang perjalanan pulang dari taman, bibirnya tidak berhenti untuk tersenyum. Mengowes santai sepeda United CTB 3650 berwarna merah muda dengan Luhan yang membonceng nyaman dibelakangnya.

Tidak ada yang memulai percakapan. Hanya sibuk menikmati suasana hati mereka masing-masing.

Brakk

"Astaga."

Luhan mengeratkan pegangannya dipinggang Sehun. Melingkarkan tangan dengan sempurna diperut ber-ABS itu saat sebuah jalan berbatu mereka lewati membuat Luhan terkejut karena hampir terjerembab jatuh jika saja dirinya tidak berpegangan erat.

Keterkejutan yang sama Sehun terima saat tangan ramping Luhan melingkar diperutnya. Menghadirkan degup dan gemuruh tak karuan dihatinya dengan tidak tau diri.

Sehun menikmatinya, menikmati rasa hangat tubuh kecil yang menempel dipunggungnya. Dapat dia tebak jika semilir angin pagi membuat si cantik nyaman untuk mengeratkan tangannya dipinggang ramping Sehun. Biarlah kali ini dia merasa sok tau.

"Lu, kau tidak sedang mengantuk bukan ?"

Sedikit menengok kebelakang untuk memastikan jika si rusa tidak sedang tertidur saat sedang dibonceng dengan sepeda, khawatir jika hal itu terjadi dan membuat Luhan jatuh, Sehun tidak ingin ambil resiko buruk.

"Aku lelah. Jangan bergerak dan biarkan aku bersandar sebentar sampai kita tiba dirumah."
Jawaban Luhan membuat Sehun menghela nafas untuk tersenyum.

" Baiklah, Tapi pastikan tanganmu tidak terlepas dari pegangannya."

Entah hari apa ini Sehun tak tau. Dia tak merasa sedang berulang tahun atau apapun yang membawa keberuntungan, tapi dengan hanya bersama dan melihat kebahagiaan diwajah remaja kecil yang dia tebak sedang tidur dengan memeluknya saja sudah membuatnya bersikap seperti bukan dirinya ?

Sehun bahkan lupa kapan kali terakhir dia berbicara banyak kepada seseorang, kapan terakhir dia tertawa lepas, kapan terakhir kali ia bahagia.
Sejak adik tercintanya dikuburkan kedalam tanah pemakaman lebih dari 7tahun lalu.

Dan masih teringat sampai saat ini bagaimana tangis kehilangan sang ibu, bagaimana air mata duka sang ayah dan kakak yang ditutupi dengan cara mereka masing-masing. Sehun masing mengingat jelas, sangat jelas sampai membuatnya sakit kepala dengan segala kenangan menyakitkan namun tidak bisa dia lupakan.

"Kita sampai,"
Sehun menghentikan sepedanya dihalaman rumah Luhan. Memberi tahu jika mereka telah sampai dirumah kepada remaja yang masih memeluknya nyaman.

"Lu, kita sudah sampai."
Panggilnya lagi. Dengan lembut mengoyangkan tangan yang masih melingkar cantik dipingangnya.

Membuat Sehun terkekeh gemas lantas memutar tubuhnya menghadap kebelakang untuk menyaksikan bagaimana damainya si rusa kecil tertidur nyaman bersandarkan punggung tegapnya.

"Hai rusa China. Ayo bangun."
Panggil Sehun menarik gemas hidung bangir Luhan untuk dibalas geliatan lucu dari si rusa yang memajukan bibirnya kesal. Kemudian berkedip-kedip memaksa matanya terbuka.

Astaga mengapa ada makhluk seimut ini ? Bantin Sehun membuatnya terkekeh sendiri.

"Kau tidur nyaman dan nyenyak sekali, apa kau berfikir punggungku adalah kasur dikamarmu ?" goda Sehun menjahili Luhan.

[BL] Doctors || HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang