Doctor's 6

333 38 7
                                    


"Yeol,Sehun mengapa sudah selarut ini belum kembali ? Si bocah menyebalkan itu juga."
Tanya Baekhyun menyesap teh hangatnya diruang tengah kediaman Lu.

"Entahlah. Tidak tau mengapa bukan Sehun yang kukhawatirkan. Tapi bocah ingusan menyebalkan itu."

Alis Baekhyun menukik kala Chanyeol mengatakan mengkhawatirkan Luhan.

"Kau tau ? Aku melihat sepertinya bocah itu sebenarnya bukan anak yang menyebalkan atau nakal."

"Kau tau darimana ?"

"Kau tau saat dulu Daddy dan mommyku bercerai ?"
Baekhyun mengangguk mengiyakan.

"Saat itu aku merasa kesepian. Aku nakal dan suka berbuat onar untuk mencari perhatian."

"Aku seperti melihat diriku 6 tahun lalu pada diri anak itu."
"Aku rasa dia kesepian."
Kenang Chanyeol nostalgia dengan masalalunya.

Hemmh.....,

Menghela nafas panjang Baekhyun tersenyum menatap teman paling lamanya itu. Tangan rampingnya menepuk perlahan bahu lebar Chanyeol.

Baekhyun tau benar bagaimana rapuh dan kesepiannya seorang Park Chanyeol ketika keluarganya berantakan 6 tahun lalu.

Perebutan dirinya diantara kedua orang tuanya cukup menyakitinya. Membuat Chanyeol remaja merasakan depresi dan tertekan.

Masih teringat jelas dikepala Baekhyun bagaimana seorang Park Chanyeol berlari kerumahnya dengan tubuh dan wajah basah kuyup karena hujan air mata.

Disitulah Baekhyun turut merasakan apa yang seorang Park Chanyeol rasakan. Nalurinya sebagai seorang kakak bangun kala melihat remaja yang 2 tahun dibawahnya menangis terluka dipelukan sang ibu. Membuat diam-diam seorang Byun Baekhyun berjanji dalam hatinya tidak akan membuat Park Chanyeol menangis lagi.
Meski mereka sering bertengkar dan selalu tak ada yang mau mengalah, namun dihati mereka masing-masing ada rasa saling menyayangi dan melindungi tanpa mereka sadari.

"Maksudmu ?"

Chanyeol menyamankan posisi duduknya untuk menjawab pertanyaan Baekhyun.

"Kau tau hyung, orang yang merasa kesepian sepertiku dulu atau bocah itu, dia tidak akan bisa hidup sendirian. Maksudku mereka butuh seseorang yang bisa dia percaya untuk membantunya berbagi agar bisa sedikit melepas beban masalahnya. Mereka membutuhkan seseorang yang dia yakini dapat melindunginya. Karena, kau tau seperti apa rasanya kesepian dan sendirian ?"

Baekhyun menggeleng ragu.
"Depresi."

Mata Baekhyun melebar mendengar apa yang Chanyeol katakan.

"Dan bahayanya mereka akan terbawa kedalam arus kehidupan yang salah, misalkan pergaulan bebas, narkoba,atau yang lainnya."

"Sepertinya tidak untuk ukuran anak seperti Luhan. Jujur saja meski sikapnya menyebalkan tapi dari wajah dan tatapan matanya dia bukanlah seorang anak nakal." Ujar Baekhyun menatap beberapa foto Luhan berukuran besar yang terpajang ditembok depannya.

Meski tak ada satupun yang menampilkan sebuah senyuman. Tapi Baekhyun cukup yakin jika Luhan buka anak pembuat onar seperti yang Chanyeol fikirkan.

"Ya aku juga sepemikiran. Tapi sebagai gantinya dia akan menutup diri dan bersikap seperti yang Luhan lakukan saat ini."

Baekhyun tersenyum miris mendengar penuturan Chanyeol pasalnya dia tidak pernah sekalipun merasakan yang Chanyeol dan Luhan rasakan.

Kehidupan keluarganya lumayan hangat dengan ayah, ibu dan seorang adik yang dia sayangi dan keluarga yang menyayangi. Meski tak jarang jika dirinya dirumah akan selalu ada pertengkaran kecil antara dia dan sang adik yang begitu cerewet dan menyebalkan, tapi mereka saling menyayangi. Dan pertengkaran kecil adalah hal wajar diantara mereka. Karena hal itulah yang menambah kehangatan, keakraban dan kekuatan dalam sebuah keluarga.

[BL] Doctors || HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang