Doctor's 5

413 45 1
                                    


Suasana dimeja ruang makan kediaman profesor Lu terasa hening. Mereka hanya saling memandang satu sama lain.

Berbagai macam jenis hidangan tertata rapi dimeja makan. Tak terlalu banyak memang, tapi lebih dari cukup untuk makan malam mereka ber-4.

Sejak mereka duduk belum ada seorangpun yang menyentuh makanan yang tersaji diatas meja. Mereka hanya memandanginya dan sesekali saling melempar pandang satu sama lain. Kecuali Sehun yang hanya memperhatikan Luhan yang masih berkutat didapur dari balik tempat duduknya.

"Kenapa ? Belum ada yang mengambil makanannya ? Kalian takut ku racuni ?"
Cletuk Luhan saat mengantarkan menu terakhir buatannya kemeja makan.

Matanya menatap dingin kepada mereka satu per satu termasuk Sehun.

Pria tampan itu seperti sangat menikmati pemandangan didepannya, lama memperhatikan setiap inchi dari lekuk wajah Luhan. Dipandang dari posisi manapun remaja itu tetap terlihat menawan dan-cantik.

"Baiklah, terserah kalian mau makan atau tidak, itu urusan kalian. Kalaupun kalian tidak mau, aku bisa membuang sisanya atau diberikan kepada kucing liar diluar sana. Mereka jauh membutuhkan makanan dibandingkan kalian."
Ketus Luhan kemudian menarik kursinya dan duduk ditempat paling ujung jauh dari mereka bertiga.

Setelahnya tangan kecil Luhan mengambil nasi dan beberapa lauk untuk dirinya sendiri diikuti Sehun yang turut mengambil.
Sedangkan Baekhyun dan Chanyeol hanya saling melempar pandang. Sampai terlihat Sehun mulai memakan makanannya tanpa mengeluarkan ekspresi apapun dari wajahnya membuat yakin Channyeol dan Baekhyun jika makanan itu layak untuk dimakan manusia.

Pasalnya, Oh Sehun adalah komentator makanan nomer satu dikelompok mereka. Dia akan terang-terangan mengatakan makanan itu tidak enak dan tidak akan memakannnya jika memang makanan itu buruk.

"Ini enak."
Komentar Baekhyun karena pria paling mungil itu yang paling doyan makan.
Untuk kemudian dibalas anggukan setuju dari Chanyeol.

Suasana makan malampun terasa hening hanya didominasi suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.

Saat makan telah selesai mereka bersama berniat membereskan peralatan bekas makan mereka sampai Luhan melarang mereka untuk membantunya.

"Biarkan saja. Biar kuselesaikan sendiri. Kalian pergilah."katanya memerintah seperti biasa. Untuk kemudian membawa piring-piring dan mangkuk kotor kedapur.

Dengan senang hati Baekhyun dan Chanyeol melenggang pergi dari ruang makan tapi tidak dengan Sehun. Pria tampan itu masih berdiri memandangi punggung kecil Luhan yang menjauh menuju bak pencuci piring. Sampai sengauan ketus remaja itu memudarkan lamunan Sehun.

"Kenapa masih disitu ?"

Tak tampak menunjukkan keterkejutannya Sehun hanya menghela nafas panjang untuk kemudian pergi meninggalkan ruang makan.

"Dasar pria aneh." cibir Luhan mendengus kesal. Dalam hati membatin. Kenapa tidak membantuku sih. Dasar tidak peka.

Menghela nafas kasar Luhan kembali membereskan bekas makan malam yang tersisa dimeja makan.
Setelah selesai membereskan meja makan, remaja 15 tahun itu lantas mencuci semua bekas piring dan gelas sampai bersih. Sampai tak terasa waktu sudah menunjuk hampir pukul 10 malam. Suasana rumah terasa semakin hening.

Membuat Luhan menyalakan kompor dan menempatkan panci kecil berisikan air diatas kompor menyala. Selagi menunggu air diatas kompor itu panas,Luhan mengambil beberapa butir obat dari botol yang biasa disimpan oleh ayahnya diatas rak gantung untuk kemudian dia minum dengan air putih digelas yang dia ambil.

Hahhhhhhh

Luhan memejamkan matanya erat dan menghela nafas panjang tatkala tengorokannya menelan pil pahit yang biasa dikonsumsi.

[BL] Doctors || HUNHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang