14. Kebetulan

278 47 4
                                    

Satu tangan Eun jae melambai pada wanita bertubuh langsing yang sudah melangkah pergi. Tersenyum hangat karena ternyata wanita yang sudah membantu Ibunya adalah salah satu pasien VVIP dirumah sakit tempat ia bekerja. Dan Eun jae juga baru mengetahui jika Kim Yoona adalah teman Jimin.

Eun jae dan Jimin pun segera membawa sang Ibu kerumah sakit. Meskipun Ny. Cha terlihat baik baik saja dan sempat meminta untuk diantar pulang, namun Jimin tetap saja meminta sang mertua untuk pergi kerumah sakit. Karena khawatir jika bisa saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Sesampainya dirumah sakit, Eun jae segera membawa sang Ibu untuk diperiksa. Dan kebetulan hari ini Prof. Jung yang selalu memeriksa Ny. Cha tengah libur, jadi hari ini akan diperiksa oleh Jimin.

Merasa sedikit gugup, Jimin memeriksa sang mertua dengan teliti dan hati hati. Ini pertama kalinya ia melihat sendiri bagaimana kondisi sang mertua. Jimin jadi merasa bersalah atas kejadian tadi saat ia mengerjai Eun jae. Kondisi Ny. Cha benar benar memprihatinkan. Pantas saja Eun jae terlihat begitu khawatir hingga menangis begitu. Apalagi dengan kinerja jantung yang sudah lemah, kini salah satu ginjal Ny. Cha mengalami kerusakan. Jimin sempat mendengar kabar jika satu minggu lagi rencananya mertua baiknya itu akan melaksanakan transplantasi ginjal, namun ternyata donor ginjal yang tersedia tidak cocok dengan tubuh Ny. Cha.

Lagi, pikirannya tiba tiba melayang pada masa dimana sang kekasih yang teramat ia cintai mengalami hal yang sama. Berjuang melawan penyakit yang kronis dan berakhir-pergi meninggalkan Jimin untuk selama lamanya.

"Bu, aku ingin Ibu tidak melakukan hal yang berat." Jimin berusaha berbicara setenang mungkin saat ia selesai memeriksa keadaan Ny. Cha. Tidak ingin memberikan nuansa khawatir berlebihan dengan keadaan yang sebenarnya.

Ny. Cha tersenyum dengan tangan yang kini mengelus punggung tangan Jimin. "Iya, Ibu akan mengingatnya." lalu Ny. Cha berusaha bangun dari tidurnya dibantu juga oleh Eun jae.

Jimin hanya tersenyum. Hatinya tiba tiba menghangat setelah tangannya dielus lembut seperti itu. Ia jadi merindukan Ibu nya juga.

"Apa bagian dada Ibu terasa sakit?" Jimin bertanya saat Ny. Cha sudah duduk dikursi disebrang tempat duduknya. Lalu Ny. Cha menggelengkan kepalanya lembut, "Tidak, Ibu merasa baik baik saja."

Jimin mengangguk mengerti, "Ring didalam sana juga sangat aman, tapi aku tetap ingin Ibu tidak melakukan kegiatan yang berat."

Setelah memberikan resep obat, Ny. Cha pergi diantar oleh Eun jae setelah berpamitan dengan Jimin. Namun Jimin tidak bisa mengantar sang mertua karena setelah jam makan siang, ia harus mengontrol salah satu pasien operasinya.

Barangkali hari ini Jimin tidak bisa melanjutkan acara mainnya dengan Seorin, namun hari ini Jimin mengetahui satu hal tentang sang istri. Eun jae yang ia kira tidak mempunyai sisi lemah layaknya seorang perempuan, dengan jelas Jimin melihat sendiri bagaimana sisi sifat Eun jae yang baru ia lihat.

Sang istri yang introvert sekaligus bisa beradaptasi dengan situasi itu ternyata mempunyai kelemahan, yaitu Ibunya. Istri arogant nya itu begitu lemah jika disangkut pautkan dengan sang Ibu.

Yaa tidak beda jauh dengan dirinya yang begitu menghormati dan menyayangi sang Ibu. Bisa dibilang, Ibu Jimin lah satu satunya orang yang tidak bisa ditolak oleh Jimin. Maksudnya, Jimin tidak bisa bilang 'tidak' jika sang Ibu yang meminta. Lelaki dewasa yang diluar rumah begitu 'nakal' itu, begitu lembut jika dihadapkan dengan sang Ibu. Lucu sekali jika dipikir pikir.

CREEPY CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang