16. Tidak cukup mudah

372 40 13
                                    

18+
Mohon bijak dalam membaca.

Bukan cerita lama lagi jika seorang laki - laki dewasa tidak bisa menahan kebutuhan biologisnya. Sebenarnya di usia remaja pun tidak menutup kemungkinan. Terkadang, kebutuhan biologis itu datang saat disengaja atau pun tidak disengaja. Jika hal itu terjadi, para laki - laki dewasa akan mengalami fase krisis. Ada yang merasakan kepala yang begitu berdengung, banyak mengeluarkan keringat, gelisah, deru nafas yang tidak stabil, dan biasanya akan semakin menjadi jika berada didekat seorang wanita. Belum lagi jika fase krisis itu terjadi saat berada diluar ruangan. Pedang samurai yang berada dibalik celana, akan menonjol seperti kucing minta dilepaskan. Akan sangat memalukan karena orang yang melihat pasti berfikir yang tidak tidak, alias menganggap si lelaki ber-otak mesum.

Seperti hal nya Jimin saat ini. Tergesa gesa masuk kedalam rumah saat setelah memarkirkan mobil sembarang. Tangan kanannya sibuk melonggarkan dasi biru gelap yang sebelumnya bertengger rapi. Tangan kirinya melemparkan kunci mobil dan ponsel keatas sofa. Kedua matanya yang gelap fokus pada pintu kamar Seorin yang tertutup.

Hanya dalam hitungan detik, papan kayu berwarna putih itu terbuka. Memperlihatkan Seorin yang tengah duduk disisi ranjang. Tentu dengan pakaian serba kurang bahan kesukaan Jimin. Kedua kaki Seorin menggantung dengan kulitnya yang sangat putih. Senyuman cantik Seorin berikan saat Jimin berbalik setelah mengunci pintu.

"Bagaimana?"

Tanya Seorin dengan nada suara sensual. Perlu digaris bawahi, semakin hari, Seorin semakin lihai dalam urusan memuaskan hasrat Jimin. Terkadang saat Eun jae tengah mandi, Jimin selalu mencuri ciuman didalam dapur saat Seorin tengah memasak. Apalagi jika Jimin dan juga Eun jae memiliki jadwal kerja yang berbeda, Jimin akan sangat senang. Belum lagi jika Eun jae tengah berkunjung kerumah sang mertua, Jimin akan langsung pulang dan membawa Seorin keatas ranjang.

Seorin semakin tersenyum saat Jimin semakin mendekat. Jimin tidak menjawab pertanyaan manis Seorin, ia malah membuka dasi yang tadi ia longgarkan dan menjatuhkannya kelantai. Lantas tanpa basa basi, Jimin menggendong Seorin hingga kedua tangannya memeluk leher Jimin.

Menarik bibirnya membentuk senyuman dengan kedua mata bergelora, Jimin memangut bibir Seorin. Memejam merasakan aliran darahnya yang luar biasa cepat. Tidak sabar seperti anak kecil yang ingin cepat cepat dibelikan mainan. Terlalu manis untuk Jimin lewatkan.

Sama halnya dengan Seorin, ia juga menikmati setiap sesapan yang Jimin lakukan. Saking menikmati, kedua tangan Seorin mengelus leher Jimin dan sesekali meremas rambut Jimin yang agak berkeringat. Dan hal itu menambah sensasi bagi Jimin.

Masih dengan Seorin yang Jimin gendong, Dokter jantung itu membawa Seorin keatas ranjang. Masih dengan bibir yang memakan leher Seorin penuh peluh. Kedua tangan Seorin perlahan lahan membuka kancing kemeja putih yang Jimin pakai.

"Kau cepat pulang, ku kira akan pulang malam." ucap Seorin agak mendesah dengan leher yang masih Jimin kuasai.

Mengangkat wajah hingga mata yang bertatapan, Jimin mengelus rambut Seorin penuh afeksi. "Bagaimana aku tidak pulang jika tadi kau mengirim foto dengan memakai baju ini." Jimin melirik kebawah melihat apa yang Seorin pakai, dan juga tangannya yang mengelus apapun yang bisa ia gapai.

Jimin tersenyum dan mencium kembali bibir merah Seorin. Sudah terlalu lama ia menahan diri saat berada dirumah sang mertua. Jimin sudah tidak bisa berbasa basi lagi, ia ingin segera memasuki wanita yang kini berada dibawahnya. Meskipun ia harus berbohong pada Eun jae jika ia harus pergi karena Jungkook meminta bantuan. Biarlah malam ini sang istri kembali dibohongi dan tidak pulang.

Suara desahan, suara erangan, begitu terdengar kesetiap sudut ruangan. Suara ranjang pun ikut melengkapi kegiatan yang Jimin dan Seorin lakukan. Bagi Jimin, Seorin adalah emas yang tiba tiba saja muncul. Jimin sangat berterimakasih pada sang Ibu mengingat beliau lah yang membawa Seorin untuk tinggal bersamanya, dirumahnya.

CREEPY CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang