Darren POV
" kau sudah mengemasi semua barangnya ? " Tanyaku begitu melihat Vivian merebahkan punggungnya di sofa ruang tamu. Wanita itu mengangguk.
Bukankah pakaian nya terlalu fashionable hanya untuk penerbangan ke new york ? tapi itu cocok untuknya.
Kami akan ke new york dan tinggal di rumah daddy selama satu bulan , karena ada proyek baru yang harus kuurus disana. Itu akan bagus, setidaknya Vivian tidak akan kesepian saat disana. Aku selalu meninggalkan wanita ini sendirian di rumah saat kami tinggal di London. " baiklah , kita berangkat sekarang " ucapku datar.
- - -
DUA HARI KEMUDIAN
" Mom , biarkan saja . . . aku yang akan memasak untuk hari ini . . . kalian tunggu saja di meja makan " runtuk Vivian berusaha mencoba menyingkirkan mom dari dapur dan membawanya untuk duduk bersama kami di meja makan. Dia bersikeras untuk membuat makan malam hari ini.
Wanita itu berjalan kecil kembali ke dapur sambil memperhatikan kami bertiga.
Dia kehilangan orang tua sejak muda, hal semacam ini pasti bukanlah hal yang sulit baginya.
dan dalam sekejap, Vivian sudah berhasil membuat kami bertiga kagum dengan makanan yang dijajarnya rapi diatas meja makan didepan kami." sudah kuduga , vivian yang terbaik " ucap mom membuat wanita disampingku tersipu. Vivian menyesap wine didepan nya perlahan.
" semoga kami bisa segera mendapatkan cucu " imbuh mom , membuat vivian tersedak minumannya sendiri. " kau baik baik saja ? " tanyaku, wanita itu mengangguk.
tentu saja, dia pasti terkejut mendengar kalimat mom barusan. Aku juga.
Baru saja kami akan mulai makan , ketika mendengar suara langkah kaki. Seseorang baru saja bergabung.
" mind if I come ? " ucapnya membuat kami terkejut.jake, pria itu tersenyum didepan pintu. Senyum yang membuat badai dalam ketenangan hidupku.
Vivian POVAku bisa melirik Darren hanya memandangke arahku selama aku memasak. Tidak biasa rasanya, melihatnya dengan pakaian se casual itu. Aku terbiasanya melihatnya mengenakan jas dan pakaian formal lain nya. Tapi dia masih terlihat tampan.
Semua orang dimeja makan terkejut begitu melihat makanan yang kuhidangkan didepan mereka. Mereka menatapnya dengan pandangan takjub yang tidak bisa disembunyikan.
" semoga kami bisa segera mendapatkan cucu ", kalimat mom yang tiba tiba membuatku tersedak wine yang baru saja kuteguk. Aku hanya bisa tersenyum dengan terpaksa menanggapinya. sangat tiba-tiba, batinku.
Aku meletakan gelas wine ku dan berencana menyendok daging di piringku, saat seseorang masuk.
" mind if I come ? " ucap pria dengan suara berat itu, membuat nafasku tercekat. Jake, dia kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM WEDDING (COMPLETED)
RomanceBagaimana bisa pernikahan impianku yang sempurna, hilang begitu saja dalam waktu yang tidak terduga? Aku kembali melihat kedepan dan memastikan ini bukan sebuah mimpi. dan itu benar . . . Pria yang kunikahi saat ini, dia bukan Jacob. Dia Darren, Dar...