Darren POV
" kau mau kita pergi bulan madu kemana ? " tanyaku sembari menyandarkan kepalaku di pangkuan Vivian , membuat wanita itu membulatkan matanya. dia sangat cantik.
" bukankah kita akan pindah keparis ? kenapa masih perlu pergi bulan madu ? kau mau menyombongkan uangmu ? " dengusnya, membuatku tertawa dan mengangguk. Menggoda wanita ini menjadi hobi baruku sekarang.
" aku ingin membelinya sendiri, tapi aku urungkan . . . kau pilihlah salah satu "ucapku menujukan beberapa gambar diponselku.
" apa kau berencana membuka club sepak bola disana ? " tanyanya membuatku bingung. Apa yang sedang dibicarakan wanita ini ?. Aku menggeleng dan membuat vivian tertawa. " kenapa semua rumahnya besar sekali . . . kita bisa menampung ratusan anggota boy band disini " kekeh nya. Dia tidak menyukainya ?.
" apa tidak ada lagi ? " tanyanya. Aku berfikir sesaat sebelum mengambil ponsel ditangan nya dan mencari gambar terakhir yang dikirimkan sekretarisku padaku. " ada satu , tapi aku tidak begitu yakin kau akan menyukai nya , ini tidak begitu besar . . . tidak juga sebenarnya ini besar, tapi tidak sebesar pilihan yang tadi "jelasku. Aku tidak begitu yakin dengan kalimatku sendiri.
Vivian merebut ponsel ditanganku dan melihat gambar yang kumaksud.
" done , I like this one " ucapnya tersenyum senang. Vivian menundukan wajahnya dan mendaratkan satu kecupan di bibirku, membuatku terkejut. " pilih ini saja " ucapnya, aku mengangguk.
Aku berdiri dan menggendong wanita itu ala bridal menuju tempat tidur kami, membuatnya membeliak karena terkesiap. Dia juga terlihat terkejut saat ini. " apa yang kau lakukan ? "tanyanya. Aku tersenyum dan menurunkan nya, mengunci tubuhnya ke tembok , " aku sedang mencoba mendapatkan uang muka untuk rumahnya " ucapku menatapnya intens sebelum menghapus jarak diantara kami.
Cause you're mine. And ofcourse . . . I'm yours.
Vee POV
" Bagaiamana ? " tanyaku begitu aku selesai meletakan semua hasil masakanku diatas meja dan membuat Darren menatapnya takjub.
" ini semua makanan khas Indonesia, cobalah " ucapku membuat Darren menatapku ragu. Kenapa? . " apa kita akan makan dengan delapan orang ? kenapa memasak sebanyak ini ?" balasnya. Aku hanya tertawa. " sebenarnya apa yang tidak bisa kaulakukan ?"tanyanya , menatapku dengan pandangan hangat yang begitu kusukai.
" apa yang harus kulakukan padamu ? " tanyanya , meraih pinggangku dan mendudukan ku di pangkuan nya.
" you don't know how much I'm addicted to you . . ." ucapnya, mendaratkan satu ciuman di bibirku. " I love you " imbuhnya membuatku tersenyum.
dohh, nganten baru . . . mesra terus yak . . . makanan nya awas dilalerin entar wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM WEDDING (COMPLETED)
RomanceBagaimana bisa pernikahan impianku yang sempurna, hilang begitu saja dalam waktu yang tidak terduga? Aku kembali melihat kedepan dan memastikan ini bukan sebuah mimpi. dan itu benar . . . Pria yang kunikahi saat ini, dia bukan Jacob. Dia Darren, Dar...