15 - Jake

161 18 2
                                    


Vivian POV

Jake duduk disebelahku dengan ekspresi santainya. Pria ini membuatku berada tepat ditengah-tengah dirinya dan Darren. " kenapa kalian tampak terkejut ? ayo . . . makanlah , bukankah semua sudah disiapkan Vivian ? masakan sangat enak . . . aku sering mencobanya " ucapnya membuat kami semua tidak tahu harus bersikap seperti apa saat ini.

" kau yang membuat semua ini ? " tanyanya dengan ekspresi takjub yang dibuat buat. " masih sangat mengesankan . . . . adik ipar " imbuhnya tajam dan penuh penekanan. 


Aku tidak tahu kenapa, tapi rasanya aneh dan nyeri pada perasaanku saat ini. Apa karena luka lama dari pria yang baru saja kembali, atau karena takut dengan kenyataan yang akan kuhadapi setelah ini?.






Darren POV

Semuanya terdiam. Kami bertiga, aku , daddy dan mom hanya duduk dalam keheningan di dalam kamar mereka. bagaimana situasinya sekarang?.

Aku mencoba untuk berfikir, tapi tetap saja hanya ada jalan buntu. Aku tahu ini akan terjadi suatu saat nanti. Jake, pria itu pasti akan kembali. Tapi aku tidak berharap akan secepat ini. Aku berharap nanti, saat dia sudah memulai hidup baru, dan melupakan luka yang telah dia buat untuk Vivian dan dirinya sendiri.

Nanti saat semua nya baik baik saja. Apa aku sungguh berharap demi kebaikan kami, atau demi waktu yang telah kuhabiskan bersama vivian , yang aku tidak ingin itu semua menghilang?

- - -

Aku masuk ke kamar dan menemukan vivian masih belum tidur. Wanita itu sedang mengamati pemandangan di luar dari balik jendela kamar kami.


 " sudah larut, tidurlah " ucapku membuyarkan lamunannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" sudah larut, tidurlah " ucapku membuyarkan lamunannya. Aku mengambil sebuah bantal diatas ranjang dan meletakkanya diatas sofa didalam kamar kami.

Haruskah aku menenagkan nya ? menghiburnya ? atau mengatakan semua akan baik baik saja?

Terlalu banyak hal berlarian dalam fikiranku saat ini, dan aku lebih memilih untuk menutup kedua kelopak mataku dan mengakhiri malam ini dengan kesunyian dan fikiran apapun yang berlarian dibenak kami masing-masing.

- - -

" kau sudah bangun ? " Aku terkejut begitu melihat wajah vivian dengan senyum cantiknya menyapaku pagi ini. 


 Tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggu . . . dia memotong pendek rambutnya ?

"ahh . . . aku memotong nya sendiri pagi ini , apa cocok ? " tanyanya seolah menjawab keterkejutanku tadi. tentu saja. Wanita itu membuka seluruh gordyn di kamar, membuat sinar matahari masuk melalui jendela jendela besar di kamar. 

" emm.." jawabku ragu. Bukan karena tidak cocok atau membuatnya tidak terlihat cantik, aku hanya tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

" aku sudah membuat sarapan , mandilah dan minta semua orang untuk turun makan " Ucapnya. Aku mengangguk. 


" kau ?" tanyaku, membuat Vivian menunjuk sepiring sandwich diatas nakas miliknya. " aku ada meeting call pagi ini, kau tahu , buku baru ku akan segera diluncurkan jadi aku harus kembali bekerja , aku tidak bisa makan dengan kalian " jelasnya. Aku mengangguk ragu.

kenapa vivian bersikap seolah semua baik-baik saja ?



THE CEO SEASON 3 SUDAH HADIR YA  . . .  : https://www.wattpad.com/963546061-the-ceo-season-3-season-3-1-new-life

MY DREAM WEDDING (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang