1. Bad First Impression

7.2K 603 30
                                    

Sesosok pria manis sedang duduk sendirian di cafe dengan segelas jus alpukat di depannya, Win menopang dagunya sambil melihat ke jendela tepat di sampingnya yang menampilkan jalanan padat ramai pengendara motor maupun mobil.

Win mulai bosan menunggu teman-temannya padahal teman-temannya itu yang mengajak Win ketemuan disini. Win meminum jus alpukatnya sampai habis, kemudian ia memutuskan untuk pulang karena hampir terlalu malam. Saat Win berdiri dari duduknya teman-temannya baru sampai, melihat kedua temannya itu jalan ke arah Win sambil memasang wajah tak bersalah membuat Win marah, bagaimana bisa mereka tersenyum lebar kepada Win yang sudah menunggu hingga 1 jam disini.

"Asal kalian tau, aku hampir berjamur nunggu kalian datang" Marah Win kepada kedua temannya, sedangkan yang dimarahi hanya tertawa karena melihat ekspresi Win yang lucu padahal pria itu sedang marah.

Khao menepuk-nepuk pundak Win, "Tadi ada kecelakaan di jalan yang membuat kemacetan panjang"

Win hanya mendengus, "sudahlah kalian duduk saja, aku mau pesan minuman lagi, kalian berdua mau minum apa?"

Jj menggelengkan kepalanya, "Kami nggak haus, tadi saat macet kami sudah minum beli minuman di warung pinggir jalan"

Win mengangguk paham, lalu ia pergi memesan minuman

"Americano 1 ya phi Podd" Pesan Win, ia sudah sering ke cafe ini bersama teman-temannya, tak heran jika ia kenal dengan pemilik cafe disini.

"Tunggu sebentar ya Win"

Pria manis itu memainkan handphonenya sambil menunggu pesanannya selesai, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ini semua karena teman-temannya yang lama datang.

"Win ini pesanannya" Mendengar itu Win memasukkan handphonenya ke dalam saku celana dan langsung mengambil minumannya lalu membayarnya, "Terimakasih phi"

Win membawa minumannya menuju meja tempat teman-temannya berada, saat Win sedang jalan tiba-tiba seseorang menabrak bahunya dari arah yang berlawanan sehingga minuman yang ia bawa jatuh ke lantai dan mengenai bajunya.

Win masih menunduk melihat minuman yang ia bawa jatuh sia-sia dilantai dan bajunya yang kotor membuat wajah Win memerah karena marah, lalu ia mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang menabraknya. Sesosok pria berwajah bule dengan rambut hitam legam dan memakai setelan jas formal yang rapi, membuat pria itu sangat perfect.

Lupakan penampilannya yang menawan Win tidak peduli dengan itu

"Hey, lihat ke depan kalau sedang berjalan" Marah Win kepada pria yang dihadapannya, pria itu sedikit terkejut karena suara Win yang dengan intonasi tinggi membuat orang-orang disekitar menatap mereka

Bright yang menabrak bahu Win hingga membuat pria manis di depannya ini terlihat murka. Bright memang yang bersalah karena ia berjalan sambil memainkan ponselnya sehingga ia tidak melihat ke depan dan menabrak seseorang.

Bright memang sering ke cafe ini ketika pulang kerja untuk memesan kopi sebagai temannya ketika ia sedang mengerjakan perkerjaan kantornya saat tengah malam.

Melihat pria di depannya ini memasang wajah yang sangat marah itu bukan membuat Bright takut tetapi merasa gemas karena pria itu berwajah manis dan ketika ia bicara menampilkan gigi kelincinya yang menggemaskan

"Maaf aku tidak sengaja" Kata Bright dengan tangan yang ingin membersihkan baju Win

Win yang melihat pergerakan tangan pria di hadapannya ini menuju bajunya langsung dia tepis dengan kasar, "Jangan sentuh" Sentak Win

"Baiklah, aku akan membeli minuman yang baru untukmu"

Mendengar itu membuat Win menatap remeh kepada pria dihadapannya lalu ia terkekeh pelan, "Simpan saja uangmu itu, aku bisa beli sendiri bahkan bisa membelinya 100 gelas sekaligus" Kata Win, "Dan kau, lain kali jangan memainkan ponselmu itu saat berjalan" Lanjut Win lagi.

Setelah mengatakan itu Win pergi dari hadapan Bright menuju meja teman-temannya. Bright memutar tubuhnya melihat punggung pria itu sambil menggeleng pelan

"Sombong sekali dia"

*
*
*

00.10 AM

Win baru saja memasuki rumahnya, ketika ia melewati ruang tamu Win melihat mamanya duduk di sofa sambil membaca majalah kecantikan.

Win pun menghampiri sang mama, "Ma, kenapa belum tidur?" Tanya Win

Mendengar suara Win mamanya meletakkan majalah yang ia baca di meja dan berdiri menatap putra bungsunya tersebut sambil melipat tangannya di depan dada, "Harusnya mama yang bertanya, darimana saja kamu? Kenapa baru pulang?"

Win menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu ia tersenyum menampilkan gigi kelincinya
"Dari cafenya phi Podd ma, tadi Jj sama Khao datangnya sangat lama"

Mamanya memperhatikan Win dari ujung rambut sampai ujung kaki, kemudian pandangannya jatuh ke baju Win yang kotor, "Kenapa baju kamu kotor dan basah seperti itu?"

Pertanyaan mamanya membuat senyum di wajah Win hilang begitu saja dan teringat kejadian di Cafe tadi, "Karena pria ceroboh yang berjalan melihat ponselnya lalu menabrak Win"

"Sekarang cepat ganti baju lalu tidur dan jangan main game", Mamanya tau benar kalau putranya itu gemar bermain game ketika larut malam

Pria manis itu menganggukkan kepalanya, "Oke mama"

Win pun memasuki kamarnya yang berada di lantai atas, ketika ia sampai kamar Win langsung membuka bajunya yang kotor lalu melemparnya ke keranjang pakaian kotor yang berada di ujung kamar.

"Sialan pria itu, karena dia baju mahal ku jadi kotor" Ucap Win saat mengambil baju di lemari untuk ia kenakan

Setelah itu Win merebahkan tubuhnya di sofa empuk yang berada di kamarnya. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan langsung bermain Mobile Legend

"Maafin Win ma, no game no life" Gumamnya pelan

Inilah kebiasaan buruk Win, ia tidak ingat waktu ketika bermain game seperti tidak ada hari esok. Terkadang ia sampai tidak tidur karena terus-menerus bermain game tersebut sehingga besoknya ketika di kampus rasa mengantuk terus menyerangnya.

Disisi lain, Bright masih menatap laptopnya yang menampilkan pekerjaan kantornya. Bright tipe orang yang pekerja keras sampai ia pun tidak peduli pada kesehatannya sendiri, bagi Bright jika pekerjaannya cepat selesai maka ia bisa santai.

Bright meminum kopinya, disaat seperti ini memang kopi yang cocok untuk menghilangkan rasa kantuk. Tiba-tiba Bright teringat pria yang ia tabrak bahunya ketika di cafe tadi, Bright tersenyum tipis mengingat hal itu.

"Pria sombong berwajah manis"

Setelah mengatakan itu dengan pelan, terdengar suara pintu ruang kerja Bright yang terbuka menampilkan sosok wanita yang sangat ia sayangi.
"Kamu mau sampai pagi di depan laptop terus?" Tanya mamanya

Bright mengalihkan pandangannya untuk menatap sang mama kemudian ia tersenyum, "Ma ini sedikit lagi selesai, Bright sedang mempersiapkan segalanya untuk besok meeting"

Mamanya pun mengangguk, ia sangat paham pada putra tunggalnya itu kalau kerja tidak pernah tanggung-tanggung, "Baiklah, kalau sudah selesai langsung tidur" Kata sang mama, lalu mamanya melihat gelas kopi di atas meja kerja Bright.
"Dan jangan keseringan minum kopi" Kata mamanya lagi

Bright mengangguk kepalanya. Setelah itu mamanya keluar dari ruangan kerja Bright dan Bright pun kembali menatap laptopnya.

Dan lagi, sosok Win kembali hadir dipikirannya dengan wajahnya yang memerah karena marah tetapi terlihat menggemaskan, dengan cepat Bright menggelengkan kepalanya.
"Pergilah, aku ingin cepat menyelesaikan pekerjaanku"

***

Selasa, 06 Oktober 2020

Iht but Ily [Bright x Win]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang