7. Jealous

4.8K 475 18
                                    

Keesokkan harinya, Bright menepati janjinya ke Win untuk membelikan apa yang diinginkan pria manis itu. Ketika Bright pulang bekerja ia langsung mengajak Win ke mall pusat dan tentu saja Win sangat senang.

Disinilah Bright dan Win berada, Mall pusat kota yang sangat besar.

Win merasa berjalan dengan Bright saat ini seperti seorang saudagar kaya dan pembantunya, bagaimana tidak? Bright memakai setelan jas kerjanya yang rapi sedangkan Win hanya memakai pakaian santai. Bright dan Win masuk ke toko pakaian branded karena Win memintanya dan Bright hanya mengiyakan apa yang diinginkan pria bergigi kelinci itu. Sesampainya di toko pakaian tersebut Win langsung memilih-milih pakaian yang bagus dan cocok untuk ia kenakan sedangkan Bright mengikuti kemana Win berjalan.

"Apa ini cocok denganku?" Tanya Win kepada Bright sambil menunjukkan sebuah sweater berwarna hitam yang ia pegang

Bright menggeleng kepalanya, "Tidak, itu tidak cocok denganmu"

Win mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Bright, "Tapi sweater ini bagus"

Bright tidak menjawab lagi perkataan Win, ia mengambil sweater lain tidak jauh dari tempat Win mengambil sweater yang ia pegang
"Ini cocok denganmu" Ucap Bright sambil menunjukkan sweater berwarna pink

"Kenapa harus warna pink? Warna hitam ini lebih bagus"

"Ku rasa kau akan terlihat lebih cantik kalau pakai warna pink"

"Jangan sampai aku memukulmu di tempat umum seperti ini" Marah Win kepada Bright sedangkan yang dimarahi hanya tertawa

Lalu Win meninggalkan Bright dan sibuk mencari pakaian lain. Sungguh, toko pakaian ini sangat bagus sampai Win bingung untuk memilih mana yang menurutnya bagus dan cocok dengan ukuran tubuhnya langsung Win ambil, tidak peduli berapa harganya karena yang bayar bukan dia tetapi pria menyebalkan itu, Bright.

Cukup lama Win memilih-milih pakaian, saat ini di kantong belanjaannya sudah penuh dengan pakaian baik itu baju maupun celana. Ketika Win hendak ke kasir ia mencari Bright, dimana pria itu? Karena Win terlalu sibuk memilih pakaian ia sampai tidak sadar kalau Bright dari tadi tidak ada di dekatnya. Win pun mencari keberadaan Bright karena pria itu yang harus membayar semua yang ia beli disini kalau saja Win yang bayar ia mungkin tidak peduli dimana Bright sekarang.

Win terus mencari Bright. Pandangannya jatuh ke seseorang yang sedang dikerubungi oleh segerombolan wanita yang ingin mengajaknya berfoto, siapa lagi kalau bukan Bright. Bukan hanya pembeli wanita yang mengajaknya berfoto bahkan karyawan wanita yang bekerja ditempat ini pun juga. Win jengah melihat pemandangan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada rasa tidak suka melihat Bright dikerumuni wanita seperti itu.

Kemudian Win berjalan ke arah Bright dan menyelipkan badannya di antara wanita-wanita itu, lalu menarik tangan Bright. Sedangkan Bright yang lagi diajak berfoto oleh wanita yang mengerumuninya merasa terkejut karena tangannya tiba-tiba saja ditarik oleh Win keluar dari kerumunan tersebut dan mengekori Win dari belakang

"Hey, mau kau bawa kemana pria tampan itu? Kami bahkan belum mengambil banyak foto dengannya" Kata salah satu wanita yang ingin meminta foto dengan Bright

Win melepaskan tangan Bright, dan memutar tubuhnya menatap tajam para wanita tersebut.

"Kau siapanya? Apa kau kekasih dari pria tampan ini?" Tanya wanita itu lagi

Win mendekatkan tubuhnya dan berbisik ke telinga wanita tersebut,
"Dia priaku" Kata Win namun masih bisa di dengar oleh wanita-wanita yang lain, terutama Bright.

Setelah mengatakan itu Win berbalik dan menatap Bright yang terkejut dengan apa yang dikatakan pria manis ini barusan

"Ayo bayar semua belajaanku" Ucap Win dan berjalan duluan meninggalkan Bright

****

Kini, Bright dan Win di restoran yang berada di mall ini juga karena Bright yang merasa lapar dan tentunya Win juga setelah berkeliling membeli barang yang ia inginkan. Bisa dibilang barang yang Win beli harganya sangat mahal tetapi Bright tidak masalah dengan itu, bahkan ia menawarkan Win membeli barang lebih banyak lagi.

Saat ini keduanya makan dengan lahap, sesekali Bright menatap Win sambil tersenyum. Ia masih tidak menyangka pria di depannya mengatakan hal tadi, tentu saja itu membuat Bright sangat bahagia.

Setelah Bright dan Win selesai makan keduanya belum berbicara, Win sibuk dengan barang-barang yang ia beli tadi dan Bright memperhatikan semua gerak-gerik Win. Jujur saja, Bright terpesona dengan Win karena pria ini sangat menggemaskan.

"Win" Panggil Bright

Sang pemilik nama pun mendongakkan kepalanya dan menatap Bright, "Kenapa?"

"Apa kau benar mengatakan bahwa aku pria mu?" Tanya Bright

"Kalau kau bisa mengatakan bahwa aku kekasihmu kenapa aku tidak bisa mengatakan bahwa kau priaku?"

Kali ini kebahagiaan Bright semakin bertambah karena apa yang Win katakan barusan.

"Tapi jangan terbawa perasaan dulu, aku mengatakan bahwa kau priaku kepada wanita-wanita tadi sejujurnya aku tidak suka karena kau diajak berfoto dengan mereka" Kata Win lagi membuat Bright mengerutkan dahinya karena bingung

"Tidak suka? Maksudnya kau cemburu?

Win menganggukkan kepalanya, "Ya, aku cemburu karena banyak wanita yang mengajakmu berfoto sedangkan aku tidak ada. Padahal jika dilihat-lihat aku tidak kalah tampan denganmu"

Bright terkekeh pelan mendengar perkataan Win
"Kau tidak tampan tapi kau cantik" Ucap Bright sambil mengelus puncak kepala Win

Tiba-tiba jantung Win berdetak sangat kencang karena perlakuan Bright. Entahlah, belakangan ini Win sering merasakannya ketika bersama dengan Bright apalagi saat pria itu menatap dengan sangat dalam.

"Tapi aku lebih cemburu saat kau berbicara dengan Luke di pernikahan Nevy kemarin" Kata Bright

Win menatap Bright dengan bingung, "Cemburu?"

"Bukan cemburu lebih tepatnya aku tidak suka kau berbicara dengan Luke. Seperti kalian sangat dekat"

Win terkekeh pelan, "sudah aku katakan, P'Luke seniorku sewaktu sekolah menengah atas tentu saja aku dekat dengannya apalagi kami tidak pernah bertemu"

"Tapi bisa ku lihat Luke menatapmu dengan berbeda"

"Berbeda gimana maksudmu?"

"Entahlah"

"Kami hanya sebatas junior dan senior, tidak ada yang perlu kau cemburukan"

"Dengarkan aku Win, aku tidak suka pria lain menatap apa yang akan menjadi milikku secara berlebihan"

Deg, lagi-lagi jantung Win berdetak sangat kencang. Perkataan Bright barusan terdengar sangat serius dan juga tatapan Bright yang sangat tajam

"Sial, jantungku kenapa" Batin Win

*
*
*

Kamis, 5 November 2020

Iht but Ily [Bright x Win]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang