5. Slowly Near

4.9K 492 32
                                    

Bright memeriksa berkas-berkas dokumen yang ia bawa dari rumahnya semalam, dan ia juga memeriksa dokumen yang dikirimkan sekretarisnya melalui e-mail. Pria tampan itu meminum kopinya, saat seperti ini kopi memang yang terbaik.

Bright memijit pelipis kepalanya ia merasa sedikit pusing melihat dokumen-dokumen yang berserakan di atas mejanya.

"Bright sahabatku" Sapa seseorang tiba-tiba yang masuk keruangan Bright tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Bright sudah tau siapa pemilik suara itu.

Mike duduk di sofa ruangan Bright tetapi Bright tidak menanggapi, ia terus menatap dokumennya sambil meminum kopinya. "Sialan kau Bright, aku disini tapi kau mengacuhkan ku" Kata Mike yang merasa diacuhkan oleh sahabatnya

"Dimana Gun? Biasanya kalian kemana-mana selalu berdua" Tanya Bright tanpa melihat kearah Mike

"Dia sedang mengurus keuangan di restoran keluarganya, nanti dia akan kemari" Jawab Mike, "Apa kau sedang sibuk Bright?"

Bright mengangguk, "aku hanya memeriksa dokumen tetapi sangat banyak"

Tidak ada lagi percakapan diantara keduanya, Bright terus fokus membaca dokumennya sedangkan Mike memilih bermain game di ponselnya. Kemudian pintu ruangan Bright terbuka tanpa Bright lihat ia tau itu siapa, tidak ada yang berani membuka pintu ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu kecuali kedua sahabatnya ini.

Gun duduk disebelah Mike sambil memukul kepalanya, "sialan kau kenapa meninggalkan ku"

"Kau lama mengurus keuangan di restoranmu"

"Kau tau? Aku harus naik taksi kemari karena kau meninggalkan ku" Keluh Gun

"Terus kenapa?"

"Kau harus mengganti uangku"

Kini gantian Mike yang memukul kepala Gun, "Enak saja kau"

Bright memutar bola matanya, ia sedang pusing karena dokumen yang berserakan di mejanya dan semakin pusing mendengar ocehan Mike dan Gun. Bright, Mike dan Gun adalah sahabat sejak mereka masih sekolah, Mike dan Gun sekarang kuliah di kampus yang sama walaupun Bright tidak kuliah tetapi mereka tetap dekat.

Bright menatap kedua sahabatnya itu, "Kenapa kalian ke kantorku? Apa tidak kuliah?" Tanya Bright

"Kami ada kelas sore" Jawabnya, "Kau keliatannya sedang sibuk sekali, apa aku bisa membantumu?" Tanya Gun, karena ia melihat banyak kertas-kertas dimeja Bright dan sesekali sahabatnya itu memijat pelipisnya.

Bright terkekeh pelan mendengar perkataan Gun, "Memangnya kau mengerti?"

Gun menggelengkan kepalanya, "tentu tidak karena aku tidak berpengalaman sepertimu, kau tau? Aku sangat ingin sepertimu memegang perusahaan besar"

"Ayo kita bertukar peran, aku jadi kau kau jadi aku" Ucap Bright

"Kau mungkin bisa menjadi Gun karena hanya kuliah dan mengurus restoran, tetapi Gun tidak bisa menjadi sepertimu yang memegang perusahaan sebesar ini. Lihatlah, dia mengurus satu restorannya saja masih kesusahan apalagi perusahaan besar". Sambung Mike sambil memainkan ponselnya, sedari tadi ia mendengarkan apa yang dikatakan kedua sahabatnya ini

"kau meremehkanku" Ucap Gun sambil memukul kepala Mike, "Mengurus restoran tidak semudah pekerjaanmu yang mengedit video nikahan orang"

Bright hanya tertawa mendengar pertengkaran kedua sahabatnya. Mike dan Gun disatu sisi bisa akur tetapi disisi lain mereka tidak bisa akur, Bright yang harus jadi saksi pertengkaran mereka berdua.

"Sudahlah, apapun pekerjaan kalian jika ditekuni akan sangat mudah" Kata Bright, "Mike, Aku dengar pacarmu juga mengurus sebuah perusahaan. Bagaimana dengannya?"

Iht but Ily [Bright x Win]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang