08.ZAYY

297 20 1
                                    


"Bang ikut gw!" Ucap Diana masuk nylonong gitu aja ke kamar Jio.

"Kemana brojoll? gw lagi enak-enak nya kenalan ama ciwi cantip pro game PUBG nih" Ucap Jio sambil menyedot cocacola.

"Mansion Blood Mavia" Ucap Diana. Sudah ada sebulan ini dia tidak ke mansionya.

"Tapi-"

"Atm lo gw blokir!" Finish Diana yang langsung membuat Jio tersentak.

"I-iya deh. Tapi jangan blokir Atm gw dongg" Ucap Jio yang hanya diangguki oleh Diana.

*****

Ngengg ngenggg....

Mobil lamborgini yang dikendarai Jio dan Diana membelah jalanan hutan yang terjal, memang mansion Blood Mavia terdapat ditengah hutan, hal ini sengaja Diana buat supaya musuh tidak dapat melacak keberadaan Diana dan anak buahnya.

"Kira-kira mansion kita masih kayak dulu gak ya?" Ucap Jio membuka pembicaraan.

"Mansion kita?"

"Ehh emm maksut gw mansion luh hehe" Ucap Jio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Citttt...

Jio dan Diana pun sudah sampai di sebuah bangunan yang terlihat megah dengan banyak sekali para penjaga dengan seragam merah darah dan lambang belato berlumuran darah bahkan cat nya saja warnanya juga merah darah.

WELCOME TO MANSION BLOOD MAVIA

Jio pun memarkirkan mobil lamborgini hitam milik Diana ditempat biasanya.
Sedangkan Diana kini sedang berjalan menuju mansionya.

Saat Diana datang, terlihat seluruh penjaga disitu baik laki² maupun perempuan langsung berlari dan berbaris rapi didepan Diana.

"Selamat datang di mansion leader" Ucap Zay, wakil Diana yang bertugas mengurus apapun itu yang berhubungan dengan ke-mavia an.

"Ya. Antar gw ke ruang senjata Zay! dan untuk kalian semua silahkan lanjutkan pekerjaan masing² lagi! Paham?" Ucap Diana sambil melipat kedua tanganya kebelakang.

"SIAP LEADERS!" Ucap seluruh anak buah Diana dan mereka langsung kembali ke tempat mereka masing².

"Mari saya antar nona Leaders" Ucap Zay.

"Panggil aja Diana" Ucap Diana pada Zay yang dijawab anggukan oleh Zay.

Zay dan Diana pun berjalan beriringan menuju ruang senjata, ruang dimana bukan hanya penyimpan senjata namun juga untuk membuat senjata.

"Riko bagaimana dengan senjata api yang gw pesen beberapa minggu lalu?" Ucap Diana pada Riko yang sedang mencoba sebuah senjata api.

"Sudah siap nona. Ini senjata api pesanan nona jenis AK-47" Ucap Riko sambil memberikan sebuah pistol jenis AK-47.

"Hmm menarik. Oh ya, besok gw minta lu buatin gw katana dengan racunya" Ucap Diana sambil memainkan pistol AK-47 nya.

"Siap nona" Ucap Riko.

"Emm Diana" Ucap Zay pada Diana yang mendapat tatapan dari diana yang seolah berkata "apa?"

"Reno, hacker kita mati kemarin" Ucap Zay yang membuat Diana berhenti melihat-lihat pistol AK-47 nya.

"Siapa yang membunuh?" Tanya Diana dengan sedikit marah.

"Kata Deno yang mendapat informasi, saat itu Reno diajak ngopi ama Alexander, dan pas diperjalanan menuju kafe, Alexander nikam Reno gituh aja" Jelas Zay panjang lebar.

"Dan Alexander kini sedang menjadi buronan polisi, tidak ada yang tau dimana Alexander ada. Terakhur terlihat dia berada di perumahan puri mas" Sambung Zay yang membuat Diana mengerti.

Diana || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang