Kini seorang Diana Florencia sedang berjalan santai dikoridor SMA Cakrawala sendiri karena Jio sedang sakit, jujur di SMA Cakrawala tidak pernah ada yang tau tentang Diana selain sifat dinginya.Tiba-tiba....
Brukhhh
Diana terjatuh begitu saja setelah didorong oleh tiga gadis perempuan hingga seragam putihnya sedikit terkena noda.
"Lo! Diana! gw ingetin ya, jangan coba-coba lo deketin Vero. Vero cuman buat gw!" Ucap Prila sambil menunjuk-nunjuk kearah Diana.
"Shit! Murahan!" Batin Diana sambil menatap ketiga gadis yang membuatnya jatuh.
"Kenapa lo diam? ha?" Ucap Prila sambil ingin menarik rambur Diana.
"Gw gak ada urusan ama lo!" Ucap Diana sambil mencekal tangan Prila lalu membuangnya dengan kasar.
"Dasar adek kelas murahan!" Ucap ketiga gadis itu.
"Lo yang murahan! Dan tunggu pembalasan gw nanti malam!" Batin Diana tersenyum licik.
Saat Diana berjalan tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh seorang laki-laki yang tiba-tiba menghadangnya.
"Minggir!"Ucap Diana lalu mendorong laki-laki tadi hingga dia hampir terjatuh.
Namun laki-laki itu tetap menghadangnya lagi.
"Apa!" Pekik Diana dingin pada laki-laki tadi. Jujur kalo Diana sedang difase ingin membunuh, laki-laki didepanya sudah dia bunuh sejak awal.
"Sragam lo!" Ucap laki-laki tersebut namun juga dengan nada dingin. Siapa lagi kalau bukan Vero.
"Bodo!" Ucap Diana lalu langsung berjalan masuk ke kelas.
"Dianaaaa sragam lo kok sedikit kotor kenapa?" Ucap Raisa bingung.
"Jatuh" Ucap Diana singkat. Pagi ini mood nya menjadi semakin hilang setelah bertemu Vero.
"Kirain kagak lo cuci" Ucap Silva menyahut sementara Diana tidak menjawab dia sibuk dengan HP nya.
"Ck! kok gw bisa punya sahabat kek es ya" Ucap Silva cemberut. Jujur ketiga sahabat Diana sangat rindu dengan sosok Diana yang dulu, namun itu mustahil.
"Nyesel sahabatan ma gw?" Ucap Diana malessss.
"E a e ya enggak sih" Ucap Silva gugup sementara Raisa dan Vena langsung terkekeh.
Tiba-tiba kelas menjadi ramai, para cewek semua berbisik-bisik kagum pada seorang laki-laki yang tiba-tiba datang disusul oleh Bu.Karomah.
"Cogan baru euww" Ucap Silva pada Diana sementara Diana hanya berdehem.
"Assalamualaikum, jadi ini kedatangan murid baru lagi. Ayo perkenalkan dirimu" Ucap Bu.Karomah.
"Eric Nadeo Yuanendra" Ucap Eric yang langsung membuat Diana dan ketiga sahabatnya terkejut.
"Yuanendra?" Gumam Diana yang langsung membuat dirinya mengingat bagaimana ibunya dibunuh.
"Diana, sepertinya dia saudara tiri lo deh" Ucap Raisa lirih.
"Bukan!" Ucap Diana.
"Jadi kamu Eric, duduk bersama Dion ya" Ucap Bu.Karomah yang hanya dijawab anggukan oleh Eric.
"Sepertinya dia kunci gw" Ucap Diana bersmirk.
"Gw bakal hancurin lo Ahmada, istri baru lo, dan anak lo" Ucap Diana lirih sehingga hanya dia yang mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana || On Going
Teen FictionWELCOME TO MY STORY!! "Jangan ganggu ketenanganku atau belatiku akan menghantarmu ke ketenanganmu sendiri!" ~Diana Florencia. Diana Florencia, siapa yang tak mengenal nama ini? seorang leader Mavia yang terkenal kejam bahkan tidak segan² membunuh si...