03.PENGHIANAT!

393 29 4
                                    


Ohh ayolahh,jangan pernah sia²kan kepercayaanku. Kalau kamu begitu yaa gakpapa tinggal aku saja yang akan menyia-nyiakan akhir hayatmu dengan permainan kesukaanku.

[Kepercayaan akan sulit didapatkan kembali! dan balasan bagi orang yang menyia-nyiakan kepercayaan ya MATI!]

Kalian udah tau masa laluku? oke. Baiklah kini giliranku untuk menunjukan aku yang sekarang. Mari kita bermain-main.

"Shit! siapa dia yang berani main-main denganku!" Umpat seorang gadis dengan jaket merah darah dan dengan lambang belati berdarah.

"Jadi apa yang harus kita lakukan nyonya?" Tanya seorang laki² yang sepertinya adalah anak buah disitu.

"Bermain dengan permainan yang seru" Ucap gadis tersebut dengan smirk yang mampu membuat seluruh yang ada disitu bergidik ngeri.

"Lo tau siapa dia yang udah ngasih tau mansion kita ama Alvaro ketua golden mavia?" Tanya Jio yang mengerti apa maksut gadis itu.

"Kita liat saja. Sepertinya dia lupa bahwa siapa saja yang main-main dengan Diana florencia akan berakhir dengan sebuah tumpahan darah"

Ucap gadis itu. Ya dia, Diana florencia. Marga Yuanendra kini telah tidak ia gunakan. Karena apa? karena dia bukan keturunan Yuanendra.

*******

"Ini bayaranmu. Dan gw ucapin makasih karena lo udah ngasih tau gw dimana letak mansion blood mavia" Ucap seorang pria sambil sedikit menyesap rokoknya.

"Gak perlu lo ucapin makasih ama gw. Gw sebenrnya dendam ma blood mavia. Mereka udah bunuh kakak gw" Ucap seorang perempuan sambil menerima uang yang kira-kira sebesar 25 juta.

*****

"Kamu pikir kamu bisa menipuku?. Ohh kamu terlalu bodoh sayang" Ucap Diana sambil memberi tanda silang dengan belatinya pada sebuah foto.

"Lo tau siapa dia?" Ucap Jio yang tiba-tiba datang sambil meneguk Cocacola.

"Lo ngraguin gw?" Ucap Diana sambil melirik Jio yang mampu membuat Jio ketakutan.

"Bu-bukanya gitu. Kapan lo bakal ngliatin orang itu pada gw?" Ucap Jio sambil sedikit menjauh dari Diana. Sape tau tiba² Jio dilempari belati ama Diana? tapi kayaknya kagak mungkin deh.

"Tunggu saja" Ucap Diana terkekeh sementara Jio hanya bergidik.

Diana pun langsung mengambil jaket blood mavia nya dan sebuah belati yang masih berlumuran darah serta sebuah pistol, sementara Jio yang melihat darah tersebut hanya meneguk salivanya ketakutan.

"Lo kagak ikut gw?" Ucap Diana namun tidak melirik ke Jio dia sibuk memakai jaketnya.

"I-ikut kok, tapi gw dibelakang aja ya, jujur gw kagak bisa tidur kalo liat yang kek gituan" Ucap Jio sambil meneguk Cocacola nya.

Diana || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang