Khun memalingkan wajah nya agar tidak tahu jika wajah nya sudah agak memerah.
"M-Maksud mu?" (Y/n) memiringkan kepala nya.
"Maksud ku sahabat, ya sahabat." Jawab Khun sambil menggaruk pipi nya yang tidak gatal.
"Souka, kukira apa" Balas (y/n).
Lalu mereka berdua melanjutkan perjalanan nya. Angin senja memainkan rambut hitam (y/n) yang membuat gadis itu begitu mempesona dimata Khun.
A/N : Rambutnya item apa coklat sih anjirr:vWajah Khun agak memerah saat melihat betapa cantik nya gadis itu, ia sangat ingin memiliki nya.
Toh, apa boleh buat. (Y/n) lebih mencintai Hatzling daripada dirinya.
"Bagaimana kabar Hatzling?" Tanya (y/n) tiba tiba membuat Khun membuyarkan lamunan nya.
"Baik." Jawab Khun tanpa menoleh kearah gadis itu.
(Y/n) hanya ber-oh ria.
"Oh iya, tumben gak bareng Lizz?" Tanya (y/n) berusaha mencari topik pembicaraan.
"Dia ada urusan katanya, ntah lah urusan apa itu. Aku juga tidak peduli." Jawab nya dingin.
"Ehhh begitu yah" (y/n) sweatdrop.
Lalu tiba tiba seekor kucing kecil muncul didepan mereka.
"Eh? Kucing siapa itu?" Tanya Khun sambil menatap lekat kucing itu.
"Kyaaaaa imut sekali" (y/n) mengangkat nya lalu menggendongnya.
"Apa kau tau pemilik nya?" Tanya Khun lagi.
(Y/n) masih fokus memainkan kucing kecil itu tanpa merespon Khun.
"Hei," Panggil Khun.
(Y/n) menoleh kearah Khun. "Umh? Tidak tau. Kalau tidak ada pemilik nya sudah kubawa pulang pasti." Jawab gadis itu.
Lalu tiba tiba kucing itu mencakar lengan (y/n) dan menggigitnya.
(Y/n) langsung melepaskan gendongannya sambil meringis kesakitan.
Kucing itu langsung lompat dan menatap tajam (y/n).
"K-Kejam sekaliii...." Ucap (y/n) sambil memegang tangan nya yang sedikit terluka akibat cakaran dan gigitan dari kucing kecil itu.
Kucing itu langsung berlari tanpa tau arah.
"Hei! Tunggu!" (Y/n) langsung berlari mengejar kucing kecil itu.
"Bodoh! Kenapa malah dikejar?!" Khun langsung berlari mengikuti (y/n).
Saat Khun ingin mengejar (y/n), jejak nya sudah tak terlihat lagi.