.
.
.
Tak terasa, hampir dua tahun lamanya Taehyung meninggalkan rumah. Banyak yang terjadi selama dua tahun itu, mulai dari perubahan sikap ibunya yang kini menjadi sosok ibu yang jauh lebih baik. Lalu dirinya yang tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Seperti yang Taehyung pesan untuknya agar dia selalu baik-baik saja, Tzuyu memegang pesan itu. Ia selalu baik-baik saja sekarang, mungkin jika lelaki itu pulang. Keadaanya akan jauh lebih dari kata baik-baik saja.Taehyung berkata untuk tidak menunggunya pulang, tapi yang dilakukan Tzuyu setiap hari adalah menunggu Taehyung pulang. Tzuyu tahu, penantiannya tidak akan sia-sia suatu hari nanti.
Seiring dengan penantiannya menunggu Taehyung pulang, Tzuyu sadar jika perasaannya pada Taehyung kini berubah. Jika pada awalnya ia menunggu Taehyung pulang sebagai sosok kakak laki-lakinya, kini berbeda. Ia menunggu lelakinya untuk pulang, dan datang kepadanya. Di dalam benaknya, ia selalu bertanya. Apakah perasaan Taehyung masih sama seperti dulu?
"Putih, kamu mau kemana?" Tanya sang ibu saat melihat Tzuyu tengah membawa keranjang pakaian kotor.
"Mencuci baju di sungai, Bu." Balas Tzuyu dibarengi dengan senyuman manisnya.
"Biar Ibu temani, cucian kita hari sangat banyak."
"Tidak usah Bu, Ibu istirahat di rumah saja. Putih bisa kok mencuci baju sendiri."
"Kau yakin? Itu sangat banyak Putih."
"Iya Bu, Putih berangkat dulu. Assalamualaikum."
Tzuyu tak henti-hentinya tersenyum selama menuju ke sungai, kini ia benar-benar bahagia. Sikap ibunya yang jauh lebih baik membuat Tzuyu merasa sebegitu senangnya.
"Kak Merah, kakak harus tahu jika Ibu sudah berubah sekarang. Ibu kini menyayangiku, sama seperti dia menyayangimu." Batin Tzuyu.
Sesampainya di sungai, Tzuyu langsung mencuci semua baju. Di tengah-tengah ia sedang mencuci baju, ia melihat seekor ikan mas yang terjebak diantara bebatuan. Tanpa berpikir panjang, Tzuyu langsung menolong ikan mas itu.
"Kau harus berhati-hati ikan, aliran sungai hari ini memang sangat deras. Jangan sampai tersangkut lagi." Ucap Tzuyu pada ikan mas itu. Tzuyu mengerutkan keningnya karna ikan mas itu tak mau pergi dari hadapanya.
"Kenapa masih disini? Keluargamu nanti mencarimu, pulanglah." Tzuyu mengerakan tangannya di dalam air untuk mendorong ikan mas itu untuk pergi, namun ikan mas itu tetap diam.
"Sepertinya kau tidak mau pulang, haruskah aku memeliharamu?" Tzuyu berdiri dan mencari sesuatu untuk membawa ikan ini, kemudian berlari mengambil sebuah wadah yang terletak dekat batu besar yang ada di sungai.
"Kalau begitu, kamu diam dulu disini. Aku akan mencuci pakaian dulu, lalu kita pulang." Gumam Tzuyu menyimpan wadah berisi ikan yang sudah diisi air. Dia melanjutkan pekerjaannya sampai tak terasa hari sudah beranjak siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days With Folklore
Ficção HistóricaList of stories: 1. Bawang Merah dan Bawang Putih 2. Jayaprana dan Layonsari 3. Tragedi Cinta Hayam Wuruk dan Diyah Pitaloka 4. Putri Gading Cempaka 5. Taehyung and The Seven Fairy 6. Golden Snail [01 Oktober 2020]