Anyyeong!!
Hai semua apa kalian tidak mencium bau-bau readrs yang baca tapi tidak vote? Apa kalian mencium bau-bau readrs yang tidak follow aku ini?
Hmmm....
Jangan lupa vote sama spam komen readrss ❣️
Buat kalian yang udah vote, follow akun Nana, sama spam komet di setiap chapter.
Lop lop dari Nana awwww...
Happy reading ❣️
Ckerek!!
Ckerek!!Euhh... Nara terganggu dengan suara berisik yang menganggu tidurnya. Ia sempat ingin bangun tetapi Nara melanjutkan tidurnya kembali karena rasa nyaman yang menghampirinya tidak bisa membuatnya bangun.
"Buset dah si bos, kita yang capek dia yang enak-enakan"
"Orang mah bantu, dia malah asoy berduaan"
"Abang tidak ada adab begini lah kawan"
"Buset udah tidur seranjang aja baru kenal, udah berapa ronde tuh tadi malem?"
Nara semakin di buat terganggu sama perkataan-perkataan yang semakin lama suara nya semakin jelas. Nara niat nya ingin tidur kembali, karena sungguh nyaman tidurnya kali ini. Entah apa yang buat dia nyaman sampai terlena untuk tidak bangun.
Tapi Tunggu.
Apa ada yang bilang tidur seranjang tadi? Seketika Nara teringat ia sedang di ruangan yang sama, sama Jungwon. Nara langsung membuka matanya, pemandangan yang pertama ia lihat adalah dada bidang milik seseorang yang memeluk pinggang ia dengan tangan kekarnya.
Ketika Nara mendongakkan kepala nya...
"AAAAAAAA!!!"
Jungwon seketika langsung terbangun kaget karena mendengar jeritan yang begitu kencang, kepalanya terasa sangat pusing karena harus bangun secara tiba-tiba.
Jungwon semakin di buat terkejut ketika ia melihat Nara sudah ada di pelukannya, buru-buru ia melepaskan pelukannya dan terduduk.
Kenapa gue di kasur? Bukannya di sofa? Kemarin malam, karena keisengan sang mama. Ia harus relakan kasurnya untuk Nara, perempuan itu terlalu takut jika Jungwon akan menyentuhnya. Maka dari itu Jungwon memilih tidur di sofa dekat TV, karena jaraknya lumayan jauh dari kasur jadi Nara tidak perlu khawatir.
Tetapi kenapa dia... Ah! Jungwon mengingatnya saat tengah malam ia kebelet buang air kecil, dengan setengah kesadarannya ia pergi ke kamar mandi. Namun setelah Jungwon berurusan dengan kamar mandinya, ia lupa jika harus kembali tidur di sofa. Karena kesadaran yang ia miliki masih tertinggal di alam mimpi, Jungwon malah naik ke atas ranjang dan memeluk Nara ya ia kira guling.
Nara menyilangkan kedua tangan pada tubuhnya. Melihat Jungwon dengan tatapan tidak percaya.
"Orang mah bantuin Bray cari mantan lo, ini malah enak-enakan sama Nara bikin ponakan buat gue" Nara dan Jungwon menatap ke ambang pintu. Sudah ada Sunoo, Sunghoon, Jake, Jay, Niki, Heeseung dan tentu saja ada orang yang mengunci mereka berdua tadi malam. Mamanya sedang memegang camera dan sesekali mengambil gambar dirinya dan Nara.
"Heeseung!! Udah Tante bilangin jangan ngomong dulu! Foto nya belum Kelar! Awas aja pulang dari kaki kamu Tante potong!" Ancaman mama Jungwon itu berhasil membuat Heeseung bergidik ngeri, ia jadi merinding sendiri. Gimana nanti kalo kakinya betulan di potong sama mantan ketua mafia di negaranya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Mafia (Yang Jungwon)
Romance(Tamat) [ROMANTIS/ACTION] WARNING! FOLLOW AKUN INi DULU SEBELUM MEMBACA. ANARA ZEANE AZIEL cewek mungil yang penuh dengan rahasia, kabur dari rumahnya untuk menghindari masalah dari keluarga dan teman-temannya. Namun bukanya menghindari masalah Nar...