20- papa

7.4K 1K 8
                                    

Anyyeong guys!! Kalian udah follow akun Nana?

HAHHH!!!? BELUM?!!! AYO DI FOLLOW DULU YUKS SEBELUM BACA!

makasih yang udah follow xixi ❣️

Sebelum baca part ini bisa minta vote sama spam komen nya?

Happy reading ❣️

"Ra, bangun Ra. Jangan bikin gue panik begini" Jungwon menepuk-
Nepuk pipi Nara yang masih terus terpejam.

Beberapa bawahan nya, sudah membantu Jungwon agar Nara mau terbangun dari pingsan nya. Namun Nara tidak kunjung terbangun. Entah apa yang terjadi saat acara pernikahan Mark, yang pasti ia mendengar jeritan Nara di gedung mewah itu dan saat ia menemukan Nara, prempuan itu sudah tidak sadarkan diri.

"MANA DOKTER YANG GUE SURUH PANGGIL HAH?!" Jungwon menatap Arnold di belakang nya dan beberapa bawahan nya yang lain, sungguh ia bisa menjadi gila hanya karena Nara tidak kunjung sadar. Ia tidak akan bisa tenang jika Nara tidak terbangun.

"Sabar tuan muda, baru saja 10 menit lalu kita hubungkan dokter Alfath. Pasti dokter itu masih di jalan" Arnold  menjelaskan dengan sopan dan pelan-pelan pada tuan muda nya agar mau mengerti dan sedikit tenang. Namun yang nama nya Jungwon dengan pikiran sekeras batu tentu saja tidak semudah itu membuat diri nya paham.

"10 MENIT ITU UDAH CUKUP LAMA!" Jungwon mengacak-ngacak rambut nya frustasi melihat keadaan Nara seperti ini.

"Sabar tuan, saya akan hubungi. Dokter Alfath lagi. Untuk segera cepat sampai"

"Ga perlu! Gue udah ga tahan. Gue bawa Nara ke rumah sakit" Jungwon ingin mengendong Nara, namun di tahan oleh Arnold.

"Jangan tuan muda, Tuan Jaemin melarang keras hal itu" Jungwon mendorong Arnold menjauh dari nya dan Nara.

"Persetanan dengan Jaemin, gue mau Nara bangun sialan!" Jungwon menatap Arnold dengan kesal, ia kembali menatap Nara dan ingin mengendong Nara kembali.

"Kalau Lo masih punya akal sehat, diam di tempat yang Jungwon" pergerakan Jungwon lagi-lagi terhenti ketika Jaemin dan asisten nya Jaemin— Lily masuk ke kamar hotel.

"Gue gabisa begini, Nara harus di segera di tangani!" Jaemin menghela nafas nya gusar, kenapa susah sekali memberi tau Jungwon?

Jaemin berjalan mendekati Jungwon, ia menepuk-nepuk pundak saudara nya itu.

"Nara gapapa won, Lo liat sendiri tadi pas pengecekan Nara ga di serang make senjata tajam. Dia cuman pingsan" Jaemin menatap saudara nya yang masih gelisah melihat kekasih nya terbaring tidak sadarkan diri, di kasur hotel.

"Won, kalau pun lu maksa Nara ke rumah sakit. Perkumpulan para mafia tadi akan terbongkar hanya dengan kesalahan kecil saja, ini negara orang won. Lo pun tau yang akan terjadi Jika Lo bawa Nara ke rumah sakit kan?" Jungwon mengusap wajah nya kasar, tentu saja ia tau. Peraturan para mafia saat berkumpul di acara besar, jauhi polisi, dokter, dan pengabdi negara yang bukan komplatan nya karena itu bisa membongkar kan rahasia.

Makanya para mafia lebih memilih untuk mempunyai dokter pribadi sendiri.

"Terus sekarang gimana! Gue gabisa diem aja liat Nara begini!" Jungwon terduduk lesu di bangku samping ranjang kasur yang di tiduri Nara, Jungwon memegangi tangan Nara dengan erat berharap perempuan itu terbangun.

"Tunggu dokter Alfath, dan sedikit tenang won. Masalah ga akan selesai dengan Lo panik" Jungwon seperti nya tidak mendengarkan nya, dia terus-menerus memanggil Nara agar Nara mau terbangun.

Jaemin menatap Lily asisten nya yang berada di belakang nya.

"Kamu sudah mencari data-data tentang gedung itu yang saya suruh?" Lily mengangguk sopan pada atasan nya, ia mengeluarkan tablet berwarna putih dari tas nya dan memberikan pada Jaemin.

Leader Mafia  (Yang Jungwon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang